Part 6
_____Mami memasak diiringi cerita Aurora tentang kehidupan rumah tangganya yang belum genap seminggu ini. Pun tentang tadi pagi saat ia mencuci. Membuat Mami memutuskan untuk membeli mesin cuci untuknya. Pun Aurora yang memberitahu Mami jika kartu ATM-nya diblokir Papi yang membuat Mami menghentikan kegiatan masaknya sejenak. Kini fokus pada Aurora.
Aurora pun kembali bercerita jika lemari, ranjang serta AC dibeli pakai uangnya Erik. Erik tak ingin digantikan uangnya menganggap jika barang-barang tersebut sebagai hadiah pernikahan untuk Aurora. Aurora juga tidak lupa memberitahu Mami saat Ardan marah padanya karena ia tidak memberitahu untuk membeli barang-barang tersebut.
Mami pun menasehati Aurora jika sepatutnya Ardan marah karena sekarang Aurora adalah seorang istri, jadi apapun itu harus memberitahu dan meminta izin pada Ardan jika ingin membeli sesuatu.
Aca pulang dari sekolah dan Aurora lupa menjemput Aca karena keasikan bercerita dengan Mami.
Seragam gadis kecil itu basah kuyub karena keringat. Aurora bertanya Aca naik apa pulang dari sekolah dan menjawab jika jalan kaki. Aurora merasa bersalah. Tapi, Aca mengungkapkan jika selama ini Aca selalu jalan kaki ke sekolah jika pulang.
"Tapi kan sekolahnya Aca jauh."
"Gak pa-pa kok. Udah biasa. Hm ... baunya enak. Kak Rora masak apa?"
Aurora segera berdiri dan tersenyum mengajak Aca masuk ke dapur. Aca tersenyum malu saat melihat Mami. Menyalami punggung tangan Mami.
"Hai Aca, baru pulang dari sekolah, ya?"
"Iya Tante," jawab Aca pelan.
"Panggil Mami aja kayak Kak Rora." Aca mendongak menatap Aurora yang tersenyum, membuatnya kembali menatap Mami yang juga tersenyum. Ia pun mengangguk pelan.
"Tunggu sebentar lagi, ya? Ini supnya belum masak," ujar Mami lembut seraya kembali ke depan kompor. Mami kembali menatap Aurora yang menyuruh Aca berganti pakaian dulu.
"Kak, telepon suaminya gih. Suruh pulang makan."
Aurora mengangguk patut, menelepon Ardan. Suaminya itu sedang mengantar penumpang dan akan pulang setelahnya.
"Aca makan dulu aja, kalau Kakak lagi nungguin Abang." Aurora menyuruh Aca untuk makan lebih dulu setelah semuanya siap. Ia juga menyuruh Mami, tapi Mami menggeleng dan berkata akan sama-sama makan. Mami pun membereskan peralatan masak yang di pakaianya tadi. Aurora ikut membantu hendak mencucinya, tapi Mami melarangnya.
"Tapi Mi ..."
"Tanganmu kan lagi luka. Biar Mami aja." Aurora pun diam. Mengamati kegiatan Mami.
Pantas saja Papi klepek-klepek sama Mami. Selain cantik dan penyayang, Mami juga pandai memasak.
Megumi juga pandai memasak, belajar langsung dari Ami.
Aurora mendesah pelan, harusnya dari dulu ia belajar memasak pada Mami. Bukannya malah enak-enakan makan saja.
"Kabarnya Adek gimana, Mi?" tanya Aurora. Masih senantiasa berdiri di sebelah Mami yang mencuci piring.
"Baik. Dia ngambek lho karena Kakak gak ngasih tau kalau Kakak mau nikah."
Aurora meringis pelan. Merasa bersalah pada adiknya itu yang kini tinggal di Bali.
"Kapan Mami ke Bali?"
"Minggu ini. Kamu mau ikut?"
"Papi ikut?" Aurora mencicit.
Mami pun menoleh menatapnya. Kemudian tersenyum lembut. "Biar nanti Mami ngomong ke Papi biar gak blokir kartu kamu, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CERPEN
Short StoryKumpulan beberapa cerita..... LIST : ⬇️ 1. CERPEN : CITRA✔️ 2. CERPEN : ODIT✔️ 3. CERPEN : AURORA✔️ 4. CERPEN : FREYA✔️ 5. CERPEN : KALEA✔️ 6. CERPEN : UNA✔️ 7. CERPEN : SHARMA✔️ Copyright ©2021 NanasManis