malam

1.1K 40 0
                                    

Jam berhenti berdetak, keduanya kesiangan karena hal itu.

"Telat nih gara gara kamu" ucap Farel menyalahkan Kiyara
"Jam enam tiga puluh loh mas, masuknya jam tujuh" ucap Kiyara buru buru memakai sepatunya

"Itu menurutmu, bagiku ini terlambat" ucap Farel
"Yasudah ayo cepat" ucap Kiyara

Sampai di sekolah, Tara menyambut Kiyara di gerbang.

"Tara" sapa Kiyara melambaikan tangan
"Kiy" balas Tara

"Ini uang sakumu" ucap Farel memberi uang dua ratus ribu
"Iyaaa" ucap Kiyara kemudian mengajak Tara masuk

Farel seperti biasanya, yaitu nongkrong dulu di gudang lama atau di kantin. Merokok dan lainnya bersama teman satu gengnya.

"Eh Farel bilang apa waktu dia tau lo tau tentang dia?" tanya Tara
"Ngejelasin sih, gitu doang" ucap Kiyara

"Dia gak marah?" tanya Tara
"Enggak" geleng Kiyara
"Selamat Kiy, lo berhasil nguasain kesabaran si psikopat" ucap Tara

"Psikopat?" tanya Kiyara, kata yang cukup mengerikan dimatanya
"Dia belum cerita? Dia pernah mutusin jari orang, tiga anjir yang putus" ucap Tara

"Hah?" kaget Kiyara syok
"Plis rahasiain ini" ucap Tara
"Laki gue gini amat Tar" ucap Kiyara dengan nada pasrah ala film film

"Gue yakin dia gak berani sama lo" ucap Tara
"Tau dari mana lo? Kalau dia ngeracunin gue waktu gue tidur gimana? Aduhh jadi ngeri" ucap Kiyara bergidik

"Ngawur lo, berbulan bulan lo tidur sama dia aman tuh. Malah gue liat, lo makin berisi dari waktu pertama kali ketemu" ucap Tara berterus terang

"Apa iya? Berat badan gue naik sepuluh kilo kali jangan jangan" ucap Kiyara
"Lo lagi isi?" tanya Tara pelan sambil memegang perutnya sendiri

"Enggak lah, gue masih suci ya tolong" ucap Kiyara
"Farel belum nyentuh lo? Si mesum itu nahan nafsunya? Gilak sepuluh jempol buat dia" ucap Tara sambil bertepuk tangan takjub

"Emang dia mesum ya?" tanya Kiyara, sepertinya ia belum sepenuhnya tahu tentang kehidupan Farel

"Aduh jangan ditanya deh kalau itu, capek gue jelasinnya. Farel tu orangnya toxic parah parah parah parah" ucap Tara
"Ha?"

"Lo ngeliatnya jangan sebagai Farel dong, tapi sebagai Ramon" ucap Tara
"Ramon?" tanya Kiyara

"Sini gue jelasin" ucap Tara
"Jadi Farel tu punya geng gitu, nah mereka sering ngumpul di club private gitu. Nahh disitu nama dia bukan Farel, tapi Ramon" ucap Tara

"Siapa aja geng dia?" tanya Kiyara
"Ada anak dari sekolah kita, ada juga dari sekolah sebelah" ucap Tara

"Lo tau dari mana?" tanya Kiyara
"Seorang Tara? Apa yang gak tau? Gak ada yang bisa lo sembunyiin dari gue"ucap Tara

"Terus, yang lainnya nama samaran juga gak? Atau si Farel doang?" tanya Kiyara
"Kurang tau sih gue, yang jelas nama Ramon cuma dikenal member club doang" ucap Tara

"Lo member?" tanya Kiyara
"Mantan member, udah gak lagi gue" ucap Tara
"Jadi Ram-" ucapan Kiyara terpotong saat Farel menghampirinya

"Pulang nanti bareng Tara gapapa kan? Aku ada urusan, pulangnya mungkin sore atau bisa malam" ucap Farel
"Mas mau kemana?" tanya Kiyara

"Ada, udah dirumah aja jangan kemana mana" ucap Farel
"Mas ngeclub ya?" tanya Kiyara

"Iya, gak akan macem macem kok" ucap Farel
"Yakin? Apa mas kurang cuci mata dirumah?" tanya Kiyara

"Engga gitu Kiy, memangnya ngeclub artinya main sama cewe? Aku bisa jaga badan kok, telfon saja kapanpun. Lagian Nathan,Agus juga yang lainnya ikut" ucap Farel meyakinkan
"Janji?" tanya Kiyara menunjukkan jari kelingkingnya tanda perjanjian

KIYARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang