Butterfly

942 31 1
                                    

Ada sedikit adegan ++
SEDIKIT, ini bukan cerita dewasa yaa.
Ambil sisi baiknya yaa, ambil pelajaran yang didapat dari setiap partnya...

Kiyara menunggu kepulangan Farel diatas kasur dengan duduk bersender, ia memainkan ponsel dengan buku novel disampingnya.

Tak ada angin tak ada badai, tiba tiba pintu kamar terbuka dan Farel masuk dengan setengah sadar.

"Astaga mas" kaget Kiyara langsung membantu
"Kok gak ada bel sih? Bi Arum juga gak naik keatas" ucap Kiyara mendudukkan Farel di pinggiran ranjang

"Katanya gak minum banyak, tapi kok sampe gini mas" ucap Kiyara melepas sepatu Farel
"Ehmm" erang lelaki itu

"Apa? Mau minum?"tanya Kiyara
Farel mengangguk dengan mata terpejam

"Nih" ucapnya sambil menyodorkan segelas air

"Mas kok bisa naik tangga?" tanya Kiyara bingung, dan.. aroma Farel juga tidak bau alkohol sama sekali

"Mas beneran minum atau engga?" tanya Kiyara polos
"Kiy panas" ucap Farel membuka kemejanya

"Engga kok, AC nya dingin" ucap Kiyara melihat kearah AC
"Panaaaass" rengek Farel

"Iya iya.. akgh"

Farel menindih tubuh Kiyara, berusaha membuka matanya

"Mas"
"Panaaass,aku mau bagi sama kamu" ucap Farel kemudian menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Kiyara

Gadis itu tersentak bukan kepayang, mulutnya terbuka, hatinya ingin berbicara, namun pergerakannya kaku dan seakan terhenti.

"Ehm" erang kecil Kiyara dengar

Inikah akhir dari mahkotanya? Apa ini waktu yang tepat itu? Apa dia siap?

"Mashh"Kiyara berusaha mendorong dada bidang Farel
"Puasin mas Kiy, mas pengen" ucap Farel dengan nada beratnya

"Mas apaan sih? Mas mabuk, ayo tidur aja" ucap Kiyara terus mendorong dada bidang Farel
"Udah diujung, gak tahan lagiii" ucap Farel

"Bukan ini waktunya mas, mas mabuk" ucap Kiyara

Tangan Farel mulai menjelajahi tubuh Kiyara, perasaan aneh Kiyara rasakan. Ini kali pertamanya ada orang yang menyentuh tubuhnya.

Mata yang semula terbuka lebar dengan perasaan kaget tadi mulai reda. Matanya mulai terpejam dan dia mulai menikmati permainan yang Farel ciptakan

Seolah ada sesuatu yang menyuruhnya untuk tetap seperti ini dan tidak menolak

Tangan Farel merambat untuk mematikan lampu.

Remang remang menghiasi malam itu.
Farel mencium aroma surai rambut hitam Kiyara.

Tak Kiyara ingat lagi bahwa saat ini suaminya sedang mabuk.
Karna memang inilah yang dia harus beri kepada suaminya, hak yang memang sejak awal harus dia penuhi

Entah itu dalam keadaan mabuk atau tidak, mereka sudah sah, tidak heran lagi bila ini terjadi.

Malam itu keduanya mendapatkan hak masing masing.
Sesuatu yang mereka simpan sudah hilang diambil keduanya juga.

Pagi menanti, Farel dalam keadaan memeluk Kiyara. Selimut menyelimuti full tubuh mereka. Hanya kepala saja yang terlihat.

Kiyara bangun dan mengerjapkan matanya.

Ia kembali teringat dengan semalam. Betulkah itu sudah terjadi? Atau hanya mimpi?

Karena pergerakan yang Kiyara lakukan, Farel terbangun juga.

KIYARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang