Kiyara sudah membuat keputusan, ia akan meminta talak pada Farel.
Mungkin ini akan jadi rintangan yang berat dan rumit, tetapi bukankah lebih berat lagi jika tidak kita selesaikan? Setidaknya dia sudah berusaha
"Lo dimana?"tanya seorang lelaki dari sambungan telepon
"Dirumah, mau ke rumah sakit bentar lagi" ucap Kiyara malas meladeni"Perlu gue jemput?" tanya lelaki itu
"Gak perlu, gue bisa sendiri"ucap Kiyara memakaikan minyak untuk bayi pada Cila"Kita mau ketemu abang?" tanya Cila
"Iyaaa, Cila seneng gak?" tanya Kiyara"Seneng" jawab Cila
"Tapi nanti Cila jangan berisik yaaa? Abangnya lagi bobo" ucap Kiyara"Harus diem?" tanya Cila
"Iyaa dek" ucap Kiyara"Udah gue mau berangkat" ucap Kiyara hendak mematikan telefon
"Gue jemput, tunggu bentar" ucap Dilan"Gak perlu"
"Lo tanggung jawab dia sebelumnya, tapi sekarang gue ikut tangan" ucap Dilan"Jangan matiin telfonnya" ucap Dilan dan hanya diangguki Kiyara saja
Dilan bergegas turun kebawah memakai jaket kulitnya, dengan sebelah tangan yang memegang ponsel, dan sebelahnya lagi membuka pintu mobil.
"Hallo?" tanya Dilan
"Hm"
"Gapapa, udah matiin aja. Tunggu gue lima menit" ucap Dilan"Jangan ngebut lo, entar malah komat juga" ucap Kiyara
"Perhatian lo sama gue?" tanya Dilan tersenyum kecil"Dih"
Tutt
Sambungan dimatikan sepihak.
"Bahkan lo masih penurut seperti dulu, gue akan dapetin lo kembali. Karna memang sejak awal harusnya gitu" ucap Dilan
Kiyara menunggu didepan gerbang rumahnya, sambil menggandeng tangan Cila.
Mobil berwarna hitam mendekat, dan menampilkan Dilan yang keluar dari sana.
"Sorry lama" ucap Dilan
"Bahkan ini belum ada lima menit, lo ngebut ya?" sinis Kiyara setelah melihat jam tangannya"Hehe, gapapa kok santai aja. Udah biasa, ayok Cila" ucap Dilan tiba tiba menggendong Cila masuk ke dalam mobil
"Heh pelan pelan" ucap Kiyara reflek menampol punggung Dilan
"Aduh jangan pukul pukul" ucap Dilan"Sorry"
"Santaii""Masuk Kiy" ucap Dilan
Mereka berangkat ke rumah sakit bertiga, sebelum itu Kiyara meminta Dilan berhenti dulu ke coffeeshop.
"Mau beli kopi?" tanya Dilan
"Engga, gue mau beli kue buat mas Farel" ucap Kiyara yang membuat senyum Dilan memudar"Lo mau apa?" tanya Kiyara
"Gapapa" ucap Dilan"Oke americano satu" ucap Kiyara
"Titip Cila ya bentar" ucap Kiyara turun dari mobilKiyara kembali ke mobil, membawa makanan yang ia beli.
"Nih punya lo"ucap Kiyara memberi americano untuk Dilan
"Lo masih inget favorite gue?" tanya Dilan"Gausah gr, gue beliin itu juga buat Farel biasanya" ucap Kiyara yang lagi lagi mematahkan senyum Dilan
Mereka sampai di rumah sakit dan menanyakan ke resepsionis dahulu.
"Ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang suster resepsionis
"Mau tanya ruangan pak Farel" ucap Kiyara"Ohh baik tunggu sebentar saya cari" ucap suster resepsionis itu mulai mengotak atik komputer
Mereka masuk ke ruangan Farel, lelaki itu sudah sadar rupanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIYARA [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU BIAR LEGAL] 17+ A story by: yulisca Hidup memang tidak terduga, sesuatu yang mengejutkan selalu datang. Seperti pernikahan yang terjadi di saat dia masih menduduki bangku sekolah menengah pertama. Dia berbeda, dia istimewa, dan dialah...