Hari yang dipersiapkan pun tiba.
Keberangkatan Farel hanya tinggal beberapa jam lagi."Saat aku berangkat nanti, kamu harus siap. Oke?" tanya Farel
"Okey" angguk Kiyara"Good, i love you" ucap Farel memeluk Kiyara, ia mungkin akan sangat teramat merindukan tubuh mungil ini, tubuh yang kini menemaninya tidur setiap waktu
"Kok gak dibales?" tanya Farel
"Nanti" jawab Kiyara
"Kapan?""Emm, sabar aja. Intinya nanti" ucap Kiyara
"Okee, siap anterin aku ke bandara?" tanya Farel"Sure" ucap Kiyara
"Ayooo"Farel hanya diantar oleh sopir pribadi dan istrinya, sementara asistennya sudah lebih dulu sampai disana.
Sampailah dibandara
"Makasih udah nganterin, and.. mana balasan untukku?" pinta Farel
"Balasan apa?" tanya Kiyara seolah pikun"I love you" Farel mengulang ucapannya dirumah tadi
"Hahaha" kekeh Kiyara melihat tingkah lucu suaminya"Kok ketawa sih" ucap Farel
"Lucuk" ucap Kiyara"Maaf tuan, kita harus nunggu diruang tunggu sekarang" ucap asisten pribadi Farel
"Saya menyusul, bawa koper saya"ucap FarelAsisten tersebut menuruti perintah sang atasan, kemudian berlalu meninggalkan sepasang pasutri muda yang akan ldr itu.
"Aku berangkat, gak mau peluk gitu?" tanya Farel
Kiyara langsung memeluk Farel, berusaha tidak meneteskan air matanya.
Entah kenapa, melepas Farel untuk seminggu saja sangat berat baginya. Terlebih, setelah ia kehilangan kasih sayang kedua orang tuanya.
Farel adalah ayah, ibu, sekaligus suami baginya.
"Jangan nangis cantik" ucap Farel mengelus punggung Kiyara
"Love you too" balas Kiyara kemudian mencium pipi FarelFarel yang mendapat perlakuan mengejutkan itu hanya mematung sambil mengerjap
"Haha, sana berangkat" ucap Kiyara mengelus pipi Farel
"Mau meninggal dulu" ucap Farel pura pura pingsan"Mana ada orang pingsan berdiri" ucap Kiyara
"Kok pingsan? Kan ini meninggal ceritanya" ucap Farel"Oh iya" Kiyara baru menyadari
"Tunggu aku pulang, aku berangkat. Apapun yang bikin hati kamu risau, ceritain ke aku. Perlu uang tambahan? Bilang aja, perlu apa lagi?" tanya Farel"Iyaa mas, udah sana berangkat entar telat" ucap Kiyara
"Okeee, tapi jangan bikin beban pikiran"ucap Farel mulai meninggalkan Kiyara"Dadaaaaa, hati hati" ucap Kiyara sedikit berteriak sambil melambai tangan bak anak kecil
"Dadaaa" balas FarelJika kalian melihat ini secara langsung. Mungkin akan terlihat seperti seorang ayah yang melepas anaknya.
Kiyara menatap punggung suaminya yang kian jauh dan mengecil.
Mulutnya bergumam kecil dengan mata terpejam
"Tuhan terima kasih,kamu sudah memberikan sebagian harapanku. Dia Farel, lelaki yang aku dambakan, lelaki yang selalu ada untukku,lelaki yang selalu mengerti aku, aku tidaklah berdaya tanpa dirinya. Dia membuat harapanku nyata, dan engkaulah yang memberikannya" ucap Kiyara
Kemudian dia melihat pesawat yang baru saja lepas landas, mulutnya kembali bergumam
"Aku bersungguh, tak akan berkhianat dan berpaling darinya" ucap Kiyara yang tanpa sadar pipinya sudah basah oleh air matanya
KAMU SEDANG MEMBACA
KIYARA [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU BIAR LEGAL] 17+ A story by: yulisca Hidup memang tidak terduga, sesuatu yang mengejutkan selalu datang. Seperti pernikahan yang terjadi di saat dia masih menduduki bangku sekolah menengah pertama. Dia berbeda, dia istimewa, dan dialah...