F or D

774 20 3
                                    

Malam itu Farel dan Kiyara berbaur dengan geng mereka.

Mereka mengadakan party kecil kecilan di sebuah cafe dan Farel membayar semua biayanya.

"Mantap nih, ini yang gue tunggu" ucap Gibran
"Jangan lupa lo, besok kita ngelawan Dilan" ucap Tara

"Emangnya lo ikut Tar?" tanya Gibran
"Menurut lo? Ya ikut lah, gue mau jadiin ini tempur ketiga gue" ucap Tara sombong

"Kayak gak beban aje lu" timpal Reldi
"Apaan dah tu mulut, pengen gue jepit" ucap Tara

"Fakta bos, kecuali gue ngarang" ucap Reldi mengelak
"Heh Reldi, lo juga beban taik. Buktinya siapa yang sok sokan maju ujung ujungnya pingsan?" tanya Tara mengungkit hasil tempur terakhir mereka

"Ga asik main nyindirin masa lalu" ucap Reldi tidak bisa mengelak

"Udah, mendingan kalian atur kekompakan biar bisa menang. Inget, brutal boleh, tapi harus inget keselamatan masing masing" ucap Kiyara

"Sip bu bos" ucap Reldi menghormat ala ala
"Mas juga, jangan emosian,kendaliin. Ini berbahaya, tapi aku juga gak bisa terus terusan melarang mas, mas harusnya sudah tau konsekuensi dari ini kan? Semuanya juga pasti tau" ucap Kiyara

"Ngomong bentar yuk" ajak Farel menarik tangan Kiyara untuk ke area belakang, jauh dari pandangan teman teman yang lain

Tanpa aba aba Farel langsung menarik tengkuk Kiyara hingga bibir keduanya menyatu.

Hanya persekian detik, kemudian Farel memeluk Kiyara

"Maaf bikin kamu khawatir, tapi ini pembalasan untuk dendam seseorang yang udah gak ada karna ulah mereka. Aku tau, aku juga gak mau begini, aku gak mau ada korban lagi, tapi ini cara terbaik untuk nyelesain semuanya" ucap Farel sambil mengelus pipi Kiyara

Kiyara ingin sekali melarang, sangat ingin, bahkan ia sudah menasehati Farel dari jauh hari. Tetapi Farel memberi alasan kenapa bisa begini, Windi, seorang gadis sekolah menengah pertama hilang nyawa karna ulah mereka.

Tak lain tak bukan adalah Derronz, anggota geng motor ugal ugalan dan tidak punya attitude yang diketuai oleh Dilan.

"Jadilah sebagai Ramon, tunjukkin kalau ini akan berakhir" ucap Kiyara yang sangat percaya dengan suaminya

"Jangan khawatir ya cantik, gantengmu akan kembali dengan selamat, begitupun dengan anggota lainnya" ucap Farel

"Mas" lirih Kiyara memeluk Farel

Doa terus menerus Kiyara ucap, ini tempur yang cukup besar. Dan jangan lupakan Tara yang ikut serta.

"Gimana Rel? Udah yakin?" tanya Reldi
"Hm, kita lawan dan bantai Derronz" ucap Farel

Jalanan pukul tiga sore itu sudah ditutupi oleh anak anak motor yang saling adu tatapan dan bunyi motor

Kiyara melihat dari sudut yang begitu jauh, bahkan hampir tidak bisa melihat suaminya.

"Berani lo Rel? Apa pentingnya sih Windi bagi lo? Dia cuma orang yang pernah nolong lo aja, dia juga udah gue bobolin Rel" ucap Dilan

"Bacot lo, lo gak pantes disebut manusia. Tanpa lo sadar, lo juga lahir dari rahim cewe. Dan lo udah ngerusak dan nodain rahim calon ibu yang hebat, bahkan lo cabut nyawa dia" ucap Farel

"Hahaha, lucu. Seorang Farel menghargai cewe? Terus urusan sama gue apa?" tanya Dilan sombong dan berlagak

"Bangsat lo" ucap Reldi

Mereka mulai beradu mekanik masing masing, saling mendorong, meninju, memukul, menendang, bahkan tak sedikit yang membawa benda tajam.

Darah segar mulai bertumpahan di aspal yang berwarna hitam polos itu, orang orang mulai terbaring disana.

KIYARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang