"Fel pesenin gue mie ayam ya, mienya dikitin tapi sayurnya banyakin. Jangan lupa super pedes" ucap Kiyara
"Buset, si perut cabe beraksi nih. Jangan aja lu berak berak waktu mapel pak Muhaimin nanti" ucap Tara
"Sip deh, gue pesenin yak" ucap Feli beranjak dari duduknya
Farel dengan kawan kawannya duduk di kursi khusus yang disediakan.
Hanya untuk mereka sajaPandangan matanya mengedar dan menemukan apa yang dia cari.
Dia beranjak dan menghampiri, melewati pembatas antara kantin SMP dan SMA"Eh" kaget Kiyara ketika seseorang memegang bahunya
"Pesen apa?" tanya Farel
"Mie ayam, kenapa kesini?" tanya Kiyara"Pulang nanti tungguin, jangan lupa kita mau ke dokter" ucap Farel mengingatkan
"Astaga, aku lupa. Untung mas ingetin" ucap Kiyara
"Mau ngapain lu berdua ke dokter?" tanya Tara"Ngambilin obat magh" ucap Kiyara
"Oh""Jangan makan makanan pedes" ucap Farel
"Beh, dia udah pesen mie super pedes" ucap Tara mengadu"Dih cepu lo, gak asik" ucap Kiyara menyenggol
"Jangan dulu" ucap Farel pelan"Lupaaa" ucap Kiyara
"Jaga makannya" ucap Farel sebelum berlalu dan kembali berbaur dengan teman temannyaKiyara mencibir
Tapi tetap menurut, dia harus menjaga perutnya, jika memang disana ada anaknya bagaimana?"Duh, gue pesen siomay aja deh. Gak makan mie dulu"ucap Kiyara beranjak
Setelah mengisi perut, mereka kembali ke kelas masing masing. Kebetulan yang satu kelas hanya Kiyara dan Tara, yang lainnya berbeda kelas
"Kiy, gue mau ngomong" ucap Tara
"Soal apa?" tanya Kiyara"Soal foto lo yang nyebar waktu itu" ucap Tara
Deg
Jantung Kiyara seakan berhenti berdegup. Masalah ini sudah selesai dan ia lupakan, tetapi kenapa harus Tara bahas?
"Maksud lo?"bingung Kiyara
"Sebenernya yang punya video itu gue, gue gak sengaja ngeliat lo sama Dilan" ucap Tara menjelaskanLangkah kaki Kiyara terhenti, suasana lorong yang sepi karna sudah bel masuk menambah kesan tersendiri
"Terus lo sebarin? Kenapa? Salah apa gue sama lo?" tanya Kiyara
"Engga Kiy bukan gue, kak Rea" ucap Tara"Rea? Maksudnya?" Kiyara bingung bukan main
"Iyaa, Rea entah dari mana tau gue punya video waktu kejadian. Dia ngancem gue buat kasih video itu ke dia, gue kasih karena dia tau rahasia gue"ucap Tara menjelaskan"Rahasia lo?" tanya Kiyara
"Iya, rahasia yang selama ini gue sembunyiin dari semua orang. Tapi entah gimana dia tau" ucap Tara"Terus?"
"Yaaa gitu, dia nyebarin foto foto itu dan ditempelin ke mading. Biar nama lo jelek, dan gue gak berani untuk bantu lo waktu itu" ucap Tara"Sorry Kiy sorry banget"ucap Tara merasa bersalah
Syukurlah Tara mau jujur, toh kejadian itu sudah selesai dan tidak terungkit lagi kan?
"Heh kenapa kalian masih disitu? Gak denger bel masuk ya? Kalian mau bolos?" tegas pak Harfi
"Pak Harfi" kaget Kiyara dan Tara bersamaan
"Kalian ini, cepat ikut saya"ucap Pak Harfi yang bernotabe guru killer"Maaf pak"ucap Kiyara
"Gak, kalian gak akan jera kalau gak dikasih hukuman" ucap pak HarfiAkhirnya mereka dijemur sambil hormat kepada sang merah putih
KAMU SEDANG MEMBACA
KIYARA [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU BIAR LEGAL] 17+ A story by: yulisca Hidup memang tidak terduga, sesuatu yang mengejutkan selalu datang. Seperti pernikahan yang terjadi di saat dia masih menduduki bangku sekolah menengah pertama. Dia berbeda, dia istimewa, dan dialah...