Hari kian berganti, sekarang masa ujian kian dekat. Selama Kiyara bersekolah dan mengikuti kelas tambahan, Cila ia titipkan ke bi Arum.
Kabar kepulangan Farel pun ia nantikan setiap harinya.
"Farel kapan balik kesini?" tanya Tara dengan beberapa buku tebal di tangannya sambil menuruni anak tangga
"Gatau, mungkin hari ini. Soalnya kata dia gak sampe seminggu, palingan empat atau lima hari lah. Tapi tergantung kerjaan juga sih udah kelar apa belom" ucap Kiyara menjelaskan
"Eh mau nongki dulu gak? Capek banget otak gue, mumet" keluh Tara
"Engga deh, gue mau langsung pulang aja. Apa lagi ada Cila"ucap Kiyara"Oh iya gue lupa, lo kan cosplay jadi mamud" ucap Tara menggoda sambil menyenggol lengan gadis itu
Sebelum betul betul keluar gedung sekolah, Tara berpamitan dulu. Karena dia pulang bersama Nathan.
"Huftt" hembusan nafas lelah
Kiyara berjalan hingga tepat di depan gerbang sekolah.
Melihat seorang lelaki berjas hitam rapi dengan kancing teratas dibuka.Tak lupa kaca mata hitam sambil berkacak pinggang.
"Hah? Mas Farel?" gumam Kiyara pelan
"Astaghfirullah, ya Allah Kiy jangan halu" ucapnya mengerjapTapi saat ia melihat lelaki itu untuk yang kedua kalinya, itu masih tetap seperti Farel.
Kiyara masih cengo dan bingung, menunggu bak orang gila.
Tak selang lama, lelaki itu membuka kaca matanya.
Jantung Kiyara seakan terhenti, pikiran lelahnya hilang.
Kupu kupu seakan bertebaran di perutnyaItu betul suaminya, Farel Deo Alghifariz.
Jalanan yang sepi seolah mendukung Kiyara untuk berlari dan memeluk lelakinya.
Farel merentangkan tangannya seolah menerima pelukan hangat Kiyara.
"Mas pulang? Kenapa gak bilang?" tanya Kiyara di dalam dekapan Farel
"Loh? Kamu gak suka kalo aku pulang?" tanya Farel
"Bukan gitu, maksudnya biar aku nyambutnya cantik gitu. Inimah masih kucel, badmood, bau lagi" ucap Kiyara cemberut"Loh? Memangnya aku menuntut kamu untuk selalu cantik dan wangi? Apapun itu, kalau menyangkut kamu, aku akan tetap suka" ucap Farel mengelus kepala Kiyara
"Haaaa kangen" ucap Kiyara kian menenggelamkan wajahnya
"Kangennya nanti dirumah, masa dijalan?" tanya Farel seolah kode 123"Eh ada Cila loh, berarti mas harus tidur di sofa" ucap Kiyara
"Kenapa gitu? Memangnya gak boleh kalo tidur bareng?" tanya FarelKiyara mengurai pelukan, "Mas, Cila sebentar lagi akan sekolah. Kita harus ajarin dia cara menjaga jarak dengan lelaki" ucap Kiyara
"Loh? Bukannya aku abang sekaligus ayahnya?" tanya Farel
"Maksud mas?" bingung Kiyara"Aku sudah putuskan untuk mengadopsi Cila sebagai anak, tapi itu belum pasti, sesuai persetujuanmu"ucap Farel
"Aku gak setuju kalau sebagai anak, kenapa gak sebagai adek aja? Bukannya sejak dulu dia manggil mas abang?" tanya Kiyara
"Benar juga, tapi kalau sebagai adek kamu setuju?" tanya Farel
"Tentu, apa salahnya kita merawat Cila? Toh dia juga sudah mengerti" ucap Kiyara"Aku suka pemikiran dewasamu"ucap Farel
"Ayo pulang, aku capek banget tau" ucap Kiyara"Mau tidur?" tanya Farel
"Iya, mas gak capek?" tanya Kiyara"Capek, berarti sekalian tidurin adik kecil juga ya?"tanya Farel dengan tatapan aneh bagi Kiyara
KAMU SEDANG MEMBACA
KIYARA [END]
Novela Juvenil[FOLLOW DULU BIAR LEGAL] 17+ A story by: yulisca Hidup memang tidak terduga, sesuatu yang mengejutkan selalu datang. Seperti pernikahan yang terjadi di saat dia masih menduduki bangku sekolah menengah pertama. Dia berbeda, dia istimewa, dan dialah...