Pernahkah kamu merangkai kehidupan yang ingin kamu jalani kedepannya?
Tentunya semua orang menginginkan hal yang indah dihidupnya, kesenangan dan kebahagiaan ingin ikut serta bergabung.
Tetapi itulah hidup, tidak ada yang tahu. Saat hari ini kamu say hallo pada dunia, bisa jadi besok kamu akan terbaring lemah.
Itu semua alur, itu semua hidup. Lika liku telah kita lalui, bumi ini satu, Tuhan itu satu, namun kita yang berbeda.
"Kiy bangun, shalat dulu" ucap Farel menggoyangkan badan wanita disampingnya
Mentari muncul di ufuk timur, menampakkan sinarnya ke bumi. Membangunkan orang orang yang masih bergumul dan berbaring diatas kasurnya.
"Mas ngantuuukk" ucap Kiyara pada pukul enam pagi
"Cuci muka dulu sana, atau engga mandi" ucap Farel
"Dingin, lagian hari ini minggu mas" ucap Kiyara"Memangnya kenapa kalau hari minggu? Apa kamu gak makan kalau hari minggu? Sekolah ataukah tidak itu sama aja" ucap Farel menceramahi istrinya yang agak pemalas itu, memberi sedikit pencerahan
"Iyaa, ya ampun deh" ucap Kiyara beranjak ke kamar mandi untuk membasuh muka
"Kiy aku mau ke kantor dulu"ucap Farel
"Iyaaaa" teriak Kiyara dari dalam kamar mandi"Gak salim dulu?" tanya Farel
Pintu kamar mandi terbuka, Kiyara keluar dengan mulut yang berisikan sikat gigi.
"Assalamualaikum cantik" ucap Farel mencium kening Kiyara
"Hm"
"Dibales dong" ucap Farel begitu tengil dan usil"Waalaikumsalam mas" ucap Kiyara memaksakan senyumnya
"Oke aku berangkat"ucap Farel mengacak rambut Kiyara dulu sebelum pergiIndahnya bila sudah halal, bahkan mengucap salam saja mungkin bisa menambah pahala.
Kiyara memutuskan untuk merebahkan diri diatas kasur, sambil chatingan dan call dengan Tara.
Panggilan video sedang berlangsung, layar laptop full dengan wajah Tara.
"Anjir lo Kiy, bengek gue" ucap Tara dari seberang
"Gak ada, lo aja yang receh" ucap KiyaraKeduanya menertawakan hal yang tidak penting.
Tiba tiba pintu kamar terketuk, suara bi Arum menyambut.
"Non, ini ada paket buat non Kiyara" ucap bi Arum dari balik pintu
"Bentar" teriak Kiyara menoleh kearah pintu
"Bentar Tar"ucap Kiyara beranjak turun dari kasur"Dari siapa bi?" tanya Kiyara
"Ndak tau non, mungkin didalamnya ada" ucap bi Arum"Yaudah, makasih ya bi. Oh ya, kalau mas pulang bilangin Kiyara nunggu dikamar" ucap Kiyara
"Baik non, sip" ucap bi Arum mengacungkan jari jempolnya
"Oke sip" balas Kiyara"Kenapa Kiy?" tanya Tara
"Gatau, ada paket katanya" ucap Kiyara membuka paket tersebut"Isinya apa?" tanya Tara
"Haa, bunga mawar merah dua tangkai. Terus ada coklat juga" ucap Kiyara menunjukkan isi paket itu pada Tara dari layar"Beh, Farel kali"ucap Tara dengan tatapan menggoda
"Mana mungkin? Dia gak pernah kasih ginian ke gue, mana sosweet dia" ucap Kiyara mencium aroma setangkai bunga itu"Jangan salah, justru cowo yang cuek lebih tak terduga" ucap Tara
"Iya deh yang paling pakar soal cowo" ucap Kiyara"Eh gue sambil ngelipet baju ya, biasalah sibuk" ucap Kiyara
KAMU SEDANG MEMBACA
KIYARA [END]
Fiksi Remaja[FOLLOW DULU BIAR LEGAL] 17+ A story by: yulisca Hidup memang tidak terduga, sesuatu yang mengejutkan selalu datang. Seperti pernikahan yang terjadi di saat dia masih menduduki bangku sekolah menengah pertama. Dia berbeda, dia istimewa, dan dialah...