Farel terus berada dirumah dan setiap hari sabtu dia kekantor.
Usia kehamilan Kiyara tidak terasa sudah delapan bulan. Perutnya sudah membuncit, persiapan dan perlengkapan bayinya sudah komplit semua
Oh ya, kalian ingat bukan kalau Farel mau memberi hadiah. Coba ditebak apa hadiahnya..
"Mas aku makin sesek banget" ucap Kiyara menuruni anak tangga, mengadu pada Farel yang sedang menonton televisi
"Kamunya jangan banyak jalan, kupikir kamu tidur tadi, makanya aku keluar"ucap Farel membantu Kiyara menuruni tangga
"Iya, aku pengen asinan" ucap Kiyara mengidam
"Asinan apa?" tanya Farel"Terserah, yang penting asinan" ucap Kiyara
"Okey, nanti aku belikan" ucap Farel"Huftt" ucap Kiyara membuang nafasnya
"Capek ya?, sabar yaa" ucap Farel mengelus punggung Kiyara"Mau dipijit gak?" tanya Farel
"Mau, pelan pelan aja tapi" ucap Kiyara"Mas hamil itu gaenak ya ternyata, sekarang aku tau kenapa surga itu ada di telapak kaki ibu" keluh Kiyara
"Dan kaki kamu sudah menjadi surga untuk anak kita" ucap Farel
"Maaf ya kalau aku bikin mas repot, mungkin aku akan berusaha sendiri" ucap Kiyara tak enak"Justru memang ini peran ku, yaitu menjagamu" ucap Farel
"Apa kamu keberatan? Apa kamu terpaksa?" tanya Kiyara"Engga sama sekali" ucap Farel tulus
"Aku akan selalu ada buat kamu"•••••
Gema tangisan bayi memenuhi ruangan bernuansa hitam putih itu.
Wangi bayi juga ikut memenuhi dan menambah kesan kamar itu"Mas, ambilin minyak rambut Aca dong" ucap Kiyara
Hah apanih? Iyaa, anak Kiyara sudah lahir dan sudah berusia satu bulan. Rambutnya masih sangat sedikit bahkan bisa dibilang botak
"Kok dia rambutnya botak ya?" tanya Farel
"Kamu nih, masa nanya gitu. Ya dia kan masih kecil, masa rambutnya kek hutan amazon sih" ucap Kiyara yang ingin menampol suaminya"Adasha Deo Elunna, cantik banget sih anaknya ayah" ucap Farel mencium gemas pipi Aca, nama panggilannya
"Anaknya bunda lah, iya kan?" tanya Kiyara
"Dih, yang bikinnya siapa?" tanya FarelKiyara memutar bola matanya malas, meniduri Aca ditengah ranjang
"Jadi kamu sekarang mau lanjut sekolah?" tanya Farel
"Iya, sekiranya sampe dia beberapa bulan lah" ucap Kiyara menepuk pelan pantat anaknya"Gak nyangka, sekarang aku udah jadi ayah" ucap Farel menatap anaknya intens, masih tidak percaya ini anaknya
"Mas masih mending udah lulus, udah kerja, aku lulus SMP mas" ucap Kiyara
"Gapapa, aku seneng. Akhirnya aku bisa menafkahi keluargaku" ucap Farel"Mas, aku kepikiran untuk cari asisten lagi. Kasian bi Arum sendirian, kang Ujang kan dikebun" ucap Kiyara
"Hm, boleh. Asisten untuk apa dulu tapi? Jaga anak anak? Atau yang beresin rumah?" tanya Farel
"Jaga anak anak, tapi aku jujur gak bisa biarin mereka dijaga orang asing" ucap Kiyara"Kalau aku panggilin asisten lamaku kamu setuju gak? Rumahnya gak jauh sih dari sini, udah lama juga mengabdi dirumah ini" ucap Farel

KAMU SEDANG MEMBACA
KIYARA [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU BIAR LEGAL] 17+ A story by: yulisca Hidup memang tidak terduga, sesuatu yang mengejutkan selalu datang. Seperti pernikahan yang terjadi di saat dia masih menduduki bangku sekolah menengah pertama. Dia berbeda, dia istimewa, dan dialah...