Happy Reading Guysss
Keesokannya, di pagi hari Devita sedang memasak di dapur. Sedangkan Karel masih di atas sedang mandi dan Vano sedang ada di ruang TV sambil bermain mobil-mobilan.
Tak lama kemudian, Karel turun dan menghampiri putranya, "Morning anak papa, udahan dulu mainnya ya, ikut papa ke mama yuk, kita sarapan dulu." Ajak Karel
Vano menoleh sebentar ke arah sumber suara, "Gak mau pa, Pano mau mainan aja." Tolak Vano ketika Karel akan menggendong Vano.
"Makan dulu Vano, nanti papa kasih puding deh, mau ya? katanya mau jadi super hero, kalau jadi super hero harus kuat, biar bisa jadi kuat harus makan dulu, jadi Vano makan ya sayang." Bujuk Karel sambil jongkok di depan Vano.
Respon Vano hanya diam seolah sedang berfikir, setelah beberapa detik kemudian, Vano menganggukan kepalanya dan mereka berjalan beriringan ke meja makan dengan tangan Vano yang selalu di gandeng Karel.
"Hai jagoan-jagoan mama, baru mau mama panggil." Sapa Devita dengan tangan memegang piring yang tengah ia tata di atas meja makan.
"Iya ma, nanti Vano kasih puding ya ma, tadi katanya mau makan kalo di kasih puding." Ucap Karel kepada Devita seolah memberi tahu keinginan putranya tadi.
"Oghey boy, gampang itu mah, nanti mama ambilin ya, tapi makan dulu." Balas Devita sambil mulai menyiapkan makanan Karel di atas piring.
"Ma, Pano mau sosis pakai telur sama kentang aja." Pinta Vano kepada mamanya.
"Oke sayang." Jawab Devita lalu memberikan piring yang telah terisi ke hadapan Vano.
Setelah semuanya siap, mereka pun langsung memulai sarapan dengan tenang, Vano pun sudah mau makan sendiri, tetapi tetap saja Vano masih agak berantakan dan Devita tidak masalah akan hal itu.
"Yang, aku nanti gak ada kelas, aku nganterin kamu aja ya, nanti biar Vano di rumah sama aku." Ucap Vano setelah selesai makan sambil mengelap mulutnya dengan tissue.
"Iya, nanti Vano sekalian ikut nganter aja." Jawab Devita seadanya, karena ia tengah membereskan piring kotor dan berlalu menuju dapur untuk cuci piring.
Tok Tok Tok
Tak lama setelah Devita mengatakan itu, tiba-tiba pintu rumahnya di ketok dari luar. Karel langsung keluar untuk membukakan pintu, setelah pintu terbuka, ia lumayan kaget dan heran, karena tamunya adalah mamanya sendiri, mama Ina.
"Lah mama, tumben pagi-pagi gini udah di sini? emang WA semalem gak masuk ya mah? kan aku libur, jadi Vano biar aku yang jaga aja." Tanya Karel dengan beruntun sambil menyalimi tangan mamanya.
"Masih pagi nanyanya panjang banget kamu tuh. Jadi niat mama ke sini, mama mau pinjem Vano ya rel, mama mau ke acara temen mama, di sana mereka pada bawa cucu, mama juga mau bawa Vano, boleh ya rel?." Jelas mama sambil melangkah masuk ke dalam rumah Karel.
"Vano lagi ada di meja makan ma." Ucap Karel ketika melihat sang mama yang akan berbelok ke arah ruang TV.
Mama Ina yang paham pun langsung menaruh tasnya di sofa ruang TV sebentar, lalu berjalan ke arah meja makan dengan masih di ikuti Karel di belakangnya. Matanya berbinar ketika melihat Vano yang tengah duduk manis memakan puding.
"Halo cucu oma yang paling ganteng." Sapa mama Ina kepada Vano lalu mencium pipi Vano dengan gemas.
Devita yang ada di dapur pun kaget mendengar teriakan mama mertuanya, lalu ia berjalan cepat ke arah meja makan dan benar saja, ia melihat mama Ina sedang menyiumi wajah putranya.
"Wih ada oma Ina, mama tumben rapi banget?." Sapa Devita sembari jalan menghampiri sang mertua dan menyalimi tangannya.
"Iya nih mama mau dateng ke acara teman mama, tapi mama boleh gak sayang bawa Vano? sebentar kok, paling nanti sore mama udah pulang." Jawab mama Ina sambil meminta izin membawa Vano kepada Devita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia DeKa
Teen FictionDevita, Karel dan Ivano Sebuah keluarga kecil yang bahagia, namun siapa sangka, tidak ada yang tau mereka adalah sebuah keluarga, karena memang se-epic itu mereka menyembunyikan pernikahan mereka dari hadapan publik. Jangan ada yang plagiat, dosa!