Happy Reading Guys
Waktu terus berjalan, detik, menit, hari, bulan bahkan tahun pun kian berganti. Hingga saat ini tibalah pada semester akhir bagi Devita dan Karel sebagai mahasiswa, yang mana pada semester ini Devita dan Karel sedang di sibukan dengan persiapan sidang dan sebentar lagi akan wisuda.
Begitu pula Vano, bocah kecil itu kini sudah semakin besar dan semakin pintar. Devita juga semakin tidak sabar untuk menjadi ibu seutuhnya untuk Vano, yang bisa mendampingi proses tumbuh kembang Vano secara langsung selama 24 jam, bisa menemani Vano di mana pun dan kapan pun termasuk menunggui putranya itu sekolah menggantikan peran Mama Ina selama ini.
Hari ini tepat sekali dengan jadwal sidang Karel dan Devita di kampus. Namun tentu saja mereka berdua menjalani sidang di ruangan yang berbeda, karena memang mereka berbeda fakultas juga.
"Yok bisa yok Dev." ucap Yasmin sembari menepuk bahu Devita.
Di antara kelima temannya, Devita memang menjadi orang terakhir melaksanakan sidang. Tapi tidak masalah bagi dirinya, yang terpenting untuk saat ini adalah ia harus bisa lulus tepat waktu.
"Ntar lo kalo di tanya yang aneh-aneh bilang aja 'Kamu nanyea?' gitu Dev." canda Rika sembari tertawa.
"Terus ntar dosennya jawab 'Iya saya bertanyea-tanyea'." timpal Dara ikutan terbahak.
"Jangan di dengerin Dev orang kek mereka, rada-rada sinting emang." ucap Nafisha sembari menatap Rika dan Dara yang sedang tertawa dengan bergidik ngeri.
Devita hanya membalas ucapan Nafisha dengan tersenyum. Betapa beruntungnya ia mempunyai teman-teman sebaik mereka dan selalu mensupport apapun yang ia lakukan. contohnya di saat tegang seperti ini saja ia tidak begitu panik karena candaan receh yang di ciptakan oleh teman-temannya untuk mencairkan suasana.
"Eh guys gue masuk dulu ya." pamit Devita untuk masuk ke ruangan sidang.
"Semangat Devita ku." ucap Safania.
"Berdoa dulu mahmud ku." teriak Yasmin.
Dan masih banyak dukungan lain yang di lontarkan oleh teman-temannya. Devita juga menjawab dengan anggukan dan senyuman indahnya.
Setelah hampir satu jam berada di dalam ruang sidang. Akhirnya Devita keluar juga dengan wajah sumringah dan terharu. Ia langsung menghampiri teman-temannya yang sedang mengobrol dan berdiri di belakang mereka.
"GUYS GUE LULUS." teriak Devita yang mengagetkan kelima temannya.
Teman-temannya Devita langsung berbalik dan mendapati Devita yang sedang merentangkan tangannya sembari menangis haru. Tanpa membuang waktu, teman-teman Devita langsung berlarian ke arah Devita untuk berpelukan bersama.
"Guys kita udah sarjana." ucap Devita masih dengan tangisannya.
"Ah gue jadi ikutan mau nangis." Nafisha mengibas-ngibaskan matanya dengan ke dua tangannya.
"Gak nyangka banget, kita bisa lulus bareng-bareng gini." ucap Yasmin yang sudah menitihkan air matanya.
"Tetap jadi kayak gini ya kita, meskipun udah gak bareng-bareng lagi." pesan Dara dengan senyumnya.
"Selamat menempuh cita-cita kalian yang sesungguhnya guys." ucap Devita.
"Ah udah ah kayak gak bakal ketemu lagi aja, kita harus sering main bareng pokoknya." ucap Rika.
Devita tersenyum melihat ekspresi teman-temannya yang lega atas pencapaian mereka selama empat tahun ini.
"Yaudah yuk foto-foto dulu." ajak Yasmin kepada teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia DeKa
Teen FictionDevita, Karel dan Ivano Sebuah keluarga kecil yang bahagia, namun siapa sangka, tidak ada yang tau mereka adalah sebuah keluarga, karena memang se-epic itu mereka menyembunyikan pernikahan mereka dari hadapan publik. Jangan ada yang plagiat, dosa!