Part 15

20K 1K 12
                                    

Happy Reading Guys!

Setelah melewati masa libur panjang, saat ini Karel dan Devita sudah kembali lagi dengan rutinitas sebelumnya yaitu kuliah. Namun sebelum berangkat ke kampus, Karel dan Devita akan pergi ke suatu tempat terlebih dahulu.

Saat ini Karel dan Devita sedang menuju bandara untuk mengantar putra kesayangan mereka berlibur bersama oma Ina ke Singapura.

Sebenarnya, niat awal oma Ina bukan untuk berlibur, melainkan untuk menyusul suaminya yang sedang dinas di Singapura.

Awalnya ibunda dari Karel itu hanya berencana untuk berangkat ke Singapura hanya seorang diri saja, tetapi saat ia iseng mengajak Vano, rupanya bocah kecil itu sangat antusias untuk ikut dan hal tersebut langsung di sambut hangat oleh mama Ina, ia berjanji untuk membawa cucu kesayangannya itu untuk pergi berlibur ke Universal Studio Singapore.

"Turun yuk sayang, kita samperin oma di dalam." ajak Karel saat telah berhasil memakirkan mobilnya di parkiran sangat amat ramai.

"Ayo!." seru Vano dengan mata berbinar menatap papanya.

Tak butuh waktu lama, Karel langsung menggendong Vano dan pasangan suami istri itu berjalan memasuki bandara untuk mencari posisi mama Ina menunggu mereka.

Setelah beberapa saat mencari keberadaan mama Ina akhirnya mereka bertemu dengan mama Ina yang sedang duduk di salah satu kursi ruang tunggu.

"Assalamualaikum ma." Karel dan Devita bergantian menyalimi mama Ina, begitu pula dengan Vano.

"Waalaikumsalam sayang, sini duduk." Mama Ina mempersilahkan menantu dan anaknya itu untuk duduk di sampingnya.

Karel dan Devita pun akhirnya menurut untuk duduk di samping mama Ina. Jadi posisi mereka saat ini adalah mama Ina berada di pojok kiri, Devita di tengah dan Karel di pinggir serta Vano yang di pangku oleh Devita.

"Kalian lewat mana kok lama banget?." tanya mama Ina membuka pembicaraan.

"Iya ma tadi beres-beres keperluan kuliah dulu sebentar." jawab Devita sambil menyengir menatap mama Ina yang ada di hadapannya.

"Oiya ya kalian kuliah, jam berapa mulainya?."

"Masih lama ma, sekitar tiga jam lagi."

Mereka bertiga akhirnya larut dalam pembicaraan, ada banyak hal yang mereka bicarakan, mulai dari urusan rumah tangga sampai urusan sesama perempuan dan tak ketinggalan, mereka sempat mengghibahi tetangga mereka.

Ditengah senda gurau yang mereka lontarkan, tiba-tiba terdengar instruksi yang ditujukan untuk para penumpang pesawat tujuan Singapura untuk segera memasuki pesawat karena sebentar lagi pesawat akan take off.

"Sayang Vano ayo salim sama mama dan papa dulu." titah mama Ina kepada Vano yang sedari tadi sedang memainkan miniatur mobil yang ia bawa dari rumah.

"Iya sini sayang, peluk mama dulu sini." Devita langsung menggendong Vano dan memeluknya erat-erat.

Rasanya berat sekali melepas Vano, karena memang Vano di sana paling tidak selama satu minggu.

"Vano sayang disana jangan nakal ya, harus nurut sama oma, gak boleh ngerepotin oma." gumam Devita di telinga sang putra dengan suara yang sedikit serak karena menahan tangis.

Paham dengan kondisi istrinya yang ingin menangis karena berat melepas putra satu-satunya itu. Tanpa mengucapkan banyak kata, Karel langsung memeluk ibu dan anak yang sedang berpelukan di hadapannya. Tangan kanannya ia gunakan untuk mengelus kepala Vano dan tangan kirinya ia gunakan untuk mengelus bahu sang istri.

Rahasia DeKaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang