Part 16

18.9K 1K 28
                                    

Happy Reading Guys!

"Eugh Dev." Karel meraba ranjang dengan mata yang masih tertutup.

"Sayang." panggil Karel kembali karena tidak mendapatkan respon dari istrinya.

Sadar bahwa Devita tidak ada di kamar, Karel menduga pasti Devita sedang berada di dapur. Namun sebelum dirinya turun untuk menemui Devita, Karel memilih untuk mandi terlebih dahulu.

Cklek

Devita memasuki kamar dengan penampilan barunya yaitu ia menggunakan daster rumahan dengan panjang selutut.

Namun yang membuat ia terhenti dan mengerutkan keningnya adalah karena Devita tidak mendapati suaminya tidur di atas ranjang, padahal tujuan ia ke kamar yaitu untuk membangunkan Karel untuk sarapan bersama di bawah.

"Loh udah bangun dia?." tanya Devita bermonolog dengan dirinya sendiri.

"Ck, kebiasaan deh kalo lepas baju naruhnya suka sembarangan." sambungnya dengan menggerutu sembari mengambil baju Karel di bawah ranjang.

Dengan telaten, Devita merapikan tempat tidur dan membersihkan kamar yang seperti kapal pecah itu. Tak lupa ia juga menyiapkan pakaian ganti untuk Karel, karena ia yakin pasti saat ini suaminya sedang mandi dan tidak membawa baju ganti.

Setelah selesai dengan kegiatannya, Devita mendudukan dirinya di atas ranjang sembari memainkan ponselnya.

Cklek

Pintu kamar mandi terbuka, diikuti dengan keluarnya Karel dari dalam dan sesuai dengan dugaan Devita, Karel memang benar belum memakai baju dan saat ini suaminya itu hanya menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawahnya saja, sementara bagian atas tubuhnya, ia biarkan shirtless.

"Wih tumben pake daster begini." goda Karel dengan wajah yang menahan tawa.

Sejujurnya memang Karel merasa keheranan ketika melihat Devita memakai daster. Sudah lama sekali istrinya itu tidak mengenakan pakaian terusan itu, terakhir seingat Karel, Devita menggunakan daster saat hamil trimester terakhir dan beberapa minggu setelah melahirkan.

"Kenapa emang? Jelek ya?." tanya Devita dengan wajah cemberut sembari meneliti menampilannya di depan cermin.

Alih-alih menjawab, Karel justru terkekeh mendengar pertanyaan yang diajukan oleh istri cantiknya itu. Dengan perlahan tapi pasti, Karel berjalan menghampiri Devita yang sedang berdiri di depan cermin dan memeluknya dari belakang lalu menyandarkan kepalanya di pundak Devita.

"Liat deh perempuan yang ada di depan cermin." titah Karel.

Devita menurut, ia menatap pantulan dirinya yang ada di cermin besar di hadapannya.

"Kamu fokus liat wajah kamu, menurut kamu, kamu cantik gak?." tanya Karel sembari menempelkan pipinya di pipi kanan Devita.

"Cantik lah!." jawab Devita dengan nada ketus dengan mata yang melirik tajam ke arah Karel.

"Iya iya jangan ngegas gitu ah. Oke, sekarang kamu lihat badan kamu, menurut kamu bagus gak?." ucap Karel sembari menarik daster Devita ke arah belakang agar bentuk tubuh Devita terlihat lebih jelas.

"Ih Karel, jangan di tarik, ngetat banget." omel Devita yang risih lekukan tubuhnya terlihat sangat jelas.

"Shut, udah jawab dulu." kekeuh Karel.

"Y-ya iya bagus, emang kenapa sih."

"Nah pointnya adalah kamu harus percaya diri, kamu itu perfect buat aku, kamu punya wajah cantik, badan ideal, kamu juga pinter, apa lagi yang bikin kamu gak percaya diri coba? masalah baju? yaelah Dev, mau kamu pake baju kek atau enggak sekalipun aku tetap cinta Dev sama kamu." ucap Karel panjang lebar.

Rahasia DeKaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang