Part 13

19.6K 1.1K 32
                                    

Happy Reading Guys!

Setelah melalui banyak drama dan tangis perpisahan antara Devita dengan kedua orang tuanya. Kini Karel, Devita dan Vano baru saja tiba di Jakarta pukul 8 malam. Jika di hitung-hitung, perjalanan dari Semarang menuju Jakarta, mereka lalui selama 12 jam, itupun karena mereka sebentar-sebentar mampir ke rest area dulu.

"Yang, ini gimana bawanya? Vano kasian kalo dibangunin." ucap Devita sambil ngelus rambut putranya yang masih anteng tertidur dengan bersandar didadanya.

Ya, Mereka berdua masih berada di dalam mobil yang sudah terparkir di halaman rumah mereka.

"Yaudah kamu masuk duluan, taruh Vano di sofa depan aja kalo kamu gak kuat bawa ke atas." jawab Karel seadanya, karena memang ia juga sangat amat lelah, tapi ia tidak mau menunjukan ekspresi lelahnya di depan Devita.

"Yaudah bye sayang." Devita menyelempangkan shoulder bag-nya ke bahu kanannya dan keluar dari mobil dengan perlahan agar tidak mengganggu tidur Vano.

"DEV." panggil Karel dengan suara yang sedikit keras.

Devita menoleh kearah suaminya dan bibirnya mengucapkan kata 'Apa' namun tanpa suara, ia takut Vano akan kaget jika Devita membalas panggilan Karel dengan berteriak.

"Nanti kamu langsung tidur aja kalo kamu capek, barang-barangnya biar aku aja yang bawa masuk."

Devita hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum, pengertian sekali suaminya itu.

Setelah melihat anggukan dari istrinya, Karel langsung berbalik arah menuju bagasi mobil untuk mengeluarkan beberapa koper dan beberapa plastik yang berisi oleh-oleh.

Sementara Devita, setelah menidurkan Vano di kamarnya Vano, ia langsung mandi. Tidak perduli jika akan kedinginan karena mandi malam-malam, intinya Devita sudah tidak betah dengan tubuhnya yang sudah lengket.

Setelah selesai mandi, ia turun ke bawah, menghampiri Karel yang kebetulan belum naik sedari tadi.

"Sayang." panggil Devita yang melihat Karel tiduran diatas sofa dengan lengan yang menutupi wajahnya.

"hmm." Karel hanya berdehem tanpa merubah posisi tidurnya.

"Mandi dulu sana, gak baik habis pergi langsung tidur." bujuk Devita yang sudah duduk di samping Karel dengan tangan yang tidak berhenti mengelus surai hitam Karel.

"Males banget." rengek Karel dan dengan manjanya, Karel malah menggulingkan badan Devita ke pojokan sofa, sehingga kini posisi Devita berada di pelukan Karel.

"Ih kamu mah ngagetin aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ih kamu mah ngagetin aja." Devita menepuk keras bahu Karel.

Karel hanya tersenyum geli dengan mata yang masih terpejam.

"Udah gak papa, aku mau gini dulu, udah lama gak manja-manjaan sama kamu." ucap Karel yang tengah mencari posisi yang nyaman sambil menyerusukkan kepalanya kecerukan leher Devita.

Rahasia DeKaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang