Happy Reading Guys
"Ma hari ini aku, Devita sama Vano nginep di sini ya." ucap Karel yang baru saja turun dari tangga dan menghampiri mama Ina yang sedang menemani Vano bermain di ruang keluarga.
Mendengar ucapan putranya, mama Ina sontak langsung bersorak gembira. "Yey oma bisa bobo sama kamu sayang." seru mama Ina sembari memeluk Vano.
"Ada apa sama rumah kamu emangnya Rel, ada yang lagi di service?." tanya mama Ina.
"Enggak ma, cuma aku sama istri aku ada urusan nanti malem, jadi takut kemaleman pulangnya, kasian Vano juga kan." jelas Karel.
"Eh oh iya mantu mama kemana, kok mau maghrib belum pulang kuliah?." mama Ina baru teringat bahwa dirinya belum melihat Devita sejak Karel pulang kuliah tadi.
"Dia lagi kerja kelompok di rumah temennya, ini aku baru mau jemput sekalian langsung pergi bareng."
Devita memang tadi izin ke Karel untuk mengerjakan kerja kelompok di rumah Yasmin dan Karel pun mengizinkannya.
"Oh yaudah kamu hati-hati ya, Vano sini salim dulu sama papa." mama Ina mengajak Vano untuk salim dengan Karel.
Karel pun dengan senang hati langsung berjongkok menyamai tingginya dengan tingga putranya lalu mengelus puncak kepala Vano diikuti dengan kecupan-kecupan singkat di semua wajah Vano.
"Papa jalan dulu ya, Vano kalau ngantuk langsung bobo aja ya." pamit Karel yang langsung di jawab dengan anggukan oleh Vano.
"Iya papa hati-hati ya." ucap Vano dengan gemasnya.
Setelah selesai berpamitan, Karel langsung tancap gas ke rumah Yasmin yang kebetulan tidak terlalu jauh dari rumah mama Ina.
Kali ini Karel menjemput istrinya menggunakan motor karena rencananya ia ingin mewujudkan salah satu impian Devita yaitu berkeliling melihat citylight kota Jakarta pada malam hari.
Setelah tiba di depan rumah Yasmin, ia langsung menghubungi Devita untuk segera keluar. Tidak lama, Devita langsung keluar dengan wajah cerianya.
"Assalamualaikum suami gantengnya aku." sapa Devita menyalimi Karel lalu memeluk Karel sebentar.
"Tumben banget akhir-akhir ini kamu pakai motor terus?." sambung Devita sembari menaiki jok bagian belakang motor.
"Ya gapapa, sayang aja kalau gak pernah dipakai."
"Aku suka begini, bisa peluk kamu terus jadinya." ucap Devita sembari mengeratkan pelukannya di pinggang Karel, Karel pun merespon dengan mengelus punggung tangan istrinya yang melingkar di depan perutnya.
"Ini kita sholat maghrib di masjid depan dulu ya, sebentar lagi adzan soalnya." ucap Karel.
"Iya sayang." jawab Devita.
Saat tiba di depan masjid, Karel langsung memakirkan motornya dia area parkiran masjid. Devita dan Karel juga langsung berpisah untuk mengambil air wudhu di tempat yang sudah di sediakan.
Mereka menjalani ibadah sholat maghrib secara berjamaah bersama jamaah lain dengan khusu'. Setelah kewajiban sebagai umat muslim telah di tunaikan, sekarang saatnya Karel menjalankan kewajiban sebagai suami untuk menyenangkan istrinya.
"Udah siap?." tanya Karel yang sedang memakaikan Devita helm.
"Siap apa?." dengan wajah bingung, Devita balik tanya kepada Karel.
"Kepo, udah ikut aja." Karel menginstruksikan agar Devita segera naik ke atas motor.
Devita pun menurut, walaupun ia sendiri juga bingung, tapi ya sudah lah, ikuti saja kemauan Karel, ia percayakan sepenuhnya kepada suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia DeKa
Teen FictionDevita, Karel dan Ivano Sebuah keluarga kecil yang bahagia, namun siapa sangka, tidak ada yang tau mereka adalah sebuah keluarga, karena memang se-epic itu mereka menyembunyikan pernikahan mereka dari hadapan publik. Jangan ada yang plagiat, dosa!