Part 35

12.2K 906 5
                                    

Happy Reading Guys

Hari demi hari telah Karel dan Devita lewati dengan penuh liku-liku. Selalu ada banyak hal mengejutkan setiap harinya dari mana pun dan kapan pun. Mau tak mau mereka harus bisa mengerti dan menikmatinya, sebab bagaimana pun juga ini adalah bagian dari perjalanan hidup bagi mereka sebagai manusia khususnya sebagai orang tua muda yang sedang belajar mandiri membangun keluarga yang harmonis. Ada banyak sekali godaan yang mereka hadapi, mulai dari hal pekerjaan, tentang bagaimana cara parenting yang baik dan benar, bahkan sampai kehidupan sosial mereka pun juga banyak di uji. Tapi bukan Karel namanya kalau tidak bisa menghandle itu semua dengan baik. Dengan pemikiran bijak dan tenangnya, semua permasalahan itu bisa terlewati dengan baik, walaupun ada banyak drama di baliknya.

Tak terasa pula saat ini sudah hampir satu tahun Karel memimpin perusahaan dan Devita juga telah memasuki usia kandungan yang ke tujuh bulan. Selama kehamilan di anak yang ke dua ini, Devita sangat manja terhadap Karel, bahkan untuk di tinggal ke kantor pun terkadang Devita selalu ada saja idenya untuk menghalangi Karel agar Karel bisa lebih lama dengan dirinya di rumah.

Namun siapa sangka di tengah kehamilan Devita yang sudah semakin membesar ini, ia harus di jauhkan oleh Karel untuk beberapa waktu ke depan sampai waktu yang tidak dapat di tentukan. Hal ini terjadi karena Karel harus bergegas ke salah satu desa tempat di mana terdapat project dari perusahaannya itu berlangsung. Berdasarkan laporan yang Karel terima ternyata pemimpin yang ia percayai untuk memimpin project yang ada di desa tersebut melakukan penggelapan dana yang sangat merugikan perusahaan. Kejadian tersebut sangat membuat Karel murka dan memutuskan turun langsung ke desa tersebut untuk memimpin project bendungan yang masih setengah jadi itu secara langsung.

Beruntungnya saat ini Vano sedang libur beberapa minggu, sehingga Karel memutuskan untuk menitipkan Devita dan Vano di rumah orang tuanya yang terletak di Bandung.

Saat ini Karel dan Devita serta Vano sudah tiba di Bandung dan tengah berkumpul dengan Mama Ina dan Papa Feri di ruang tamu, sebelum nanti setelah isya ia akan berangkat ke Garut.

"Tapi Devita gak kayak waktu hamil Vano ya Dev? Inimah manja banget banget ke papanya." ucap Mama Ina yang tengah memangku Vano yang sedang menonton televisi.

"Iya mah kalau gak deket Karel tuh rasanya mellow banget, aku juga kadang gak tega sama Karel, kalau mau kemana-mana harus ngeladenin aku dulu." balas Devita sembari melihat ke arah suaminya yang tengah tersenyum ke arahnya.

"Kamu masih mending Dev begini, dulu mamanya Karel hampir tiap hari ikut papa ke kantor." ucap Papa Feri yang membuat Mama Ina langsung menepuk lengan suaminya.

Karel dan Devit pun tertawa melihat Mama Ina dan Papa Feri yang seperti anak kecil karena saling mengejek satu sama lain.

Tak terasa sudah tiga jam lebih mereka berbincang hingga tiba saat dimana Karel harus pamit untuk segera berangkat menuju Garut.

Mama Ina, Papa Feri, Vano dan Devita sama-sama mengantar Karel sampai halaman rumah. Di halaman rumah, Karel berpamitan kepada semuanya.

"Rel, yang bener di sana, papa yakin kamu bisa nanganin kasus ini dan bisa jadi pemimpin yang amanah. Jangan aneh-aneh secepatnya kamu harus udah balik ke Jakarta lagi." ucap Papa Feri memberi wejangan kepada putranya.

"Iya pa, Karel titip anak sama istri Karel ya." balas Karel menatap papanya dengan tatapan tegas seolah meyakinkan bahwa ia pasti bisa.

"Iya kamu jangan lama-lama di sana, kalau emang bisa di wakilin kamu serahin aja ke siapa kek, kasian ini Devita udah hamil besar di tinggal lama." ucap Mama Ina sembari memeluk Karel.

Karel membalas pelukan sang mama, "Iya mama ku sayang, pasti Karel usahain bakal kelar cepet kok, Karel juga gak tahan jauh-jauh dari Devita sama Vano."

Rahasia DeKaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang