Jangan lupa follow dan vomment ya, karena itu sangat berarti buat Author. Terima kasih:)
***
Bersamamu aku nyaman
Tanpamu aku kesepian-Priceless-
***
Kringgg
Bel pulang berbunyi. Para murid berhamburan keluar kelas. Ada yang langsung pulang, ada juga yang masih di sekolah mengikuti ektrakurikuler dan kepentingan lain.
Akas, Ayres, Faza dan Kiano tentu saja berada di tim yang langsung pulang. Entah pulang ke rumah ataupun ke markas. Namun sebelum pulang, Akas kembali menghampiri Shila ke kelasnya.
"Akas," panggil Shila yang ternyata sudah menunggu di depan kelas.
"Kok kamu nunggu di luar?" tanya Akas.
"Pengen aja, sekalian keluar sama Vina." jawab Shila.
"Ayo pulang!" ajak Shila kemudian.
"Ayo!" balas Akas.
Didorongnya kursi roda Shila. Namun bukan ke tempat parkir, melainkan ke gerbang depan. Padahal mobil Akas berada di parkiran, membuat Shila bertanya-tanya.
"Kok ke sini Kas?" Shila kebingungan.
"Maaf Shil, mulai sekarang kamu pulang sama sopir ya." ucap Akas.
"Kamu mau kemana?" tanya Shila.
"Aku ngantar pulang Trisha." jawab Akas.
"Kenapa harus diantar, emang Trisha tadi berangkatnya nggak naik kendaraan?" tanya Shila.
"Trisha itu pacar aku. Udah jadi rutinitas buat aku antar jemput dia." jawab Akas.
"Jadi kamu juga nggak bakal jemput aku lagi dong?" tanya Shila.
"Kemungkinan iya, tapi kalo jemput kayaknya aku masih bisa." jawab Akas.
Meski berbeda arah, Akas masih bisa jika harus menjemput keduanya. Namun untuk pulang ia tidak bisa. Akas ingin punya lebih banyak waktu berdua bersama Trisha. Dan waktu yang tepat adalah sepulang sekolah, ia bisa mengajak Trisha makan ataupun sekedar jalan-jalan.
"Beneran?" tanya Shila senang.
"Iya. Setelah jemput Trisha aku bisa jemput kamu, kita berangkat bareng-bareng." jawab Akas yang langsung melunturkan senyum Shila.
"Enggak usah aja deh." tolak Shila.
"Kenapa?" tanya Akas heran.
"Gapapa. Aku sama Pak sopir aja, kasian nanti Pak sopir jadi nganggur. Hehehe." jawab Shila dengan tawa palsunya.
"Yaudah, itu Pak sopir udah datang." ucap Akas sambil menunjuk sebuah mobil putih yang menuju ke arah mereka.
Sopir pribadi Shila keluar membukakan pintu mobil. Akas mengangkat Shila dan mendudukkannya di dalam. Sedangkan kursi roda Shila dimasukkan Pak sopir ke bagasi.
"Hati-hati Pak." ucap Akas.
"Baik Tuan muda." balas Pak sopir.
Mobil Shila melaju meninggalkan area sekolah. Setelah mobil tersebut benar-benar tak terlihat, Akas pun pergi ke kelas Trisha. Ia meminta Trisha untuk menunggunya.
Sampai di sana, bukan hanya ada Trisha saja, tetapi juga Yara dan Zea yang setia menemani. Padahal Trisha sudah menyuruh mereka untuk pulang, tak masalah ia harus menunggu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRICELESS
Teen Fiction[ FOLLOW DULU YA SEBELUM MEMBACA ] Akas tidak pernah menduga bahwa pertemuannya yang tanpa disengaja dengan Trisha, seorang gadis sederhana berparas cantik itu bisa merubah seluruh kehidupannya di kemudian hari. "Tuhan tuh sayang banget sama gue," u...