[ FOLLOW DULU YA SEBELUM MEMBACA ]
Akas tidak pernah menduga bahwa pertemuannya yang tanpa disengaja dengan Trisha, seorang gadis sederhana berparas cantik itu bisa merubah seluruh kehidupannya di kemudian hari.
"Tuhan tuh sayang banget sama gue," u...
Jangan lupa follow dan vomment ya, karena itu sangat berarti buat Author. Terima kasih:)
***
Ku kira kita sudah terbuka, ternyata masih banyak rahasia
-Priceless-
***
"Ini taruh dimana Tris?" tanya Zico sambil menunjukkan dua loyang di tangannya.
"Taruh di sana Kak." ucap Trisha yang menunjuk sebuah meja kosong.
Meskipun sudah tau bahwa Trisha adalah pacar Akas, namun hal itu tidak menyurutkan keinginan Zico untuk lebih dekat dengan Trisha. Dekat dalam artian yang baik, tidak ada maksud buruk apa pun. Meski ia juga berharap bisa menjauhkan Trisha dari Akas, yang dianggapnya cowok brengsek.
Seperti siang ini, saat Trisha sedang membantu Nina, Zico datang berniat membantu juga. Zico memesan banyak kue untuk acara bersama teman-temannya. Karena Trisha dan Nina yang kerepotan, akhirnya mereka menerima keinginan Zico untuk membantu.
"Terima kasih ya nak Zico sudah pesan banyak kue di toko saya." ucap Nina.
"Iya sama-sama Bu," balas Zico.
"Lagipula saya memang suka, kue buatan Ibu enak." lanjutnya.
Semua kue yang selesai dipacking, ditata ke atas motor Zico. Zico yang tidak bisa mengendarai motor sambil membawa kue, meminta Trisha untuk membantunya sampai di rumah. Trisha yang mengiyakan pun berpamit kepada Nina, kemudian disusul oleh Zico.
Perjalanan dari Trifa Bakery ke rumah Zico memang tidak lama. Dengan kecepatan normal, mungkin hanya butuh waktu sekitar sepuluh menit saja. Dan begitu sampai, Trisha membatu Zico membawa kue-kuenya masuk rumah.
"Tunggu di sini ya, gue bikin minuman dulu." ucap Zico setelah semuanya selesai.
"Ehh nggak usah repot-repot Kak." tolak Trisha.
"Nggak repot, sebentar kok." ucap Zico.
"Kalo gitu aku tunggu di kursi luar aja ya Kak, nggak enak berduan di dalam rumah." ucap Trisha.
"Iya gapapa, nanti gue ke sana."
"Makasih Kak. " ucap Trisha.
"Iya, sama-sama." balas Akas.
Jika ada yang bertanya, apakah Zico tidak punya pembantu? Jawabannya adalah punya, tetapi tidak tinggal di rumah. Pembantunya hanya bekerja dari pukul enam pagi sampai lima sore, setelah itu pulang ke rumah masing-masing.
Belum ada satu menit ditinggal Zico ke dapur, tiba-tiba ponsel Trisha berbunyi. Ia pun langsung mengambilnya dan melihat ada sebuah panggilan video call di aplikasi whatsapp dari Akas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.