Part 13. Pertolongan

294 149 46
                                    

Jangan lupa follow dan vomment ya, karena itu sangat berarti buat Author. Terima kasih:)

***

Ulurkan tanganmu selagi mampu, berikan pertolongan tanpa mengharap imbalan

-Priceless-

***

Sejak kejadian kemarin, hubungan Trisha dan Akas menjadi lebih dekat. Pagi ini seperti biasanya, rutinitas hari Senin dimulai dengan upacara bendera. Semua murid SMA Garuda berbaris rapi di lapangan.

"Aduh, kapan sih selesainya." keluh Yara.

"Sabar Yar, kepala sekolah kan juga belum ngasih amanat." ucap Trisha.

"Ihh keburu gosong gue," keluh Yara lagi.

"Lebay deh," ucap Zea menimpali.

"Biarin, wleek." balas Yara sambil menjulurkan lidahnya.

"UNTUK AMANAAATT, ISTIRAHAT DI TEMPAAATT GRAK." teriak pemimpin upacara.

Akhirnya setelah melewati berbagai rangkaian acara yang penuh perjuangan dibawah terik matahari, kegiatan ucapara bendera pun selesai dan dibubarkan dengan tertib.

"Eh tunggu-tunggu, temenin gue ke kamar mandi dulu ya." pinta Yara pada Trisha dan Zea.

"Ke kamar mandi aja minta di temenin," ucap Zea.

"Ayolah. Bentar aja kok, gue cuma mau ngaca." ucap Yara memelas.

"Iyaudah ayo," balas Trisha menyetujui.

"Tuh Trisha aja mau, kalo lo nggak mau balik aja ke kelas sendiri." ucap Yara pada Zea.

"Enggak, yaudah ayo kita temenin." balas Zea akhirnya.

"Nah gitu dong," ucap Yara menang.

Sampai di kamar mandi, Trisha dan Zea hanya menunggu Yara selesai mengaca. Padahal menurut Trisha penampilan Yara masih rapi.

"Yar cepetan dong, lama benget sih." ucap Zea yang sudah mulai bosan menunggu.

"Iya-iya udah nih, yuk balik ke kelas." ajak Yara. Namun tiba-tiba langkah mereka dihentikan oleh Prita dan kedua temannya.

"Heh, kenapa lo bisa deket sama Akas. Lo pasti pake pelet ya." tuduh Prita.

"Kak Prita kalo ngomong jangan sembarangan dong." bela Zea tidak terima karena sahabatnya dituduh yang tidak-tidak.

"Iya nih, Trisha itu nggak perlu pake pelet pun cowok yang deketin pasti banyak. Nggak kayak Kak Prita, kalo mau dideketin banyak cowok harus cari muka dulu." ucap Yara pedas.

"Heh jaga ya ucapan lo," balas Prita tidak terima.

"Ihh maap-maap aja nih ya Kak. Tapi emang faktanya kan." ucap Yara lagi.

"Dasar adik kelas kurang ajar lo," ucap Prita marah sambil melayangkan tangannya berniat menampar Yara, namun terlebih dahulu dicekal Trisha.

"Udah, stop Kak!" ucap Trisha yang sedari tadi diam.

"Emang ya, akar semua ini adalah lo." ucap Prita.

"Aku nggak pernah minta Kak Akas deketin aku, itu murni keinginan Kak Akas sendiri. Jadi kalo Kak Prita nggak mau Kak Akas deket sama aku, Kakak bilang aja sendiri sama Kak Akas." balas Trisha.

"Lo pikir gue percaya sama omongan lo." ucap Prita lagi.

"Itu terserah Kak Prita, aku nggak peduli." balas Trisha santai.

PRICELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang