Part 11. Balas Dendam

367 170 46
                                    

Jangan lupa follow dan vomment ya, karena itu sangat berarti buat Author. Terima kasih:)

***

Dendam itu percuma, lebih baik diam tanpa melakukan pembalasan

-Priceless-

***

Di perjalanan pulang, motor mereka terpaksa harus berhenti di tengah jalan, karena ada segerombolan pemotor yang juga berhenti di depan mereka.

"Kas, itu Ediz kan?" tanya Kiano.

"Iya," jawab Akas singkat.

"Wahh kayaknya dia mau balas dendam sama lo karena kalah tawuran dulu deh." ucap Faza.

"Emangnya mereka siapa Kak?" tanya Yara.

"Hama kecil," jawab Faza santai.

"Ihh Kak Faza jangan bercanda deh. Mereka tuh banyak banget, masa di bilang hama kecil sih." ucap Yara.

"Emang iya kok," balas Faza.

"Kalian tunggu di sini aja. Biar kita yang hadapin mereka!" suruh Akas.

"Tapi Kak, mereka banyak banget. Sedangkan kalian cuma bertiga." ucap Trisha.

"Iya Kak Akas, bener apa kata Trisha." ucap Zea membenarkan.

"Mending kita semua pergi aja," saran Yara.

"Percuma, itu nggak akan bikin masalah selesai." balas Akas.

"Terus gimana dong?" tanya Yara.

"Udah kalian tetep di sini, percaya aja sama kita." ucap Akas meyakinkan.

Trisha, Yara dan Zea menganggukkan kepalanya pasrah. Karena mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa. Sedangkan Akas, Faza dan Kiano tanpa rasa takut turun dari motor lalu menghampiri Ediz beserta anak buahnya.

"Wah cantik juga cewek kalian," ucap Ediz begitu berhadapan dengan mereka.

"Tujuan lo di sini mau balas dendam karena kalah tawuran sama gue di SMA Insky dulu?" tanya Akas tanpa menghiraukan ucapan Ediz.

"Ohh, baguslah kalau lo udah tau." jawab Ediz.

"Heh mendingan lo pergi aja dari sini sebelum kita bikin lo sama anak buah lo babak belur lagi!" suruh Faza.

"Ciihh jangan harap," balas Ediz.

"Lagipula lo nggak capek apa kalah mulu," ucap Kiano setelahnya.

"Halah banyak bacot lo. Mending kalian hadapin kita sekarang." ucap Ediz yang marah karena telah di remehkan.

"Oke," balas Akas singkat.

Bugh bugh bugh

Terjadilah perkelahian lagi antara Akas dan Ediz, diikuti anak buahnya yang lain. Dengan jumlah yang tidak seimbang, mereka bertiga tetap berusaha mengalahkan Ediz dan anak buahnya.

Akas terus memukul Ediz sampai jatuh babak belur. Namun Ediz yang tidak terima kembali bangkit dan balas memukul Akas dengan emosinya.

Bugh bugh bugh

"KAK AKAS," teriak sebuah suara.

"Trisha," ucap Akas terkejut, begitu juga dengan Yara dan Zea ketika melihat Trisha berlari menghampiri Akas.

PRICELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang