Jangan lupa follow dan vomment ya, karena itu sangat berarti buat Author. Terima kasih:)
***
Faktanya memang ada miliaran orang di dunia ini. Namun hanya akan ada satu pemilik hati
-Priceless-
***
Kalender hari ini menunjukkan tanggal merah, yang berarti sekolah libur. Yara dan Zea memutuskan pergi ke rumah Trisha begitu mendengar kabar dari Mbak Wini bahwa Trisha dipecat dari Cafe. Sebagai sahabat, mereka harus ada di saat Trisha senang maupun sedih.
"Assalamualaikum Bun," salam Yara begitu sampai di depan rumah Trisha.
"Waalaikumsalam," jawab Nina, Bunda Trisha dari dalam rumah.
"Eh Yara sama Zea, nyari Trisha ya?" tanya Nina setelah membuka pintunya.
"Iya Bun, Trisha ada kan?" tanya Zea setelah mencium tangan Nina.
"Ada kok. Ayo masuk, Trisha ada di dalam kamarnya, kalian masuk aja." ucap Nina memberi tahu.
"Yaudah Bun, kita ke kamar Trisha dulu ya." izin Zea.
"Iya." balas Nina mempersilahkan.
Yara dan Zea berjalan menuju kamar Trisha. Dan saat sampai di depan pintu kamar, mereka pun mengetuk terlebih dahulu sebelum membukanya sendiri.
"Tris, ini kita." panggil Yara yang kemudian masuk ke dalam kamar Trisha tanpa menunggu balasan pemiliknya, karena Trisha selalu menyuruhnya untuk langsung masuk tanpa perlu sungkan.
Ketika masuk, mereka melihat Trisha sedang telungkup sambil membaca sebuah buku.
"Ada apa Yar, Ze?" tanya Trisha yang langsung menutup buku begitu melihat kedua sahabatnya.
"Apa benar lo dipecat dari Cafe tempat lo kerja?" tanya Yara to the poin.
"Iya benar," jawab Trisha.
"Kenapa bisa?" tanya Yara lagi.
"Ya bisa, buktinya aku udah dipecat." jawab Trisha.
"Ihh maksud gue, kenapa lo bisa sampai bisa dipecat?" perjelas Yara.
"Salah aku sendiri kok." jawab Trisha.
"Yakin?" tanya Zea yang menatap dalam mata Trisha.
"I-iya," jawab Trisha gugup karena di tatap seperti itu.
"Bukan karena Kak Prita?" tanya Zea lagi.
"B-bukan," jawab Trisha yang masih gugup.
"Jujur aja Tris, lo dipecat gara-gara Kak Prita kan?" tanya Zea mendesak, karena tidak percaya dengan ucapan Trisha.
"Iya Ze, kamu bener. Aku dipecat emang gara-gara ulah Kak Prita." jawab Trisha mengakui.
"Coba cerita!" suruh Zea.
Trisha yang awalnya tidak mau bercerita terus dipaksa oleh Yara. Hingga pada akhirnya mau tidak mau harus menceritakan semua kejadian di Cafe kepada mereka.
"Wah, Kak Sera sengaja tuh." ucap Yara begitu Trisha selesai bercerita.
"Iya, pasti disuruh sama Kak Prita." timpal Zea.
"Gue ngerasa mereka berdua itu kayak kacungnya Kak Prita doang, bukan temennya." ucap Yara lagi yang benar-benar sudah kesal dengan Prita dan kedua temannya.
"Udah Yar, jangan ngomong kayak gitu." sela Trisha.
"Emang bener kok." balas Yara.
"Iya kamu emang bener. Tapi udahlah jangan ngomongin Kak Prita sama kedua temennya lagi, nambah-nambah dosa tau." ucap Trisha.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRICELESS
Roman pour Adolescents[ FOLLOW DULU YA SEBELUM MEMBACA ] Akas tidak pernah menduga bahwa pertemuannya yang tanpa disengaja dengan Trisha, seorang gadis sederhana berparas cantik itu bisa merubah seluruh kehidupannya di kemudian hari. "Tuhan tuh sayang banget sama gue," u...