Jangan lupa follow dan vomment ya, karena itu sangat berarti buat Author. Terima kasih:)
***
Sahabat itu tidak perlu didefinisikan, karena akan terlalu banyak definisi yang bisa diungkapkan
-Priceless-
***
Sudah lebih dari satu minggu berlalu setelah insiden Trisha di lapangan. Luka di lututnya juga sudah mulai hilang. Dan tepat Minggu pagi ini di manfaatkan Trisha dan kedua sahabatnya untuk jogging di taman kota.
"Ayo Yar semangat tinggal dua putaran lagi." ucap Zea yang kini sedang berlari kecil mengelilingi taman sambil memberi semangat kepada Yara yang ada di belakangnya.
"Aduh gue udah nggak kuat Tris, Ze." ucap Yara ngos-ngosan.
"Tinggal dikit lagi kok, ayo semangat." ucap Trisha yang juga memberi semangat.
Dengan semangat yang dipaksakan, Yara berlari menyusul kedua sahabatnya. Sampai dua putaran tersebut benar-benar selesai mereka lakukan, dan Yara sebagai yang terakhir menyelesaikannya.
"Huh capek banget gue," ucap Yara yang kini duduk di samping Zea dengan nafas tersengal.
"Ini akibatnya kalo nggak suka olahraga, baru segitu aja udah tepar." ucap Zea menimpali.
"Ih udah untung hari ini gue mau. Lagian gue nggak suka olahraga juga ada alasannya." balas Yara tidak terima.
"Iya, alasannya nggak mau kulit lo yang putih nanti jadi gosong." ucap Zea yang sudah tau.
"Nah tuh tau," balas Yara sambil menyengir.
"Terserah lo Yar," ucap Zea tidak peduli, membuat Yara yang mendengarnya menjadi cemberut.
"Ehh gue haus nih," ucap Yara saat merasa tenggorokannya kering.
"Yaudah sini aku beliin minuman." ucap Trisha menawarkan diri.
"Nih Tris, minuman dingin tiga ya." ucap Zea sambil menyerah satu lembar uang lima puluh ribuan.
"Iya," balas Trisha, dan setelahnya pergi mencari penjual minuman.
Begitu menemukannya, Trisha segera berjalan menuju kulkas yang berisi banyak minuman dingin. Dan baru saja ia memegang salah satu minuman tersebut, tanpa disengaja tangannya bersentuhan dengan tangan seseorang.
"Ehh Kak Ayres," ucap Trisha terkejut. Ternyata orang itu adalah Ayres, salah satu sahabat Akas.
"Lo di sini?" tanya Ayres yang juga sama terkejutnya.
"Iya, aku habis jogging tadi Kak." jawab Trisha.
"Sendirian?" tanya Ayres lagi.
"Enggak kok, aku sama Yara, Zea." jawab Trisha.
"Ohh," respon Ayres singkat.
"Kak Ayres sendiri habis ngapain?" tanya Trisha setelahnya.
"Jogging juga," jawab Ayres.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRICELESS
Teen Fiction[ FOLLOW DULU YA SEBELUM MEMBACA ] Akas tidak pernah menduga bahwa pertemuannya yang tanpa disengaja dengan Trisha, seorang gadis sederhana berparas cantik itu bisa merubah seluruh kehidupannya di kemudian hari. "Tuhan tuh sayang banget sama gue," u...