Part 15. Prita Berulah

275 134 73
                                    

Jangan lupa follow dan vomment ya, karena itu sangat berarti buat Author. Terima kasih:)

***

Apa sih untungnya jahat? Dapat pahala enggak, dosa iya

-Priceless-

***

Suasana koridor pagi ini sangat ramai. Banyak murid, guru, bahkan petugas sekolah yang berlalu lalang. Dan tanpa di sengaja, Trisha sampai sekolah secara bersamaan dengan kedua sahabatnya. Mereka bertemu di parkiran, lalu berjalan bersisihan menuju kelas.

"Selama dua tahun kita sekolah di sini, baru kali ini kita nyampe sekolah barengan." ucap Yara takjub.

"Biasa aja kali," balas Zea sambil menggelengkan kepalanya heran mendengar ucapan lebay Yara.

"Lah, bener kan ucapan gue?" tanya Yara.

"Emang siapa yang bilang salah?" tanya Zea balik.

"Itu lo bilang," jawab Yara.

"Masa sih, kok gue mendadak amnesia ya." balas Zea.

"Ihh, si Zea emang suka bikin gue kesel." ucap Yara.

Di tengah kekesalannya, Yara melihat Akas dkk sedang berjalan ke arah mereka. Dengan antusias, ia pun memanggil mereka dengan keras, hingga membuatnya menjadi pusat perhatian murid sekitar.

"KAK FAZA," panggil Yara yang dibalas lambaian tangan oleh Faza.

"Suara lo bikin telinga gue berdengung Yar." ucap Zea yang masih menutup telinga begitu mendengar suara teriakan Yara.

"Suara gue emang membahana sih." ucap Yara dengan percaya dirinya.

Trisha diam melihat pertengkaran unfaedah Yara dan Zea. Ia sendiri kadang heran, mengapa kedua sahabatnya itu sangat sulit untuk tidak bertengkar satu hari saja. Selalu ada hal-hal kecil yang mereka ributkan. Padahal kalau salah satunya tidak ada, pasti di cari-cari. Ya mungkin memang itulah sahabat sejati.

"Selamat pagi," sapa Kiano.

"Pagi Kak," balas Trisha, Yara dan Zea bersamaan.

"Kalian ngapain berhenti di koridor?" tanya Ayres.

"Kit-" baru saja Zea akan menjawab, Faza lebih dulu memotongnya.

"Gue tau, pasti kalian nungguin kita kan." tebak Faza.

"Enggak kok," balas Yara.

"Hahaha, percaya diri amat lo." ucap Kiano dengan tawa terbahak-bahak.

"Neng Yara jujur amat sih. Bikin Abang Faza sakit hati aja." ucap Faza mendramatisir.

"Sekali lagi lo bertingkah kayak gitu, pukulan gue siap meluncur ke wajah lo." ucap Ayres datar.

"Eh eh jangan dong, kasihan wajah ganteng gue." ucap Faza.

"Bodo amat," balas Ayres tak peduli.

Yara dan Zea terus mengobrol dengan Akas dkk tanpa menghiraukan tatapan iri para siswi yang lewat. Sedangkan Trisha hanya diam mengamati penampilan Akas yang menurutnya sedikit aneh. Hingga ia pun berhasil menemukan dimana letak keanehan itu.

PRICELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang