Part 17. Pasar Malam

247 119 64
                                    

Jangan lupa follow dan vomment ya, karena itu sangat berarti buat Author. Terima kasih:)

***

Aku baru sadar, ternyata bahagiaku itu sederhana. Hanya dengan melihatmu tertawa saat kita sedang berdua

-Priceless-

***

Malam ini terasa sedikit berbeda bagi Trisha, karena biasanya jam segini ia masih berkerja di Cafe melayani para pengunjung. Namun tidak untuk sekarang dan hari-hari berikutnya.

"Trisha," panggil Nina.

"Iya Bun sebentar," jawab Trisha dari dalam kamar.

"Ada apa Bun?" tanya Trisha setelah membuka pintu kamarnya.

"Itu di ruang tamu ada Akas, senior yang dulu pernah nganterin kamu pulang." jawab Nina.

"Kak Akas ngapain ke rumah aku ya?" batin Trisha bertanya-tanya.

"Yaudah, Trisha temuin Kak Akas dulu ya Bun." balas Trisha.

Begitu sampai di ruang tamu, Trisha melihat Akas yang sedang duduk di kursi bersama Raffa, adiknya.

"Hai," sapa Trisha yang sudah duduk di depan Akas.

"Ada apa ya Kak?" lanjutnya bertanya.

"Mau ngajakin lo keluar." jawab Akas.

"Kemana?" tanya Trisha.

"Rahasia. Pokoknya lo ikut aja." jawab Akas.

"Emm aku belum izin Bunda Kak." ucap Trisha.

"Bunda udah ngasih izin kok tadi." timpal Raffa.

"Ehh beneran?" tanya Trisha memastikan.

"Iya, tanya aja sama Kakak baik." jawab Raffa yang kemudian diangguki Akas.

"Kalo gitu tunggu sebentar ya Kak, aku ganti pakaian dulu." balas Trisha yang akhirnya kembali masuk kamar.

Sepuluh menit berlalu, Trisha keluar dari kamarnya dengan pakaian yang lebih rapi dari sebelumnya. Yaitu turtleneck sweater berwarna krem dipadukan celana jeans wide leg dan rambut yang dibiarkan terurai, membuatnya terlihat semakin cantik.

 Yaitu turtleneck sweater berwarna krem dipadukan celana jeans wide leg dan rambut yang dibiarkan terurai, membuatnya terlihat semakin cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika ia kembali ke ruang tamu, ternyata juga sudah ada Bundanya yang menemani Akas mengobrol.

"Ehh Trisha udah siap?" tanya Nina begitu melihat Trisha.

"Udah Bun." jawab Trisha.

"Yaudah Bun, saya pinjem Trisha dulu ya." pamit Akas kepada Nina.

PRICELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang