Jangan lupa follow dan vomment ya, karena itu sangat berarti buat Author. Terima kasih:)
***
Cara Tuhan lebih tepat dalam hal membahagiakan, daripada segala khayalan yang orang bayangkan
-Priceless-
***
Keesokan harinya, Yara dan Zea dibuat heran dengan Trisha yang sedari tadi senyum-senyum sendiri seperti orang gila. Hingga membuat mereka bergidik ngeri melihatnya.
"Tris, lo kenapa sih dari tadi senyum-senyum nggak jelas?" tanya Zea.
"Aku lagi bahagia Ze." jawab Trisha dengan mata berbinar.
"Bahagia kenapa?" tanya Yara.
"Ayo cerita!" lanjutnya kepo.
"Kemarin," ucap Trisha memulai cerita.
Flashback on
"Tris lo harus tau, gue nggak mau kita saling jatuh cinta." balas Akas.
"Kenapa?" tanya Trisha bingung.
"Karena gue nggak mau kita jatuh cinta sama-sama. Gue maunya kita bangun cinta sama-sama." jawab Akas.
"Kak Akas ngingetin aku sama lagunya 3 Composers." kekeh Trisha yang dibalas senyuman Akas.
"Jadi Trisha Zhafira, apa lo mau jadi pacar gue?" tanya Akas.
"Aku,-" jawab Trisha menggantung.
"Mau Kak." jawab Trisha pada akhirnya.
"Beneran?" tanya Akas memastikan.
"Iya." jawab Trisha mengangguk.
Flashback off
"APA, JADI SEKARANG LO PACARAN SAMA-" Teriak Yara yang langsung berdiri dari tempat duduknya sambil menggebrak meja.
"Ihh Yara, jangan teriak-teriak dong, aku kan malu." ucap Trisha begitu menarik tangan Yara untuk duduk kembali.
"Woy Yar, sekarang Trisha pacaran sama siapa?" tanya Wafi penasaran.
"Kepo lo," ucap Yara tanpa menjawab pertanyaan Wafi.
"Heh, kepo itu tandanya peduli." balas Wafi tidak terima.
"Halah alasan, palingan juga lo cemburu kan?" tanya Yara.
"Sok tau lo," elak Wafi gelagapan.
"Gue emang tau." ucap Yara dengan nada sombongnya.
"Cenayang lo?" tanya Wafi yang masih tidak mau kalah.
Ya, Wafi memang sudah menyukai Trisha sejak kelas 10. Bahkan secara terang-terangan ia pernah menyatakan perasaannya. Namun Trisha menolak, dan memilih untuk menjadi teman saja. Karena ia tidak memiliki rasa yang sama dengan Wafi. Sehingga dengan ikhlas Wafi menerima keputusan Trisha.
"Udah-udah, ngapain jadi ribut sih." lerai Trisha.
"Ehh tapi beneran lo Tris?" tanya Zea masih tak percaya.
"Iya, masa aku bohong." jawab Trisha.
"Tuh kan bener apa kata gue, Kak Akas ada rasa sama lo." ucap Yara.
"Lo juga kan?" tanya Zea.
Trisha mengangguk malu-malu sebagai jawaban.
"Wihh, sekarang Trisha kita udah punya penjaga." ucap Yara senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRICELESS
Teen Fiction[ FOLLOW DULU YA SEBELUM MEMBACA ] Akas tidak pernah menduga bahwa pertemuannya yang tanpa disengaja dengan Trisha, seorang gadis sederhana berparas cantik itu bisa merubah seluruh kehidupannya di kemudian hari. "Tuhan tuh sayang banget sama gue," u...