Part 19. Tentang Perasaan

208 91 85
                                    

Jangan lupa follow dan vomment ya, karena itu sangat berarti buat Author. Terima kasih:)

***

Benar ya kalau jatuh cinta itu kadang nyeremin, bisa bikin orang senyum-senyum sendiri

-Priceless-

***

"Darimana aja sih lo?" tanya Gevo, sahabat Zico yang sedari tadi menunggu kedatangannya di depan markas Perigo.

"Dari Restoran, makan." jawab Zico.

"Wah makan nggak ngajak-ngajak lo." protes Gevo.

"Emang kalo laper harus ngajak-ngajak?" tanya Zico.

"Ya enggak juga sih," jawab Gevo sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Dimana yang lain?" tanya Zico lagi.

"Di dalem lah," jawab Gevo.

"Eh lain kali kalo ke Restoran lagi jangan lupa ngajak-ngajak dong." ucap Gevo.

Mendengar kata Restoran, tiba-tiba saja ingatan Zico kembali berputar pada saat bersama Trisha tadi. Bahkan tanpa sadar ia senyum-senyum sendiri dibuatnya, hingga membuat Gevo yang melihat pun heran.

"Zic, Zico," panggil Gevo.

"ZICO," teriaknya.

"Ngapain sih lo teriak-teriak?" tanya Zico kesal.

"Lo yang ngapain senyum-senyum sendiri?" tanya Gevo balik.

"Udah gila lo?" lanjutnya.

"Lo tuh yang gila." balas Zico yang setelahnya pergi memasuki markas.

"Bener ya emang. Orang gila mana ada yang mau ngaku gila." gumam Gevo begitu Zico masuk ke dalam markas.

***

Ada banyak hal di dunia yang belum Trisha ketahui, salah satunya adalah jatuh cinta dengan lawan jenis. Karena bagi Trisha, cinta itu hanya untuk keluarga dan sahabat. Namun sekarang ia dibuat bingung dengan perasaanya sendiri karena sebuah pertanyaan yang diajukan Zea.

"Tris, apa lo suka sama Kak Akas?" tanya Zea tiba-tiba.

"Hah, kenapa kalian tiba-tiba nanya gitu?" tanya Trisha balik.

"Nggak kenapa-napa sih, cuma pengen tau aja." jawab Zea.

"Jadi gimana, lo suka sama Kak Akas?" ulang Zea.

"Aku nggak tau," jawab Trisha.

"Apa yang lo rasain waktu sama Kak Akas?" tanya Yara menimpali.

"Aku seneng, nyaman, bahkan kalo aku deket sama Kak Akas, entah kenapa jantung aku selalu berdetak lebih cepat dari biasanya. Aku pikir, jantung aku bermasalah." jawab Trisha.

"Jantung lo baik-baik aja Tris, itu tandanya lo lagi jatuh cinta." ucap Yara.

"Masa sih?" tanya Trisha.

"Iya, Trisha Zhafira." jawab Yara.

"Ahh, aku jadi bingung." ucap Trisha yang masih tidak mengerti dengan perasaanya.

"Makanya, cobain pacaran dong!" ucap Yara menyesatkan.

"Aku nggak pernah mikir pacaran. Yang ada dipikiran aku cuma sekolah dan cari uang buat bantuin Bunda." balas Trisha.

"Tapi di usia kita sekarang, nggak ada salahnya kan mikir pacaran." ucap Yara yang masih berusaha membujuk Trisha untuk mencoba dunia berpacaran.

"Entahlah," balas Trisha sambil mengedikkan bahu.

PRICELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang