Part 31. Dia Kembali

103 18 36
                                    

Jangan lupa follow dan vomment ya, karena itu sangat berarti buat Author. Terima kasih:)

***

Dia pernah menjadi bagian hidupmu, walau hanya sebatas masa lalu

-Priceless-

***

"Tris ditungguin Kak Akas tuh." ucap Zea sambil menunjuk Akas yang berdiri di depan kelas dengan dagunya.

"Hah," ucap Trisha bereasksi. Ia sedikit heran, karena sejak kejadian kemarin hubungannya dengan Akas sedikit bermasalah.

"Kenapa hah heh hah heh. Buruan samperin sana." suruh Yara.

"Iya-iya, aku duluan." pamit Trisha.

"Iya, hati-hati di jalan." ucap Yara.

Dengan sedikit keraguan, Trisha keluar menghampiri Akas. Menatap punggung yang membelakanginya sebentar, sebelum memanggilnya.

"Kak Akas." panggil Trisha.

Akas berbalik, "Ayo pulang bareng."

"Iya Kak, ayo." balas Trisha.

Digandengnya tangan Trisha menuju tempat parkir. Namun sebelum pulang, Akas berinisiatif mengajak Trisha mampir ke sebuah Cafe. Selain untuk makan, juga untuk memperbaiki hubungan mereka.

Mulai dari perjalanan hingga tiba di Cafe dekat sekolah, baik Akas maupun Trisha hanya saling diam. Mungkin hanya beberapa kata yang terucap ketika mereka memesan makanan. Membuat susasana begitu canggung.

"Tris, maaf untuk yang kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tris, maaf untuk yang kemarin." ucap Akas memulai pembicaraan.

"Nggak apa-apa kok. Bukan salah Kak Akas. Aku tau Kak Akas punya alasan dibalik itu semua, meskipun Kakak belum siap cerita." ucap Trisha.

"Gue harap lo mau nunggu sampai gue siap cerita." ucap Akas.

"Iya Kak, aku pasti tunggu." balas Trisha.

"Makasih." ucap Akas.

"Sama-sama Kak." balas Trisha.

Tak lama, makanan yang mereka pesan datang. Akas dan Trisha kembali seperti sebelumnya. Kecanggungan diantara mereka hilang setelah percakapan tadi.

"Selamat makan." ucap Akas.

"Selamat makan." balas Trisha.

Baru beberapa sendok mereka makan, tiba-tiba sebuah panggilan masuk ke ponsel Akas. Saat menjawab, raut wajah Akas menunjukkan keterkejutan. Trisha tidak tau siapa orang yang menelpon Akas hingga membuatnya seperti itu.

PRICELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang