Part 06. Dijemput Akas

403 198 81
                                    

Jangan lupa follow dan vomment ya, karena itu sangat berarti buat Author. Terima kasih:)

***

Jangan terlalu mendengar perkataan orang lain, karena belum tentu yang mereka katakan itu benar

-Priceless-

***

Keesokan pagi, ketika Trisha baru keluar dari dalam rumah. Ia melihat Akas berada di luar pagar kayu rumahnya, sedang duduk di atas motor untuk benar-benar menjemput Trisha.

"Hah, Kak Akas beneran jemput aku?" tanya Trisha begitu sampai di samping motor Akas.

"Ck, kalo gue nggak beneran jemput lo, nggak mungkin gue ada di sini." balas Akas.

"Iya juga sih," ucap Trisha.

"Ya udah deh, ayo Kak kita berangkat sekarang." lanjut Trisha mengajak berangkat.

"Iya-iya, nih pake." ucap Akas sambil menyerahkan sebuah helm kepada Trisha.

Trisha menerima helm tersebut dan segera memakainya. Namun pada saat akan menutup kunci helm, Trisha sedikit kesusahan. Akas yang melihat hal itu langsung mengambil alih apa yang sedang Trisha lakukan.

"Masa pake helm gitu aja nggak bisa," ejek Akas.

"Bukan nggak bisa Kak, helmnya aja yang susah." balas Trisha.

"Iya in aja biar cepet." jawab Akas mengalah.

Selesai memakai helmnya, Trisha naik ke atas motor yang kemudian dilajukan Akas. Membelah jalanan kota Jakarta yang ramai oleh lalu lalang kendaraan lain.

***

Brum brum brum

Akhirnya Akas dan Trisha sampai di sekolah. Namun baru saja turun dari motor, Trisha sudah mendengar omongan para siswi SMA Garuda yang melihat mereka berangkat bersama.

"Eh itu Kak Akas sama Trisha kan,"

"Kok mereka bisa berangkat bareng sih,"

"Mereka emang pacaran?"

"Nggak mungkin Kak Akas pacaran sama Trisha,"

"Masa iya Akas mau jemput Trisha,"

"Jangan-jangan Trisha yang paksa Kak Akas buat jemput,"

Seperti itulah omongan-omongan yang Akas dan Trisha dengar.

"Udah jangan dengerin omongan mereka," ucap Akas tiba-tiba.

"Iya makasih Kak, aku duluan ya." jawab Trisha yang setelah itu buru-buru melepas helm dan mengembalikannya kepada Akas.

Begitu Trisha pergi meninggalkan Akas, datanglah ketiga sahabatnya dengan mengendarai motor masing-masing.

"Ohh pantesan semalam setelah urusan selesai, lo nggak ke markas. Ternyata harus pulang cepet, mau jemput si doi." ucap Faza menghampiri Akas yang diam, tidak menanggapi ucapan yang dianggapnya tidak penting.

PRICELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang