Part 05. Toxic vs Perigo

470 206 68
                                    

Jangan lupa follow dan vomment ya, karena itu sangat berarti buat Author. Terima kasih:-)🙏

***

Jangan bangunkan singa yang sedang tidur jika kamu ingin baik-baik saja

-Priceless-

***

Malam ini dengan setelan kaos yang dibalut jaket denim dan celana levis, Akas terlihat menaiki motornya begitu selesai memakai helm. Ia melajukan motor itu dengan cepat mendahului kendaraan yang lain.

Sedangkan di suatu tempat, terlihat tiga lelaki sedang menunggu kedatangan sesorang. Ya, ketiga lelaki itu adalah Ayres, Faza dan Kiano. Mereka menunggu kedatangan Akas.

Brum brum brum

Suara deru motor terdengar mendekat, dan terlihatlah orang yang sudah ditunggu mereka sedari tadi. Akhirnya Akas sampai di warung si Mbok yang berada di belakang SMA Insky, tempat dimana dulu ia dan ketiga sahabatnya bersekolah.

"Woy Kas," panggil Faza begitu ia masuk ke dalam warung.

"Hmm," balas Akas singkat tanpa membuka mulutnya, kemudian duduk di samping Ayres.

"Datang juga lo," ucap Kiano.

"Kemana anak-anak?" tanya Akas begitu tidak melihat anggotanya yang lain.

"Pada di markas," jawab Ayres singkat, dan diangguki oleh Akas.

"Ngapain lo ngajak kumpul di warung si Mbok, biasanya juga di markas?" tanya Akas pada Ayres.

"Cuma pengen ngajak nongkrong aja, bosen di markas terus." jawab Ayres santai.

"Yup, gue setuju banget tuh." ucap Faza menimpali.

"Yee bilang aja lo suka ditraktir sama Ayres." ucap Kiano yang sudah mengerti akan maksud Faza.

"Lo kalo ngomong suka bener aja." balas Faza sambil cengengesan.

"Dasar," ucap Akas sambil menggelengkan kepalanya.

"Mbok, es tehnya empat." pinta Ayres kepada si Mbok.

"Eh Mbok, tambah mie rebus pake telurnya satu ya, nanti Ayres yang bayar." tambah Faza sambil cengengesan ke arah Ayres.

"Ckckck," decak Kiano pelan.

"Siap, tunggu bentar Den." balas Mbok Minah, pemilik warung tempat nongkrong anak Toxic yang biasa di panggil si Mbok.

Tak lama kemudian si Mbok datang dengan membawa nampan berisi es teh pesanan Ayres dan satu mangkuk mie rebus pesanan Faza.

"Ini atuh teh sama mie nya," ucap si Mbok begitu sampai, dan ditaruhnya empat es teh dan satu mangkuk mie tadi di atas meja mereka.

"Makasih Mbok," ucap Akas sopan.

"Iya sama-sama," balas si Mbok yang setelah itu kembali masuk ke belakang.

Baru saja meminum setengah gelas dari es tehnya, tiba-tiba saja ponsel Akas berbunyi. Ada sebuah panggilan masuk dengan nomor yang tidak dikenal.

PRICELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang