Rio keluar dari rumah Taeyeon saat tengah hari, ia merasa panas dan haus, jadi memutuskan untuk keluar membeli es krim ke mini market, dan tanpa sengaja ia bertemu Krystal yang seperti nya juga tengah berbelanja, gadis itu sendirian, menenteng keranjang yang baru terisi satu botol minuman kemasan, ia tak menyadari kedatangan musuh bebuyutan nya karena sibuk melihat dan memilih barang, dan Rio terkikik menahan tawa, ia bersiap untuk menjahili gadis galak itu.
Dengan mengendap-endap, Rio mengikuti Krystal dari belakang, menguntitnya, pelan-belan, ia mengambil barang yang Krystal masukan ke dalam keranjang nya untuk Rio kembalikan lagi ke rak pajangan, ia melakukan itu sambil menahan tawa, saking tenggelam nya dengan dunia nya sendiri, Krystal sampai tak merasa jika keranjang terasa begitu ringan karena tak ada isi nya, di rasa sudah puas, Krystal pun segera membawa keranjang belanjaan nya menuju kasir.
Brak
Krystal menaruh keranjang nya diatas meja kasir "Hanya ini?" Tanya sang kasir mengambil botol minuman di keranjang Krystal.
"Hah?" Krystal terbelalak, ia tak percaya menatap meranjang belanjaan nya yang kosong melompong, Rio sendiri sudah terbahak tak sanggup lagi menahan tawa nya, melihat reaksi kaget Krystal, gadis itu pun menoleh.
"DASAR PUMKIN HEAD!" Teriak nya marah, tak peduli dengan pengunjung yang lain.
"AKU BUNUH KAMU!" Hardik nya, ia pun langsung mengejar Rio, dan pemuda itu langsung lari keluar mini market menghindari kejaran Krystal sambil terbahak-bahak puas.
Kejar-kejaran antara Rio dan Krystal pun terjadi di sepanjang jalan, wajah Rio berubah pucat saat ia sudah nyaris tertangkap oleh Krystal, tangan kanan gadis itu sudah hampir bisa meraih kerah hoodie yang dipakai Rio, dan saat tiba di persimpangan jalan, Rio berhasil menyeberang jalan karena lampu masih menyala hijau untuk pejalan kaki, tapi giliran Krystal, lampu sudah menyala merah.
Set
Joseph yang tiba-tiba muncul dari persimpangan berhasil menahan tubuh Krystal dan menyelamatkan sang kekasih dari kecelakaan.
"Aaaaaarrrrrggghhh. . . " geram Krystal sambil mengepalkan kedua tangan nya, ia sangat marah dan kesal menatap Rio yang mengejek nya di seberang jalan, ia bahkan nyaris menangis saking kesal nya.
"Apa kamu tak melihat jika lampu merah sudah menyala?!" Marah Joseph pada Krystal.
"Untung saja aku kebetulan disini, bagaiamana jika tidak?!"
"Astaga Soojung, kamu sudah bukan anak-anak lagi, harus nya lebih waspada di jalan raya seperti ini" omel Joseph, jika ia sudah memanggil nama Korea Krystal, artinya dia sangat marah pada kekasih nya itu, Krystal menggigit bibir bawah nya, menahan tangis, karena Joseph memarahi nya, Rio sudah tak di sana, ia tengah menikmati es krim nya yang di beli di supermarket lain.
"Mianhae" lirih Krystal merasa takut dan bersalah pada Joseph, pemuda itu pun kemudian mengantar Krystal sampai ke rumah, Jessica mengintip dari balik jendela, mendengar suara sang putri berbicara dengan seseorang di luar, tak lama, Krystal pun masuk dan langsung duduk di sofa sambil mengomel tak jelas, dengan wajah marah nya.
"Dasar Pumkin Head, awas ya, aku akan menjadikan mu adonan pai nanti" geram nya.
"Rio lagi?" Tanya Jessica, Krystal tak menjawab, ia malah semakin bad mood dengan pertanyaan eomma nya itu.
"Bisa jadi dia sebenar nya menyukai mu" Krystal melirik sang eomma.
"Laki-laki akan memiliki dua cara dalam menarik hati perempuan, satu dengan menjadi sosok yang menyebalkan, atau dua menjadi sosok yang sebalik nya, makanya eomma yakin, dia pasti menyukai mu" goda Jessica.
"Tidak, Jangan sampai, Krystal membenci nya titik" sungut sang putri.
Dan di rumah Kim.
"Hyung, tolong bantu dongsaeng mu ini, bujuk Rio agar pulang ke rumah" mohon Yoong pada sang kakak, Taeyeon, yang hanya menghela nafas dalam.
"Kenapa tak kamu sendiri yang membujuk nya?"
"Aku. . . Aku. . . Takut dia mengabaikan ku hyung" lirih Yoong.
"Kamu sendiri tidak memikirkan Rio selama ini, bagaimana Rio tidak mengabaikan mu, anak mu punya perasaan Yoong, yang tidak bisa kamu beli dengan uang yang kamu hasilkan, karena yang ia butuh adalah kamu, ayah nya, bukan uang nya" nasihat Taeyeon panjang lebar, Yoong pun duduk terkulai.
"Aku merindukan manja nya hyung, aku merindukan tawa nya"
"Dia pun juga begitu, bahkan sering berebut tempat duduk di meja makan dengan Jennie, ia selalu ingin duduk di dekat appa nya, mungkin karena ia rindu perhatian mu" kini Tiffany yang menyahut.
"Aku tak bisa membantu mu Yoong, lakukan sendiri, karena kamu ayah nya" tolak Taeyeon.
Rio pun pulang, memasuki rumah Taeyeon, ia tahu ayah nya sedang berbincang dengan uncle nya di ruang tamu, karena melihat mobil Yoong berada di luar, ia pun langsung menuju ke kamar Jennie di lantai atas, gadis itu tengah menonton drakor secara marathon lewat laptop nya, Rio meletakan satu buah es krim di pangkuan Jennie, lalu duduk di samping nya dengan acuh.
"Wah pengertian sekali dongsaengku ini, gumawo ne" ucap Jennie girang, sadar tak mendapat balasan, Jennie pun menatap serius pada sepupu nya itu.
"Kamu kenapa?" Selidik nya.
"Papa di bawah menemui appa"
"Dia pasti ingin menjemput mu pulang"
"Lalu mengabaikan ku lagi?"
"Sebenar nya apa yang terjadi? Setahu ku dulu, kalian adalah ayah dan anak yang paling kompak, yang mampu membuat orang iri dengan kedekatan kalian, lalu tiada angin tiada hujan, kalian tiba-tiba berubah menjadi asing dan saling mengacuhkan, ada apa ini?" Bingung Jennie yang juga tak tahu apa permasalahan dari terjadi nya perang dingin antara samchon nya dengan sepupu nya itu.
"Papa mengabaikan ku demi seorang wanita"
Deg
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Pumkin Head
Fanfictioncerita tentang permusuhan Rio, si pemuda badung, yang gemar bikin ulah, dengan gadis dingin dan galak, Krystal Jung, sudah menjadi hal biasa bagi murid di Gangnam Senior High School melihat pertengkaran Rio dan Krystal yang kerap terlibat percekcoka...