7. Cinta?

1K 185 39
                                    

"Rio bangun, ini sudah hampir jam 7" Jennie menggoyang-goyangkan tubuh sepupu nya itu.

"Lima menit lagi" gumam Rio.

"Terserah" kesal Jennie, yang kemudian meninggalkan kamar Rio.

"Dia tidak mau bangun appa" adu Jennie pada sang ayah.

"Ya sudah, biar nanti Rio berangkat dengan eomma" balas Taeyeon, ia pun pergi bersama Jennie.

Dirumah keluarga Kwon

"Appa, Krystal bisa telat ini, cepat appa" rengek nya pada Yuri yang masih memakai dasi nya.

"Sabar Soojung-ahh" balas sang ayah.

"Sudah jam 7 lebih appa" Krystal menghentak-hentakan kedua kaki nya di lantai karena kesal dan tak sabar.

"Ayo ayo, appa sudah siap" ujar Yuri.

Dan di SMU Gangnam, dua mobil terakhir datang bersamaan di depan pintu gerbang gedung sekolah.

"Sampai jumpa nanti, fighting Soojung" ujar Yuri setelah mencium pipi sang putri.

"Gumawo eomma" Rio mencium pipi kanan Tiffany.

"Jangan nakal ne"

"Ne" Rio pun keluar dari mobil Tiffany, dan setelah mobil berlalu, ia mematung menatap gadis di seberang nya, yang juga tengah menatap nya sengit.

"Sial" batin Rio tak enak, dan benar saja, Krystal langsung berlari menuju ke pintu gerbang sekolah, begitu bell masuk berbunyi, Rio terhenyak, ia pun ikut berlari bukan karena ingin mengejar Krystal, tapi karena takut terlambat, dan. . .

Brak

Krystal menutup pintu gerbang sekolah dari dalam, dan mengunci nya karena ia yang lebih dulu masuk, gadis itu tertawa puas mengejek Rio.

"Buka" perintah Rio.

"Tidak bisa, kamu terlambat" ejek Krystal.

"Kita datang di waktu yang sama ya, BUKA!" Teriak Rio

Duar!

Ia menendang pintu gerbang dengan kesal agar Krystal mau membuka nya, tapi gadis itu tetap menolak, sampai mr Siwon datang, ia adalah guru piket hari ini yang pasti akan memberi hukuman bagi siswa nya yang datang terlambat, Krystal bersorak senang dalam hati, karena bisa membalas perbuatan Rio pada nya kemarin.

"Ikut saya" ujar sang guru pada Rio, ia sadar pasti akan mendapatkan hukuman.

"Tapi mr, Krystal juga terlambat" Rio membela diri tak mau di hukum sendirian, mr Siwon melirk Krystal yang nampak gugup.

"Aku hanya menemukan mu sendirian di luar pintu gerbang" jawab Mr Siwon membuat Krystal lega.

"Ini tidak adil, harus nya dia. . ."

"Jangan protes atau hukuman mu bisa bertambah" ancam mr Siwon langsung membuat Rio terdiam, Krystal terkikik menang, ia menjulurkan lidah nya mengecek Rio, sambil berlari menuju kelas nya, sementara Rio mengikuti mr Siwon untuk melaksanakan hukuman lari keliling lapangan basket.

Selesai menjalani hukuman nya, Rio pun menuju kelas nya dengan nafas terengah-engah, ini adalah pelajaran bahasa Inggris miss Rose.

Tok. . . Tok. . .


Ceklek


Rio berdiri diambang pintu dengan keringat bercucuran, Krystal pun berdiri.

"Kita sambut atlet lari marathon dari kelas kita" seru nya sambil bertepuk tangan, dan di ikuti oleh teman-teman sekelas nya kecuali Jennie, Jenno, Jisoo dan Seulgi, Rio tentu sangat kesal dengan sindiran musuh bebuyutan nya itu, Rose menatap iba pada Rio, yang selalu tak peduli padanya.

Jenno pun mengulurkan botol air mineral yang isi nya tinggal setengah pada sang sahabat, Rio pun langsung duduk lemas sambil menyandarkan punggung, menerima botol dari tangan Jenno, dan meneguk nya dengan kepala mendongak.


Glek


Krystal langsung tertegun menatap cara Rio minum dari botol langsung, begitu juga dengan murid yeoja lain nya, termasuk Jennie, mereka semua seperti tersihir menatap ke arah Rio dalam diam.

"Damn, he so fucking hot" batin Krystal menatap takjub pada musuh nya itu.

"Shit, tidak tidak, dia menyebalkan" Krystal menyadari kesalahan nya yang tiba-tiba mengagumi Rio, ia menolak perasaan itu.

"Baiklah, kita lanjutkan pelajaran nya" ujar Rose membuyarkan lamunan para murid yeoja, untuk mengalihkan perhatian dari Rio, yang ia tahu sedang di telanjangi oleh tatapan para murid yeoja, mereka pun akhir nya kembali fokus ke sang guru, termasuk Krystal dan Rio yang nafas nya mulai teratur.

Sepulang sekolah, Rio melihat mobil sang ayah, dan Yoong tengah menunggu nya sambil menyandarkan pantat nya di kap mobil, sang putra hanya melirik, ia masuk ke dalam mobil Tiffany, yang berada tak jauh dari mobil sang ayah.

"Kamu tidak ingin ikut papa, boy?" Rio tak menjawab, ia memasang wajah masam dan marah nya.

"Papa datang untuk menjemput mu, dia ingin mengajak mu pulang" tutur Tiffany lembut, Rio tak menyahut, Yoong mendekati mobil kakak ipar nya itu, lalu mengetuk kaca nya dari luar, sang putra enggan membuka, hingga Tiffany lah yang menurunkan kaca nya.

"Pulang dengan papa ya?" Mohon Yoong merayu anak nya.

"Rumah terasa sepi tanpa mu boy, papa mohon, maaf jika papa banyak salah selama ini, papa akan memperbaiki semua nya" janji Yoong.

"Papa mohon, beri papa kesempatan sekali saja" bujuk Yoong.

"Rio akan pulang, jika papa meninggalkan wanita itu" dingin sang putra, Rio lalu menutup kaca jendela mobil Tiffany, karena tak ingin Rio semakin marah, Tiffany pun segera melajukan mobil nya meninggalkan sekolah.

Jika Rio sudah marah, tak akan ada yang berani mengusik nya, baik Taeyeon, Jennie atau pun Tiffany, mereka lebih memilih untuk memberikan waktu bagi Rio untuk menyendiri, sampai amarah yang memenuhi hati nya sirna dengan sendiri nya.




#TBC

Dear Pumkin HeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang