2. Penyihir Jahat

1.1K 194 73
                                    

Krystal keluar dari ruang meeting di gedung sekolah Gangnam, sambil menenteng map berisi peraturan-peraturan baru yang telah di setujui, bersama sang wakil, Joseph, mereka akan menempelkan pengumuman di mading yang berada di lobby gedung, sudah bukan rahasia lagi, jika kedua nya memang adalah sepasang kekasih.

Krystal keluar dari ruang meeting di gedung sekolah Gangnam, sambil menenteng map berisi peraturan-peraturan baru yang telah di setujui, bersama sang wakil, Joseph, mereka akan menempelkan pengumuman di mading yang berada di lobby gedung, sudah bu...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Krystal dan Joseph saling membantu dalam menempelkan kertas pengumuman di mading, Rio nampak memperhatikan dari kejauhan, sambil terus bergumam tak jelas.

"Kamu cemburu?" Tanya Jenno polos.

"Apa? Aku? Dengan gadis penyihir jahat itu?" Ayolah Jenno, yang benar saja" Rio tak percaya dengan tebakan Jenno.

"Tebakan mu tak masuk akal, miss Rose saja tak mampu menggerakan hati seorang Rio, apalagi Krystal" remeh Jisoo, Seulgi mengangguk setuju, mereka pun meninggalkan Jenno yang berlari kecil menyusul ketiganya.

"Aku hanya menebak, jangan terlalu di masukan ke dalam hati" ujar Jenno, tapi tak ada yang menyahut.

"Oppa, hari ini oppa ada latihan basket tidak?" Tanya Krystal pada Joseph.

"Tidak, ada apa?" Jawab nya.

"Kita sudah dua minggu tidak jalan bersama, bagaimana dengan hari ini?" Ajak Krystal.

"Baiklah, kita kemana?" Tanya Joseph lagi.

"Ke mall, sekalian mencari keperluan untuk ruang osis" jawab Krystal.

"Okey"

Mereka pun meninggalkan lobby sekolah setelah menyelesaikan tugas nya, dan rombongan Rio tadi, mereka berpapasan dengan miss Rose di lorong kelas, sang guru tersenyum ramah pada si ketua gank yang tak membalas nya, hanya Jenno, Jisoo dan Seulgi yang membungkuk sambil tersenyum membalas nya.

Mereka pun meninggalkan lobby sekolah setelah menyelesaikan tugas nya, dan rombongan Rio tadi, mereka berpapasan dengan miss Rose di lorong kelas, sang guru tersenyum ramah pada si ketua gank yang tak membalas nya, hanya Jenno, Jisoo dan Seulgi ya...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gila, dia sangat cantik bukan" kagum Seulgi menoleh ke arah sang guru yang sudah melewati nya.

"Kadang aku merasa dia tak pantas mengajar di sekolah kita" imbuh Jisoo.

"Kenapa?" Tanya Jenno penasaran

"Karena hati ku tak rela melihat dia di goda murid namja lain nya" jawab nya.

"Terus yang boleh menggoda hanya Jisoo seorang begitu?" Remeh Seulgi

"Bukan begitu, jika aku, itu murni bercanda, karena aku mengagumi nya, tapi bayangkan jika yang menggoda itu gank nya Jongin, apa kalian rela guru kesayangan kita di tatap mesum murid brengsek itu, yang seolah-olah tengah menelanjangi orang yang ditatap nya" jelas Jisoo.

"Iya juga, tapi aku yakin, miss Rose pasti bisa menjaga diri nya, dari murid-murid mesum di sekolah kita" gumam Seulgi.

"Aku setuju, dia wanita dewasa, pasti bisa membedakan mana murid yang sedang bercanda dan mana yang bukan" imbuh Jenno, Rio tak ikut bergabung dalam obrolan yang membahas tentang guru idola mereka.

Sepulang sekolah, Rio tak pernah langsung menuju ke rumah, ia akan main-main dulu, entah ke rumah Jenno, Seulgi atau pun Jisoo, makhlum, dia adalah anak tunggal dari seorang pengusaha sukses yang tentu lebih sibuk pekerjaan nya, dari pada memperhatikan sang anak.

Rio dan yang lain pun juga tak langsung pulang, mereka duduk-duduk diatas mobil milik Rio, menunggu Jisoo datang untuk pulang bersama, dan kebetulan, Krystal lewat sambil memeluk lengan Joseph menuju ke mobil mereka yang akan membawa nya ke mall untuk berkencan.

"Bagi setiap murid atau siswa Gangnam School, di larang bermesraan di lingkungan sekolah saat masih memakai baju seragam" sindir Rio tanpa dosa saat pasangan sejoli itu melintas di hadapan nya.

"Ish, apa urusan nya dengan mu?" Kesal Krystal yang merasa tersindir, ia menghentikan langkah nya dan menatap Rio tajam.

"Tidak ada, aku hanya sedang mengingat-ingat peraturan sekolah yang di buat oleh anggota kesiswaan dan komite sekolah, iya kan?" Ujar Rio pada Seulgi dan Jenno.

"Agar aku tak merasa malu telah melanggar peraturan yang aku buat sendiri" lanjut Rio menyindir.

"Ish" kesal Krystal, ia nyaris menampar Rio, sebelum Joseph menahan nya.

"Sudah Krys, jangan di tanggapi, mungkin mereka benar, ayo kita pergi, hari sudah semakin sore" Joseph menahan tangan Krystal dan menarik nya menjauh dari Rio dan kawan-kawan.

"Dasar pumkin head!" Teriak Krystal tak terima.

"Dasar penyihir jahat!" Balas Rio.

"Pum. . . Klzbzn₩¥£#$!&. . ." Mulut Krystal langsung di bungkan oleh Joseph yang tak ingin sang kekasih terlibat pertengkaran dengan Rio yang tak akan pernah ada akhir nya.

Dan Rio pun terbahak-bahak bersama gank nya sambil berhigh five ria, Jisoo pun datang.

"Kita kemana hari ini?" Tanya Jisoo begitu memasuki mobil Rio.

"Kita ke game center" jawab Rio.

"Lagi?" Tanya Seulgi tak percaya, antara senang dan kaget.

"Uhum" gumam Rio, mereka pun ke mall yang sama dengan yang di tuju Krystal dan Joseph, tapi beda tujuan.

Rio dan kawan-kawan membeli minuman lebih dahulu sebelum menuju ke game center, tanpa sepengetahuan Rio, Krystal muncul dari arah berlawanan, tapi Joseph menyadari itu, ia pun menggiring sang kekasih masuk ke sebuah toko untuk menghindari berpapasan dengan gank Rio, hanya Jenno yang menyadari itu, dan berhubung dia adalah yang paling polos dan lugu, ia tak memberitahu teman-teman nya, tentu karena tak tega dengan usaha Joseph yang mencegah terjadi nya perang dunia ke tiga pecah di tempat umum.

Dan jika sudah di game center, Rio seolah lupa segala nya, ia akan tertawa paling kencang saat menang, dan mengumpat tak jelas jika kalah, ia bisa menghabiskan ribuan ₩on selam hampir tiga jam, Rio akan pulang saat sudah melewati jam makan malam berlalu.



#TBC

Dear Pumkin HeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang