Hubungan Yoong dan Rose kini tak perlu di tutupi lagi, karena sudah mendapatkan persetujuan dari Rio.
Rio menghirup udara pagi dalam-dalam, hati nya terasa begitu lega, ringan dan tanpa beban.
"Pagi boy" sapa Yoong sang ayah.
"Pagi pa" balas Rio.
"Ayo sarapan dulu" ajak Yoong, Rio pun menurut, memakan masakan ahjuma, Rio memeriksa luka sang ayah.
"Sudah sembuh, papa bisa memberi obat sendiri sekarang" ujar Yoong, ya, semenjak jahitan nya di lepas, luka nya mulai mengering, dan jika hanya menetesi obat nya saja, Yoong bisa melakukan nya sendiri.
"Hari ini kita ada acara di luar boy, jangan pulang terlambat ne" pesan Yoong.
"Ne pa" jawab Rio.
Rio memasuki pintu gerbang sekolah, dan melihat anak-anak dari ekstra basket sedang melakukan latihan karena lusa mereka akan mengikuti pekan olahraga pelajar, Rio ikut menyoraki permainan mereka, dan tiba-tiba.
Shoot
Lemparan Jaemin melesat menuju ke arah Rio, dan dengan sigap ia pun menghidar, tapi malang.
Bugh
"Aawww" rintih Krystal yang kepala nya terkena lemparan bola basket dari Jaemin, Rio menoleh, tawanya pecah melihat Krystal kesakitan, bukan nya menolong.
"Kamu" geram Krystal kesal.
"Bukan salahku, Jaemin yang melempar bola nya" pingkal Rio mengejek
"Harus nya kamu tidak usah menghindar" teriak Krystal marah.
"Harus nya Jaemin melempar lebih keras" balas Rio sengit, tapi masih sambil tertawa, sang pelempar berlari menghampiri Rio dan Krystal
"Sudah sudah, kalian pagi-pagi sudah bertengkar, jangan-jangan kalian berjodoh nanti" ujar Jaemin
"TIDAK!" teriak Rio dan Krystal kompak.
"Astaga" Jaemin memegangi telinga nya karena teriakan si pumkin head dan penyihir jahat itu.
"Aku yang salah, maafkan aku Krys" ujar Jaemin, Krystal tak menyahut, gadis galak itu melanjutkan langkah nya dengan lirikan tajam ke arah Rio.
"Awas ada tiang di depan mu" teriak Rio jahil, Krystal terjengkit karena mengira ucapan Rio benar, tapi ternyata pemuda itu hanya menjahili nya, Rio pun semakin terbahak, Krystal menoleh, menatap nyalang pada Rio lalu mengacungkan kepalan tinju nya pada sang musuh bebuyutan.
Jenno, Seulgi dan Jisoo pun menggeleng melihat pertengkaran Rio dan Krystal, mereka lalu menyusul sahabat nya itu.
"Kurasa ucapan Jaemin ada benar nya, jangan-jangan kalian berjodoh" ejek Jisoo.
"Tidak mungkin, aku mana mau dengan penyihir jahat itu, seperti tidak ada yang lain saja" ujar Rio.
"Kamu lama-lama akan menyukai nya nanti" imbuh Seulgi, Jenno terkekeh.
Sepulang sekolah, Rio mendapati mobil Rose sudah terparkir di halaman rumah nya.
"Hey boy, baru pulang?" Sapa Rose sambil mengeluarkan kotak dari paper bag yang ia bawa bersama Yoong.
"Uhum" jawab Rio mendekati dua orang dewasa itu, penasaran dengan apa yang mereka bawa.
"Ini baju untuk acara nanti sore" beritahu Rose memperlihatkan tuxedo untuk Rio.
"Kenapa resmi sekali?" Gumam nya bertanya.
"Ini memang acara resmi sayang" balas Rose tersenyum lucu
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Pumkin Head
Fanfictioncerita tentang permusuhan Rio, si pemuda badung, yang gemar bikin ulah, dengan gadis dingin dan galak, Krystal Jung, sudah menjadi hal biasa bagi murid di Gangnam Senior High School melihat pertengkaran Rio dan Krystal yang kerap terlibat percekcoka...