18. Mama

1.1K 180 35
                                    

Yoong dan Rose di dapur, hendak makan malam berdua, semenjak menikah, Rose memang pindah ke rumah sang suami, mereka duduk berhadapan dengan piring masing-masing, Rio pun datang, begitu masuk ia langsung menuju ke dapur, mengambil air dingin di kulkas dan menuang nya ke dalam gelas, ia menoleh menatap ayah dan ibu sambung nya yang juga tengah menatap nya.

"Rio juga mau makan ma" pinta nya setelah meneguk segelas air putih, Rose terperanjat mendengar panggilan Rio pada nya.

"Hah? Eengg" ia pun jadi gugup saking senang nya di panggil mama oleh Rio, Yoong tak mendengar karena ia fokus memperhatikan sang putra.

"Bukan nya kamu tadi keluar dengan Krystal? Apa kalian tidak makan malam bersama?" Tanya Yoong, Rio berjalan mendekati sang ayah sambil membawa gelas nya, lalu duduk di samping Yoong.

"Makan pa, tapi Krystal mengajak ke restauran seafood, papa tahu sendiri kan" cerita Rio.

"Tunggu, mama ambilkan dulu ne" ujar Rose, ia lalu mengambilkan nasi putih hangat lalu mengisi nya dengan lauk dan sayur.

"Rio makan tadi, tapi hanya dengan lauk brokoli" lanjut nya lagi, Yoong terkekeh lucu mendengar cerita dari sang anak.

Nyam

Rio mulai melahap makanan yang diambilkan Rose tadi sampai habis tak bersisa, ia yang lebih dulu selesai makan.

"Rio ke kamar dulu pa, ma" pamit nya.

"Iya" jawab Rose, Yoong mengangguk.

"Oppa dengar itu?" Tanya Rose saat Rio sudah pergi dari dapur.

"Apa?" Tanya Yoong tak paham

"Rio memanggilku mama" jawab Rose haru

"Benarkah?" Kaget Yoong tak percaya, Rose mengangguk.

"Atau oppa yang meminta nya untuk memanggil ku mama?" Tanya Rose

"Tidak" jujur Yoong.

"Berarti itu memang kemauan Rio sendiri" lanjut Yoong meyakinkan sang istri.

Rio kembali ke sekolah seperti biasa, ia tengah tengah membayar makanan nya di kasir.

"Semua jadi 35ribu ₩on" jawab sang pemilik kantin, Rio pun terbelalak tak percaya.

"Ahjuma, aku hanya membeli sandwich strawberry dan air mineral, apa semahal itu?" Kaget Rio.

"Itu termasuk tagihan milik nona Krystal dan teman-teman nya" jelas ahjuma pemilik kantin, Rio menoleh ke meja calon istri nya, Krystal tersenyum sinis sambil menggoyang-goyangkan botol jus nya ke arah Rio, dalam hati Rio mengerang kesal.

"Ok, jika ini adalah strategi mu, aku juga memiliki rencana ku sendiri, lihat saja" batin Rio membalas tatapan Krystal, ia lalu ke meja nya, untuk menikmati makanan nya sambil memikirkan apa yang akan ia lakukan pada calon istri nya itu.

"Cantik hm?" Goda Jisoo sambil menyenggol bahu Rio, yang di tanya hanya tersenyum, tapi merencanakan sesuatu.

"Ayo, kita sudah selesaikan?" Ajak Jenno pada teman-teman nya, mereka pun pergi dari kantin.

Dan Rio terus memperhatikan Krystal yang tengah memasang pengumuman di mading, Rio pun menghampiri nya, tanpa sepengetahuan sang gadis.

"Hai sayang, apa kamu tidak lelah?" Tanya Rio perhatian, Krystal mengerutkan kening nya aneh.

"Jangan sampai kelelahan ne, aku tak mau kamu sakit" Rio menyelipkan rambut Krystal ke belakang telinga nya.

Deg

Hati Krystal mulai tak enak, jantung nya berdetak cepat dengan perhatian Rio, Joseph yang tengah bersama Krystal pun membuang tatapan cemburu nya dari sang mantan kekasih.

"Joseph, aku titip calon istri ku ya, awas, jangan buat dia kelelahan" ujar Rio sebelum pergi, Krystal menggigit bibir bawah nya menahan senyum.

Jika Krystal selalu berhasil menjahili Rio, dengan selalu menuruti kemauan gadis itu, Rio malah sebalik nya, ia berusaha membalas dengan membuat hati Krystal porak poranda, dengan berpura-pura memberi perhatian.

Suatu hari, selesai jam olahraga, Rio berlari menghampiri Krystal sambil membawa sebotol air mineral.

"Hey Krys" panggil nya, sang pemilik nama pun menoleh.

"Ini minumlah, kamu pasti hauskan" Rio menyerahkan botol di tangan kanan nya pada Krystal, gadis itu tak menolak, Joy, Jennie dan Yeri pun heran melihat nya, karena tak biasanya Rio dan Krystal bersikap seperti ini, mereka akan selalu bertengkar setiap bertemu.

"See? Dia sudah kalah dengan ku, akan ku buat patah hati nya nanti jika ia benar-benar sudah jatuh pada ku" smirk Krystal dengan rencana jahat nya.

"Jangan lakukan itu, bagaimana kalau ternyata malah kamu yang jatuh lebih dulu pada nya?" Jennie memperingatkan sang sahabat.

"Tidak, aku sudah membangun benteng pertahanan" ucap Krystal menatap Rio yang berjalan menghampiri sahabat-sahabat nya itu.

"Bagaimana? Apa dia menolak nya?" Tanya Jisoo penasaran

"Tidak, dia menerima nya" jawab Rio.

"Kamu pasti akan berhasil menakhlukan nya nanti" semangat Seulgi, ketiga sahabat Rio tentu sudah tahu dengan rencana nya.

Sepulang sekolah, Krystal menunggu Rio di parkiran, duduk di atas kap mobil Rio yang datang dengan teman-teman nya, awal nya Rio terkejut, menatap Krystal yang memasang wajah memelas.

"Bisa antar aku pulang? Joy hendak pergi ke rumah saudara nya" pinta Krystal dengan suara manja nya, Rio pun menoleh ke arah sahabat-sahabat nya itu.

"Ya sudah, kami naik bus saja" ujar Jisoo, Rio menatap sungkan teman-teman nya.

"Its okey" Seulgi menepuk punggung Rio.

"Sampai jumpa besok" pamit Jenno mengikuti langkah Jisoo dan Seulgi yang berjalan menuju halte bus depan sekolah, Rio tentu merasa bersalah pada mereka, tapi ia juga tak mungkin menolak permintaan Krystal.

#TBC


Dear Pumkin HeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang