22. Dongsaeng

1.2K 178 28
                                    

"Tugas untuk mata pelajaran saya adalah halaman 45, kerjakan dan minggu depan di kumpulkan" ujar Mr Yesung sambil membereskan buku-buku nya.

"Baik mr" jawab seluruh isi kelas Rio kompak, mr Yesung pun keluar karena ini jam nya istirahat, diikuti teman-teman Rio menghambur keluar semua, Rio and the gank adalah yang terakhir keluar, dari kejauhan miss Sunny nampak berjalan tergesa menuju ke arah Rio, dan menghadang langkah murid nya itu.

"Ya miss?" Bingung Rio.

"Jangan panik, miss Rose mengalami kontraksi, dia di ruangan nya sekarang" beritahu miss Sunny, Rio langsung berlari ke ruangan sang mama, diikuti teman-teman nya yang lain.

"Mama!" Panik Rio melihat Rose berdiri di samping meja kerja nya sambil memegangi perut nya, dibawah nya sudah terdapat genangan air ketuban, padahal, rencana nya, minggu depan Rose baru akan mengajukan cuti hamil, ia sengaja memilih waktu yang mepet agar bisa lebih lama dengan bayi nya nanti di rumah.

"Rio" adu Rose yang mulai merasakan mulas.

"Soo, kamu yang mengemudi mobil ku, kita ke rumah sakit" ujar Rio panik, ia menyerahkan kunci mobil nya pada Jisoo, dan tanpa pikir panjang, ia langsung mengangkat tubuh sang mama dan membopong nya menuju ke mobil, aksi nya tentu menarik perhatian murid yang lain, tapi mereka semua tahu, hubungan antara Rio dengan sang guru adalah ibu dan anak.

Krystal menatap cemas kearah Rio dan mama nya yang melintas di hadapan mereka.

"Noona, tolong hubungi papa, mama aku bawa ke rumah sakit" ujar Rio pada Jennie.

"Ok" Jennie buru-buru mengeluarkan ponsel nya, untuk menghubungi sang uncle, setelah itu ia pun ikut berkemas.

"Kamu mau kemana?" Tanya Krystal.

"Tentu saja menemani Rio, kamu juga harus ikut" paksa Jennie.

"Aku?" Tunjuk nya pada diri nya sendiri.

"Iya, calon mertua mu mau melahirkan Krys" geram Jennie kesal.

"Tidak" tolak nya, tapi Jennie tak mau tahu, ia menyeret tangan Krystal dan mengambil tas Rio di bangku nya, yang di seret tak menolak, karena ia juga penasaran.

Di dalam mobil, Rio duduk di belakang menemani Rose, yang sesekali mencengkeram kuat tangan Rio saat ia merasakan kontraksi yang tiba-tiba menyerang.

"Pelan-pelan saja Soo" interuksi Rio pada Jisoo yang mengemudikan mobil nya, di belakang mereka mobil Jennie pun menyusul bersama Krystal.

"Rio, dia dulu menentang hubungan uncle dan miss Rose, tapi sekarang setelah ia merestui nya, dia juga yang jadi sangat protektiv pada mama nya" gumam Jennie memutar kemudi mobil nya.

"Jadi ini alasan kenapa Rio dulu seperti membenci miss Rose?" Tanya Krystal, Jennie mengangguk.

"Uhum, dia bahkan sampai seminggu tidak mau pulang dari rumah ku" lanjut Jennie.

Rio tiba di rumah sakit, ia menemani Rose saat dokter tengah menyiapkan ruang bersalin, ia mengusap peluh sang mama dan tak tega menatap nya, Yoong pun datang, ia langsung masuk menemani sang istri menggantikan Rio.

"Keluar lah boy, biar papa yang menemani mama mu" ujar Yoong, Rio pun keluar, setengah jam kemudian, terdengar suara teriakan Rose dari luar, Rio menutup kedua kuping nya karena tak tega, ia berdiri jauh dari Krystal dan Jennie, bersama Jisoo yang menemani nya, di tengah kegelisahan nya, Yoong pun keluar.

"Dongsaeng mu laki-laki boy" beritahu nya, Rio langsung berdiri, menghampiri sang ayah.

"Gendong lah" Yoong mengulurkan bayi merah di dekapan nya itu pada Rio.

"Tidak tidak, Rio takut pa" tolak nya, tapi juga penasaran.

"Tidak apa-apa, jangan takut, dia tak akan banyak bergerak" paksa Yoong, Akhir nya Rio pun bersedia menggendong dongsaeng nya, dan Yoong kembali masuk menemani Rose, Jennie dan Jisoo pun mendekati Rio, penasaran dengan wajah sang bayi, tapi tidak dengan Krystal, dia hanya diam di tempat nya berdiri sambil menatap tajam ke arah Rio yang menggendong dongsaeng nya.


Jisoo kembali ke sekolah, tapi tidak dengan yang lain, karena orang tua Jennie dan Krystal akan datang jadi anak-anak mereka menunggu di rumah sakit.

"Pa, siapa nama dongsaeng Rio?" Tanya Rio pada sang ayah, mereka berada di ruang pemulihan untuk Rose.

"Im Junghwan, boy" jawab Yoong, Rio tak kunjung menidurkan dongsaeng nya, ia malah sibuk menyentuhi wajah Junghwan sambil memangku nya.

Yuri dan Taeyeon datang dalam waktu bersamaan, untuk menjenguk baby Junghwan.

"Krys, seperti siapa wajah dongsaeng mu?" Tanya Taeyeon menggoda, yang di tanya hanya tersenyum garing karena ia pun juga belum tahu.

"Dia belum melihat nya appa, mungkin malu" ejek Jennie, Krystal menatap nya tajam, tapi Jennie tidak takut, ia malah terkikik lucu.

"Sana, temani Rio" ujar Yuri, mau tak mau, Krystal pun berdiri dan duduk di samping Rio yang mengabaikan nya, mereka berdua duduk membelakangi para tamu.

"Dengar, aku menemani mu di sini karena permintaan appa, dan ini tetap tidak bisa memperbaiki hubungan kita" dingin Krystal, Rio acuh.

"Terserah" jawab Rio, para orang tua pun menatap gemas ke arah Krystal dan Rio, mereka tak mendengar perdebatan kedua nya.

Taeyeon bercerita tentang kejadian Rio saat menjemput Krystal ke rumah nya, yang terlihat seperti pasangan suami istri yang sedang bertengkar, Yuri ikut menambahi karena ia juga melihat kejadian itu, Yoong hanya tertawa mendengar cerita nya, mereka tak tahu, jika kedua nya justru adalah musuh abadi.




#TBC

Dear Pumkin HeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang