Acara wisuda pun di gelar, di SMU Rio, ia telah di nyatakan lulus dengan sahabat-sahabat nya yang lain, keluarga termasuk Junghwan pun ikut hadir dalam acara itu, tak lupa, Yuri datang dengan membawakan kue ucapan selamat untuk sang putri, Krystal seperti nya lupa dengan permusuhan nya, ia ikut larut dalam kebahagiaan, Yuri menyodorkan kue nya pada sang putri, dan. . .
Bruk
Rio menyenggol Krystal dari belakang, ingin ikut foto bersama.
"YAK!" Teriak Krystal marah.
Cekrek
Cekrek
Semua terbahak sambil menunjuk ke arah Krystal yang hidung nya ternoda krim kue, padahal sudah terlanjur di foto.
"Puas-puaskan lah bertengkar, karena bulan depan, setelah kalian mendapatkan kampus, kalian akan menikah" ujar Yoong, Krystal yang bersiap hendak mengejar Rio pun urung.
"Menikah?" Batin nya.
"Karena kalian sudah tunangan, appa juga ingin kalian kuliah di tempat yang sama, agar bisa saling mengawasi" imbuh Yuri, Rio dan Krystal pun saling bertatapan tapi sang gadis lebih dulu membuang wajah nya dari Rio.
Di hari yang berbeda.
"Hyung ayo beli coklat" ajak Junghwan siang itu, berhubung Rio belum mulai kuliah, jadi ia di rumah mengasuh Junghwan yang sudah berusia dua tahun.
"Ayo, sekalian kita jemput mama, ok" ajak Rio, ia menggandeng dongsaeng nya itu keluar dari rumah, mendudukan nya di bangku depan dan memakaikan sitbelt.
Junghwan berlarian mengejar kupu-kupu sambil menunggu sang mama keluar dari sekolah.
"Wah Junghwan lucu sekali" puji miss Sunny yang melihat Junghwan berjongkok sambil menatap serius kupu-kupu yang tengah menghisap madu, Rio sendiri menemani sambil duduk diatas kap mobil nya.
"Yaa, dia tak bisa lepas dari hyung nya" kekeh Rose.
"Rio pasti sangat menyayangi nya sampai Junghwan sedekat itu" ujar miss Sunny.
"Begitulah, beruntung Junghwan memiliki hyung seperti Rio" bangga Rose menatap kedua anak-anak nya.
"Junghwan" panggil Rose, miss Sunny sudah memasuki mobil nya.
"Mama mama" seru Junghwan menoleh pada sang mama, sambil berlari menghampiri Rose.
Bruk
Ia memeluk kedua kaki Rose sambil mendongak "sebelum pulang, beli coklat dulu ya ma?" Pinta nya.
"Iya sayang" jawab Rose mengusap-usap rambut si bungsu.
Setiba di mini market, Junghwan dan sang hyung pun berlari menuju ke rak berisi coklat aneka merk dan rasa, sambil tersenyum, Rose mengikuti dari belakang, menatap kedua anak nya yang begitu antusias.
"Itu hyung itu" tunjuk Junghwan mendongak menunjuk coklat batangan demgan kacang mete di dalam nya.
Rio pun mengangkat tubuh Junghwan dan menggendong nya, agar bisa mengambil sendiri mana yang ia mau, Rose sendiri sekalian membeli bumbu dapur yang sekira nya habis.
"Junghwan mau yang paling besar" pinta nya dengan suara cadel khas anak-anak.
"Junghwan sanggup menghabiskan nya sendiri?" Tanya Rio tak yakin.
"Nanti kita makan berdua hyung" jawab si kecil.
"Baiklah, nah, ambil satu" ujar Rio, Junghwan lun mengambil nya, mereka tak sadar ada sepasang mata yang tengah menatap kedua nya sedari tadi.
"Krystal" sapa Rose kaget, mendapati calon menantu nya berdiam diri dibalik rak.
"A-aunty" gugup Krystal yang terpergok tengah mengintip Rio dan Junghwan di depan rak coklat.
"Dengan siap Krys?" Tanya Rose
"S-sendiri aunty" jawab nya.
"Sudah belanja nya?" Krystal mengangguk.
"Ayo, biar diantar Rio nanti" Rose mengajak Krystal pulang bersama.
"Tapi. . ."
"Mau ke tempat lain? Biar Rio antar" tanya Rose lagi, Krystal menggeleng kikuk.
"Junghwan, ada Krystal noona ini, ayo bilang apa?" Beritahu Rose pada anak-anak nya.
"Hallo noona" sapa Junghwan melambaikan tangan kanan nya.
"Hallo juga Junghwan" balas Krystal tersenyum malu-malu, ia dan Rio saling mengabaikan.
"Kemarikan belanjaan kalian, biar di hitung sekalian" ujar Rose, Rio menyerahkan sebatang coklat dengan ukuran paling besar untuk di screen terlebih dahulu, kemudian keluar bersama Junghwan menunggu di mobil sambil makan apa yang mereka beli tadi.
Dalam perjalanan pulang, Krystal terus menatap Rio yang sesekali menggigit coklat yang di suapkan oleh Junghwan.
"Aku tak yakin dia bisa sehangat itu pada ku nanti" batin nya.
Rio dan Krystal pun akhir nya menikah, pesta pun di gelar besar-besaran, hari ini harus nya menjadi hari yang paling membahagiakan bagi pasangan Krystal dan Rio, sang pengantin pria masih bisa mengumbar senyum, tapi tidak dengan pengantin wanita nya yang memasang wajah cemberut.
Bahkan saat pendeta meminta Rio untuk mencium istri nya, setelah mengucap janji suci pun, Krystal menutup mulut nya rapat-rapat, jadi Rio hanya bisa menempelkan bibir nya di bibir sang istri saja.
"Rio, tolong mengerti dengan posisi Soojung ne, maafkan dia karena semua serba tiba-tiba jadi mungkin ia belum siap" ujar Yuri tentang wajah cemberut putri nya sepanjang acara.
"Ne appa" patuh Rio, sebagai pria ia tentu harus mengalah
"Terima kasih, ini yang appa suka dari mu, sikap sabar yang di turunkan dari mendiang mama mu" Yuri menepuk-nepuk kepala sang menantu.
"Hyung" Junghwan menghampiri Rio dan minta di gendong, karena seharian ia tak bisa bermanja dengan hyung nya itu, Rio pun menggendong nya, sambil menyalami tamu yang datang ke pesta pernikahan nya.
"Junghwan, jangan ganggu hyung mu, ayo ikut papa dulu" Yoong mencoba merayu si bungsu.
"No, Junghwan mau sama hyung" tolak nya yang kini berusia dua tahun.
Bahkan saat Rio makan pun Junghwan tetap duduk di pangkuan hyung nya, sambil di suapi oleh Rio.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Pumkin Head
Fanfictioncerita tentang permusuhan Rio, si pemuda badung, yang gemar bikin ulah, dengan gadis dingin dan galak, Krystal Jung, sudah menjadi hal biasa bagi murid di Gangnam Senior High School melihat pertengkaran Rio dan Krystal yang kerap terlibat percekcoka...