14. Memasak Bersama

1.1K 180 54
                                    

Rose terkejut dengan tamu yang berdiri di depan pintu rumah nya, rasanya ia tak percaya, Rio bersedia datang ke rumah memenuhi undangan nya untuk makan malam bersama.

"A-ayo masuklah, di luar dingin" Rose mempersilakan tamu istimewa nya itu masuk, Rio melewati sang ayah, melangkahkan kaki nya .

"Oppa kenapa tak memberitahuku?" Kesal Rose sambil berbisik, takut Rio akan mendengar nya.

"Ponsel ku pun tertinggal di rumah, jadi aku tak bisa mengabari" balas Yoong berbisik, keduanya berdebat dibelakang Rio yang berjalan sambil mengamati interior rumah Rose, ia tiba-tiba menoleh, dan kedua orang dewasa di belakang nya itu pun memasang senyum paksa, seolah tak terjadi apa-apa.

"D-duduk dulu ne, aunty ambilkan minum" Rose mengambil boneka beruang nya dari sofa yang akan di duduki oleh Rio, dan kembali dengan membawakan segelas minuman untuk Rio, ia meletakan nya di hadapan sang murid.

"Aunty tinggal dulu ya, jangan lupa di minum" pamit Rose yang kemudian berjalan menuju ke dapur.

"Santai saja boy, anggap rumah sendiri" Yoong menepuk-nepuk bahu sang putra, Rio tersenyum sambil mengangguk menatap sang ayah, Yoong menyusul Rose ke dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Santai saja boy, anggap rumah sendiri" Yoong menepuk-nepuk bahu sang putra, Rio tersenyum sambil mengangguk menatap sang ayah, Yoong menyusul Rose ke dapur.

"Oppa kenapa tak memberitahu ku? Aku jadi belum menyiapkan apa-apa untuk Rio" omel Rose sambil membuka kulkas nya, mengambil daging sapi dan ayam, serta sayuran.

"Untung aku sudah berbelanja sebelum nya" gadis itu terus mengoceh, Yoong yang diomeli hanya bisa menggaruk kepalanya yang tak gatal, andai tangan kiri nya baik-baik saja, Yoong pasti akan membantu nya, tapi di saat yang di butuhkan seperti ini, ia hanya bisa pasrah dimarahi calon istri nya.

"Aku juga tak tahu jika Rio akan datang, kami sedang bersantai menonton tv tadi, ponsel ku di kamar dan dia tiba-tiba mengajak ku kemari" Yoong memberi penjelasan.

"Rio pasti sudah lapar, kasihan dia jadi harus menunggu lama" ucap Rose sambil memotong-motong daging sapi nya, ia dan Yoong tak menyadari jika Rio sudah berdiri bersandar pada kusen pintu dapur.

"Astaga" kaget Rose yang hendak mengambil panci untuk mencuci sayur, Yoong ikut menoleh, wajah Rose pun terlihat canggung dan kikuk, menemukan Rio berdiri di pintu dapur, ia takut pemuda itu mendengar nya mengomeli sang ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga" kaget Rose yang hendak mengambil panci untuk mencuci sayur, Yoong ikut menoleh, wajah Rose pun terlihat canggung dan kikuk, menemukan Rio berdiri di pintu dapur, ia takut pemuda itu mendengar nya mengomeli sang ayah.

Dear Pumkin HeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang