Ajeng Pramesti namanya. Gadis itu terlahir berbeda. Sejak kecil, Ajeng sudah bisa melihat sesuatu yang tidak bisa di lihat oleh orang lain, bisa membaca pikiran, bisa mengetahui kapan orang meninggal serta penyebabnya, dan masih banyak lagi kemampuan yang dimilikinya.
Karna kemampuan yang dimilikinya itu lah, membuat Ajeng tidak memiliki satu pun teman. Bukan hanya tidak memiliki teman, keluarga yang seharusnya melindunginya juga ikut membencinya.
Di sekolah, Ajeng menjadi salah satu target bullyan. Mereka menyebut Ajeng seorang penyihir, perempuan aneh, menyeramkan, dan masih banyak lagi julukan-julukan yang ditujukan untuk gadis itu.
Begitu pun saat di rumah, Ajeng juga mendapat perlakuan tidak baik dari keluarganya sendiri. Di sebut anak pembawa sial. Tak jarang pula Ajeng mendapat kekerasan fisik yang di lakukan oleh mereka.
Orang-orang menganggapnya seperti sampah menjijikkan yang tak seharunya ada di dunia ini. Padahal memiliki kemampuan seperti itu bukan lah kemauannya. Andaikan bisa dihilangkan, sudah sejak dulu Ajeng membuangnya sejauh mungkin. Jujur saja, Ajeng merasa sangat tersiksa memiliki kemampuan tak masuk akal seperti itu.
Setiap saat, Ajeng harus melihat sosok makhluk halus berbagai macam bentuk yang sangat menyeramkan. Tak jarang, makhluk-makhluk itu meminta tolong padanya agar dikembalikan ke tempat seharusnya. Ajeng jelas tidak bisa melakukannya, tepatnya Ajeng tidak tahu caramelakukannya.
Bisa membaca pikiran orang-orang di sekitarnya, membuatnya muak. Kadang dua orang teman saling melempar senyum atau saling memuji satu sama lain, tapi di dalam pikiran mereka, ternyata mereka saling menjelekkan.
Dan yang paling membuat Ajeng stres, ketika mengetahui kapan seseorang akan meninggal dan apa penyebabnya. Ajeng hanya bisa melihatnya tanpa bisa menolongnya, hingga membuatnya dihantui rasa bersalah setiap saat.
Andaikan saja Ajeng bisa menolong orang-orang itu, pasti ia tidak akan berpikir dua kali untuk melakukannya. Hanya saja, semua itu tidak mudah, ada penyebab yang membuatnya tidak bisa melakukan semua itu.
Tak jarang Ajeng merasa lelah dengan hidupnya sendiri. Mempunyai kemampuan seperti itu sangat mengganggunya. Ditambah semua orang menjauhinya, membuatnya kadang ingin mengakhiri hidupnya sendiri.
Namun, semuanya akan sia-sia saja. Ajeng tidak akan bisa mati meskipun ia menusuk jantungnya sendiri dengan pisau, atau memotong urat nadinya sendiri hingga putus. Semua itu tetap tidak akan membuatnya tertidur di dalam tanah untuk selamanya.
Jadi, percuma saja Ajeng berusaha mengakhiri hidupnya sendiri.
Intinya, seumur hidupnya, Ajeng hanya akan menerima rasa sakit secara bertubi-tubi, tanpa bisa di cegahnya.Hampir 17 tahun diperlakukan tidak manusiawi oleh keluarganya sendiri, ditambah pembullyan yang diterimanya dari orang-orang di sekitarnya, membuat Ajeng perlahan-lahan mati rasa, hingga gadis itu berubah menjadi sosok yang berbeda.
AJENG
Ajeng menatap wajahnya melalui pantulan cermin di depannya. Tidak ada yang salah dengan wajah dan juga tubuhnya. Tampilan fisiknya sama saja seperti gadis pada umumnya.
Tapi, kenapa orang-orang membencinya?
Apa yang salah dengan dirinya?
Ajeng menghela nafas kasar beberapa kali. Kemudian, Ajeng mengambil tas berwarna hitam di meja belajar, lalu menyampirkan tas itu di bahu kirinya.
Hari ini, Ajeng mulai bersekolah di sekolah yang baru. Ia sedikit bersyukur karna tidak akan bertemu lagi dengan orang-orang yang selalu membully-nya di sekolah lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AJENG (COMPLETED)
Mystery / Thriller"Kalau pun gue yang ngebunuh cewek sialan itu, gue nggak bakalan ngelakuin secara diam-diam. Gue bakalan bunuh dia didepan lo semua. Gue bukan pecundang yang beraninya main belakang!" Ajeng menunjuk semua orang yang ada disana. "Seperti kalau gue ma...