Hyewon menghentikan langkahnya tepat di depan kamar mandi. Suara kran air yang dinyalakan membuat perempuan itu termangu. Suara deru air mendominasi indra pendengarannya namun ada suara isak tangis pula yang terdengar lirih. Hyewon menghela nafas berat, ia sudah biasa dengan situasi ini. Itu pasti Eunha sedang menangis diam-diam di dalam kamar mandi, hal ini sering terjadi. Tepatnya setelah Eunha putus dengan JK, perempuan itu kerap menangis sendirian pada tengah malam.
Sebenarnya Hyewon prihatin dengan kondisi Eunha, perempuan itu memikul segalanya seorang diri. Padahal tidak apa-apa jikalau hendak membagi beban padanya. Meski Hyewon kerap kesal dengan sikap Eunha, namun perempuan itu siap mengulurkan tangannya jikalau memang dibutuhkan. Hendak memberi waktu Eunha agar bisa lebih lama menangis, Hyewon memutuskan bersandar di pintu kamar mandi. Sejenak mendengarkan suara deru air bercampur isak tangis Eunha.
Sementara itu di dalam kamar mandi, Eunha terisak sambil melihat kertas gambar Jeongsan. Perempuan itu bertumpu pada wastafel, tubuhnya terasa lemas. Tadi Jiwon meminta bertemu dan menceritakan perkembangan Jeongsan di sekolah. Bagaimana mungkin anak sekecil Jeongsan bisa membuat gambaran yang terkesan abstrak namun menyiratkan makna yang begitu dalam. Tentang sosok orangtua yang tidak bisa ia lihat dengan jelas wajah dan wujudnya.
Sebenarnya Eunha juga memikirkan soal pertemuannya dengan JK kemarin. Namun soal Jeongsan yang membuatnya jauh lebih sensitif. Sering kali ibu dan kakaknya menasehati untuk lebih memperhatikan Jeongsan, setidaknya mengajaknya bermain pada hari libur. Mereka khawatir dengan perkembangan Jeongsan, meski sampai saat ini belum terlihat perilaku menyimpang dari anak itu. Namun alangkah lebih baik dicegah sedini mungkin, barangkali suatu saat nanti Jeongsan bisa memberontak karena kurang perhatian dari ibunya.
Eunha jelas paham maksud ibu dan Kakaknya, namun jujur saja perempuan itu belum siap jika harus sering-sering menatap wajah putranya. Andai wajah Jeongsan mewarisi dirinya, mungkin tidak akan seperti ini. Ia selalu berjanji untuk belajar menerima sosok Jeongsan yang sangat mirip dengan JK. Namun bahkan sampai Jeongsan berusia empat tahun pun Eunha masih belum menepatinya. Sudah terlalu lama Jeongsan menderita karena ibunya.
"Mianhae, Jeongsan-ahh. Kau pasti terluka sekali, mianhae... Mianhae...". Alangkah lebih baik jika kata maaf itu Eunha sampaikan secara langsung pada Jeongsan. Ditambah pelukan dan kecupan didahi, anak itu pasti sangat senang. Seharusnya malam ini Eunha pulang ke rumah dan memeluk Jeongsan dalam tidurnya, namun apa yang perempuan itu lakukan? Ia justru menangis diam-diam di kamar mandi dorm Baby G.
Terhitung lima belas menit sejak Hyewon memutuskan untuk berdiam diri di depan kamar mandi dan pura-pura tidak mendengar apapun. Sudah cukup Eunha menangis, besok jadwal Baby G lumayan padat. Hyewon tidak mau mata Eunha bengkak hingga menimbulkan berbagai spekulasi dari berbagai pihak. Maka perempuan itu memutuskan untuk mengetuk pintu kamar mandi.
"Eonnie? Eunha Eonnie, bisa cepat tidak? Perutku sakit sekali". Teriak Hyewon yang membuat Eunha bergegas menghapus air matanya dan membasuh wajahnya yang sembab.
"Ah, ne. Aku akan keluar sebentar lagi". Sahutnya lalu mengambil beberapa lembar tisu untuk menyeka air di wajahnya. Setelah memastikan wajahnya terlihat baik-baik saja, Eunha menghembuskan nafas pelan untuk merilekskan diri.
"Gwenchana... Gwenchana...". Ujar Eunha menenangkan diri lalu keluar dari kamar mandi.
Eunha mengulas senyum palsu begitu beradu tatap dengan Hyewon.
"Hilangkan senyum palsumu itu, menjijikkan". Batin Hyewon kesal. Kalau sedih ya tunjukan saja kesedihan itu, tidak perlu berakting seolah baik-baik saja.
"Sepertinya aku salah makan, aku menghabiskan waktu lama di kamar mandi. Oh, aku menghidupkan kran agar suara buang airku tidak terdengar. Hahaha... Aigoo...". Kata Eunha sambil tertawa garing. Hyewon menatap Eunha datar, siapa juga yang meminta penjelasan soal itu? Terlihat sekali kan jika ada sesuatu yang disembunyikan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Baby (JJK-JEB)✔️
Fanfiction(Selesai) ⚠️WARNING Cerita ini murni fiktif, tolong jangan dikaitkan dengan kehidupan asli idol yang bersangkutan. Just for fun. ✨Part 51-End privat (only VIP readers) Summary: Ketika dua idol yang pernah menjalin sebuah hubungan harus terpisah kare...