Brak!!!!
"Kamjagiya!!!". Jun yang sedang rebahan di sofa dengan maskernya pun terlonjak kaget kala pintu dorm dibuka kasar. Jimi yang ikut memanjakan diri dengan Jun tak kalah kaget, bahkan masker yang ia pakai retak sudah.
"Haish!!! Dasar bocah setan!". Umpat Jimi saking kesalnya. Ia tak tahu kalau JK saat ini sedang dalam mood buruk. Alhasil lelaki itu kenal amuk maknae-nya. JK mencengkram kerah piyama yang dipakai Jimi lalu memelototi lelaki itu.
"Hyung bilang apa? Bocah setan?!". Desis JK. Jimi gelagapan, badan JK itu besar sekali. Sekalinya ditampol, Jimi mungkin bisa sampai luar angkasa. Maka Jimi pun berusaha menenangkan JK yang nampak kesal. Sementara Jun menganga melihatnya, ia juga takut kalau JK sedang marah begitu.
"Eh? Anni, itu... Aku hanya kaget makannya tak sengaja mengumpat". Ujar Jimi gelagapan. Bukannya segera melepaskan cengkraman di baju Jimi, JK malah semakin mengeratkannya.
"Coba ucapkan sekali lagi Hyung, cepat katai aku bocah setan seperti tadi". Mohon JK dengan sorot hancur. Jimi yang mulanya ketakutan pun mendadak terenyuh, JK sedang tidak baik-baik saja saat ini.
"Yak! Ada apa denganmu, eoh?". JK tidak mau terlihat lemah didepan Hyung-nya, ia menjauh dari Jimi untuk menyembunyikan air matanya.
"Hyung benar aku ini setan, iblis tak punya perasaan. Aku selalu membuat perempuan menangis". Cicit JK lalu berjalan ke arah kulkas. Lelaki itu mengambil sebotol vodka disana dan ia teguk hingga tandas, benar-benar seperti orang yang sedang putus asa. Jimi dan Jun hanya bisa memperhatikan tingkah lelaki itu, tidak berusaha menghentikan karena sudah bisa menebak penyebabnya.
"Karena Eunha? Hhhhh...". Decak Jun lalu kembali berbaring dengan timun di kedua matanya. Ia bukannya tak merasa simpati pada adiknya, hanya saja ini sudah terlalu sering. JK galau karena Eunha, bukan hal yang mengejutkan lagi. Jun yakin JK bisa mengatasinya, bukankah lelaki itu sudah besar?
"Astaga kapan mereka jadi dewasa? Sedikit-sedikit baikan lalu marahan lagi". Tambah Jimi, ia pun ikut berbaring lalu memejamkan mata. Heran dengan kisah percintaan JK dan Eunha yang tak pernah berjalan mulus. Dua manusia yang belum dewasa itu bisa-bisanya sudah memiliki anak. Dunia memang aneh :')
"Yang menyebalkan itu JK. Dia mengobrak-abrik dorm kalau sedang ada masalah dengan Eunha. Kalau sedang bahagia, menghilang". Cibir Jun. Alhasil kedua lelaki itu malah menggosipkan JK.
Brakkk... Bruk... Krompyang....
"Hhhhh...". Jun dan Jimi menghela nafas mencoba sabar. Oke, tak masalah. JK hanya sedang menyalurkan emosinya dengan membanting barang-barang.
JK menendang apa saja yang ada di depannya, lelaki itu kesal sekali. Lebih tepatnya kesal pada dirinya sendiri yang sudah membuat Eunha rapuh seperti itu. Ia juga kesal karena tidak bisa mempercayai Eunha dan malah membela gadis yang bukan siapa-siapanya. JK kembali meneguk Vodka yang ada ditangannya hingga mabuk total. Ia lalu berteriak sekencang-kencangnya dan mengumpati dirinya sendiri.
"Bajingan sepertiku memang tidak pantas untuk Eunha! Eunha benar, dia bisa mendapatkan lelaki yang jauh lebih baik dariku. Tapi aku belum tentu bisa mendapatkan perempuan seperti dirinya! Aku memang tidak tahu malu...".
Brakkk...
JK meninju cermin hingga pecah, punggung tangannya pun sukses terluka. Namun luka ini tidak ada apa-apanya ketimbang luka yang telah ia torehkan di hati Eunha.
Suara kekesalan JK bahkan sampai ke kamar Taehe. Lelaki yang sedang bermain games online dengan Hyerin itu pun memencet tombol pause.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Baby (JJK-JEB)✔️
Fanfiction(Selesai) ⚠️WARNING Cerita ini murni fiktif, tolong jangan dikaitkan dengan kehidupan asli idol yang bersangkutan. Just for fun. ✨Part 51-End privat (only VIP readers) Summary: Ketika dua idol yang pernah menjalin sebuah hubungan harus terpisah kare...