18. Turtleneck Couple

1.1K 225 112
                                    

Eunha terpaku ditempatnya, entah kenapa hati perempuan itu ikut merasa sakit setelah JK pergi dengan wajah sedihnya. Ingin mengejar langkah lelaki itu namun kakinya terasa berat, alhasil ia hanya bisa menatap JK yang tengah berpamitan pada Jeongsan. JK mencium pipi Jeongsan, Jeongsan juga melakukan yang sama. Interaksi manis itu sukses membuat Eunha tersentuh. Padahal Jeongsan baru dekat dengan JK beberapa hari yang lalu, bahkan mereka jarang bertemu. Namun kenapa seperti dua orang yang sudah mengenal lama? Oh, inikah yang dinamakan ikatan ayah dan anak?

Eunha mengepalkan tangannya kuat-kuat, ingin rasanya ia berlari lalu merengkuh tubuh JK. Namun apa daya ia tak punya nyali untuk melakukannya. Sekali ia berbuat egois dengan kembali kepelukan JK, maka orang-orang terdekatnya akan dalam bahaya. Keluarga, Jeongsan, dan Baby G. Mereka adalah harta berharga yang dimiliki Eunha, bagaimana mungkin ia tega mengorbankan mereka demi kebahagiaannya? Andai JK tahu ketakutannya selama ini, apa yang akan dilakukan lelaki itu untuk melindunginya?

Setelah berpamitan pada Jeongsan, JK pergi tanpa menoleh kebelakang. Hati lelaki itu sudah terlanjur sakit menerima penolakan untuk yang kesekian kalinya dari Eunha. Ia hendak memberikan etikat baik untuk bertanggungjawab, tapi kenapa Eunha menolak tanpa memikirkan lebih dulu? Terkesan begitu jijik dengannya dan enggan bersama. Tentu saja JK tersinggung, kalaupun tak ingin kembali kan bisa berteman. Ya meskipun JK tidak rela juga jika seandainya mereka hanya sebatas teman.

"Kenapa JK Hyung pulangnya cepat sekali, Eomma? Padahal aku masih mau bermain". Keluh Jeongsan lalu berlari kearah Ibunya. Anak itu mendongak sambil mencubit-cubit kaki Eunha demi mendapat perhatian.

"Oh? Kenapa Eomma menangis?". Pekik Jeongsan hingga Eunha baru menyadari jika ia meneteskan air mata. Inilah yang dinamakan hati tak bisa berbohong. Mulut Eunha boleh mengucapkan penolakan dan kata-kata menyakitkan lainnya. Namun hatinya memberikan reaksi lain, air mata itu jatuh karena hatinya merasakan sakit.

Dengan cepat Eunha menghapus air matanya lalu entah kenapa ia seakan-akan ingin mengejar JK untuk minta maaf. Setidaknya ia tidak ingin membuat hubungan mereka menjadi canggung. Rasanya aneh karena mereka akan sering bertemu untuk syuting.

"Jeongsan-ahh, Eomma keluar sebentar". Tidak bisa ditahan lagi. Eunha pun akhirnya berlari untuk menyusul langkah JK. Nyonya dan Tuan Jung sampai terkejut melihat Eunha yang menuruni tangga secepat kilat. Tadi JK menyapa mereka dan bilang akan mampir lain waktu setelah menyelesaikan konser.

"Jung...".

"Oh? Yeobseo, Naomi...". Bibir Eunha terbungkam, tidak sanggup melanjutkan perkataannya. JK sedang mengangkat telepon dari Naomi didepan sana, dengan suara lembut. Eunha jelas merasa ada yang berbeda dengan hatinya saat tahu JK menjalin kedekatan dengan perempuan lain. Ia menyentuh dadanya yang mendadak nyeri. Lihatlah, bahkan hatinya memberikan respon yang begitu jujur. Eunha cemburu.

"Ne, aku akan menepati janji kali ini. Aku baru saja mengunjungi seorang teman...". Eunha terus menyimak obrolan antara JK dan Naomi tanpa lelaki itu ketahui.

"Haha... Anni, hanya teman biasa saja". Ujar JK lirih diakhir kalimatnya. Lalu lelaki itu meremas sebuah amplop dan ia lempar ketempat sampah.

"Baiklah, sampai bertemu nanti malam". Setelah mematikan sambungan telepon, JK sempat menatap amplop yang ia buang ketempat sampah tadi. Lalu segera masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan kedai.

Eunha menatap mobil JK yang mulai menjauh dengan hampa. Ia belum meminta maaf, dan ia tak punya nyali setelah mendengar percakapan JK dengan Naomi ditelepon tadi. Eunha berlari kecil menuju tempat sampah dan mencari amplop yang dibuang JK tadi. Ia langsung membuka amplop lecek itu setelah menemukannya.

"Tiket konser VVIP". Gumam Eunha. Perasaan bersalah langsung menggelayuti hati perempuan itu. Niat JK mengunjunginya sangat baik, lelaki itu bahkan membawa dua tiket konser VVIP. Eunha mengusap air matanya lalu membawa dua tiket itu masuk ke dalam rumah. Ia langsung mengambil setrika lalu menyetrika tiket itu agar tidak lecek. Eunha menyetrika sambil terisak, ia tidak bisa membayangkan betapa sakitnya hati JK akibat perkataannya tadi.

Oh My Baby (JJK-JEB)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang