JK dan Eunha masuk ke dalam sebuah restoran sambil bergandengan tangan. Mereka memang sengaja memamerkan kemesraan untuk memancing paparazi yang mereka yakini tengah menguntit. Ada untungnya juga untuk JK dan Eunha, mereka tidak perlu sembunyi-sembunyi jika hendak kencan. Padahal awalnya Eunha inginnya backstreet, namun demi Jeongsan apapun akan ia lakukan. Mereka juga tidak memilih tempat yang privasi. Sama seperti pelanggan yang lain mereka menempati ruangan berbilik bertutupkan tembok kaca. Hanya saja agar tak terlalu menjadi pusat perhatian, JK memilih tempat paling pojok.
Beberapa pelanggan yang notabene anak muda tentu saja mengenali mereka. Sukses dibuat kaget karena melihat dengan mata kepala mereka sendiri kalau JK dan Eunha memang benar-benar berkencan. Untung saja para anak muda itu masih menghormati privasi keduanya, hingga tak berani mengusik dan hanya menatap dari jauh. Yang paling membuat gemas adalah, sampai saat ini masyarakat masih digantung oleh konfirmasi dari kedua agensi yang menaungi sepasang kekasih itu. Sepertinya memang sengaja agar menjadi ramai dan membiarkan masyarakat berspekulasi sendiri.
JK dan Eunha tidak ragu untuk membuka masker mereka hingga keduanya semakin dikenali oleh beberapa pelanggan. Bahkan mengumbar kemesraan didepan publik. Ini bukan akting tentu saja, kan mereka sungguhan berkencan. Kalau bagi JK ini ibarat sambil menyelam minum air. Kapan lagi ia bisa go public dan didukung agensi? Dimata agensi hubungannya dan Eunha mungkin hanya media play, biar mereka berdua saja yang tahu ketulusan cinta satu sama lain. Eunha tahu jika sedari tadi beberapa pelanggan memotretnya secara diam-diam. Bukankah sebuah kejahatan mengambil foto ilegal seperti itu lalu nanti disebar luaskan? Namun Eunha tak mempermasalahkan-nya untuk saat ini.
Salah satu pelanggan buru-buru menyembunyikan ponselnya saat Eunha menatap kearahnya. Ia kira Eunha akan menegur atau memarahinya. Namun respon perempuan itu justru mengejutkan.
"Ambil foto yang banyak, gomawo". Ujar Eunha tanpa suara lalu mengacungkan jempolnya.
JK terkekeh melihat tingkah Eunha, lelaki itu mengacak rambut Eunha gemas lalu mereka memesan makanan. Pelayan yang sebenarnya asing dengan dua idol di depannya ini pun nampak gugup, ia tahu ada grup yang bernama BNT dan sangat terkenal namun ia bukan fans K-Pop jadi wajar saja kalau tidak mengenali mereka.
"Kami pesan set A". Ujar JK pada pelayan itu.
"Baik". Sahut si pelayan sambil menuliskan pesanan JK. Tangan pelayan itu terlihat gemetaran.
"Apa kau mengenaliku?". Tanya JK. Lelaki itu mengira jika pelayan didepannya ini gemetaran setelah melihat dirinya.
"Maafkan aku. Aku bukan penggemar K-Pop, tapi tadi teman-teman ku bilang kalian member grup terkenal jadi aku gemetaran. Hehe". Penjelasan pelayan itu membuat Eunha terkikik geli.
"Gwenchana. Mau tanda tangan kami?". Tawar Eunha secara cuma-cuma. Kapan lagi ada idol yang menawarkan tanda tangan tanpa susah-susah meminta? Tentu saja tak ditolak oleh pelayan tersebut. Siapa tahu ketularan sukses.
"Tentu saja". Sahut si pelayan antusias. Ia langsung merobek dua lembar kertas di buku menu. Eunha dan JK lalu membubuhkan tanda tangan disana.
"Begini...". Ujar Eunha disela sesi tanda tangannya.
"Ne?". Eunha menatap pelayanan itu dengan senyum manis.
"Nanti jika ada wartawan yang bertanya soal kami, bisakah kau menjawabnya sesuai dengan skenario yang aku buat?". Tanya Eunha hati-hati. Pelayan itu tentu saja bingung, namun karena Eunha sudah baik maka ia pun menurut saja.
"Ah? Tentu saja. Aku akan menjawab dengan sangat hati-hati". Eunha mengelus lengan pelayan itu lalu menuliskan beberapa kata di balik kertas yang ia tanda tangani tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Baby (JJK-JEB)✔️
Fanfiction(Selesai) ⚠️WARNING Cerita ini murni fiktif, tolong jangan dikaitkan dengan kehidupan asli idol yang bersangkutan. Just for fun. ✨Part 51-End privat (only VIP readers) Summary: Ketika dua idol yang pernah menjalin sebuah hubungan harus terpisah kare...