"Shit!". Umpat Eunha. Perempuan itu tak menyangka jika di depan sekolah Jeongsan banyak awak media dan penggemar yang berkumpul. Padahal tadinya Eunha hendak mengantar Jeongsan lebih dulu sebelum melanjutkan aktivitasnya. Eunha sangsi sekali kalau Jeongsan diketahui oleh para wartawan. Apalagi kalau sampai mereka tahu jika ia memiliki hubungan keluarga dengan anak itu. Maka dari itu dengan terpaksa lagi-lagi Eunha harus menyakiti Jeongsan demi keselamatannya.
Eunha berjongkok didepan Jeongsan lalu mengelus kepala anak itu lembut.
"Jeongsan-ahh, mian... Eomma tidak bisa mengajak Jeongsan bersama Eomma...". Terlihat sekali jika Jeongsan sedih. Anak itu mencebikkan bibirnya, ini bukan kali pertama Eunha memberi harapan palsu padanya. Anak itu bahkan seperti sudah terbiasa kecewa berkali-kali. Jeongsan ingin marah namun anak itu terlalu menyayangi ibunya. Tahu kalau Jeongsan-nya sedih, Eunha buru-buru menggenggam tangan anak itu.
"Eomma janji akan pulang lebih awal dan menemani Jeongsan tidur. Tapi sekarang Jeongsan pulang dengan Haelmoni dulu, oke?". Hibur Eunha. Jeongsan tersenyum kecut mendengarnya.
"Arra, yang harus Jeongsan lakukan adalah menunggu Haelmoni menjemput". Cicit Jeongsan dengan sedih. Eunha tahu kalau anaknya kecewa, tapi mau bagaimana lagi. Anak seperti Jeongsan bisa terganggu privasinya jika orang-orang tahu anak itu punya hubungan kekeluargaan dengan selebritis. Tak semua orang bisa menghargai privasi.
"Mianhae... Jeongmal mianhae. Tapi kali ini Eomma berjanji akan pulang cepat". Kata Eunha sekali lagi sambil mengangkat kelingkingnya tanda berjanji. Jeongsan menatap jari kelingking Eunha dengan hampa. Apa Eunha akan menepati janjinya kali ini? Mengingat betapa seringnya perempuan itu ingkar janji.
"Wae?". Tanya Eunha saat Jeongsan hanya bengong. Jeongsan lantas tersenyum kecil, anak itu memeluk ibunya erat.
"Eomma, tidak perlu berjanji jika nantinya bohong. Jeongsan tidak mau Eomma jadi pembohong". Ujar Jeongsan. Eunha tanpa sadar meneteskan air matanya, perempuan itu membalas pelukan Jeongsan tak kalah erat. Bahkan beberapa kali menciumi wajah putranya. Astaga kenapa Jeongsan begitu dewasa? Anak itu tumbuh dengan sangat baik meski kurang perhatian darinya.
"Eomma kali ini tidak akan bohong, pokoknya nanti setelah pekerjaan Eomma selesai, Eomma akan langsung pulang. Tunggu Eomma, ne?". Kali ini Eunha benar-benar akan menepati janjinya. Pokoknya ia tidak akan pernah mengecewakan Jeongsan lagi. Ia akan mulai memprioritaskan anaknya. Lagian kekayaan yang ia kumpulkan sejak menjadi anggota B-Friend sudah cukup untuk masa depan Jeongsan. Ia juga hampir menginjak usia tigapuluh-an. Mungkin dalam waktu dekat akan segera pensiun, tinggal menikmati kekayaannya bersama Jeongsan.
Jeongsan mengangguk lalu mencium pipi Eunha, anak itu sudah tahu apa yang harus dilakukannya. Maka setelah pamit dengan ibunya, ia bergegas menuju kelas matahari dan menunggu dijemput Haelmoni. Eunha menatap Jeongsan sampai punggung anak itu menghilang. Ia merasa bersyukur karena memiliki anak sepandai dan sepengertian Jeongsan. Tapi kadang Eunha merasa bersalah sebab Jeongsan menjadi dewasa karena keadaan. Anak seusia Jeongsan tidak harus melakukannya, namun anak itu tidak punya pilihan lain hingga terpaksa melakukannya.
"Eunha-yaa, kajja kita pergi sekarang". Kata Yeonsu yang baru saja selesai beres-beres bersama Rin B dan Hyewon.
"Kita pergi secara terpisah, aku ada urusan". Sahut Eunha yang kini telah memakai topi dan maskernya. Perempuan itu hendak bertemu dengan Cha Yuri. Ia memutuskan akan menerima tawaran untuk melakukan proyek dokumenter bersama JK, dengan syarat schedule-nya dikurangi agar ia bisa memiliki waktu bersama Jeongsan. Pada akhirnya Eunha kini melakukan pengorbanan besar demi Jeongsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Baby (JJK-JEB)✔️
Fanfiction(Selesai) ⚠️WARNING Cerita ini murni fiktif, tolong jangan dikaitkan dengan kehidupan asli idol yang bersangkutan. Just for fun. ✨Part 51-End privat (only VIP readers) Summary: Ketika dua idol yang pernah menjalin sebuah hubungan harus terpisah kare...