27. Netflix and Chill

1.4K 210 95
                                    

Nyonya Jeon celingak-celinguk di depan kedai orangtua Eunha. Perempuan itu hendak masuk tapi suasana di kedai amat ramai. Ia tidak mau mengganggu Tuan dan Nyonya Jung yang sedang sibuk melayani pengunjung. Daripada di rumah hanya jadi obat nyamuk dua sejoli yang sedang bermesraan, lebih baik jalan-jalan kan. Kebetulan Nyonya Jeon ingin sekali bertemu dengan cucunya. Meski sudah dilarang oleh JK karena tidak mau membuat suasana semakin memburuk. Namun bukan Nyonya Jeon namanya kalau tidak bandel. Maka sampailah ia di depan kedai.

Jeongsan yang seperti biasa duduk di depan kedai pun menatap nenek-nenek itu dengan bingung. Mungkin ia bisa membantu, begitulah batin Jeongsan. Maka anak tampan itu mendekati Nyonya Jeon dan menyapanya.

"Annyeonghaseyo, Ada yang bisa saya bantu?". Jeongsan membungkuk sopan kearah Nyonya Jeon. Tentu saja hal itu membuat Nyonya Jeon gemas setengah mati, ia memang sudah gatal ingin segera menimang cucu. Maklum sudah lama ia hidup di dunia namun dua anak laki-lakinya tak kunjung sold out. JK sudah sold out sih, hanya saja kok hubungannya dengan Eunha tidak jelas. Tahu-tahu menelepon dan bilang sudah punya anak berusia lima tahun, orangtua mana yang tidak kaget?

"Omooo... Anak tampan dan menggemaskan ini, dari mana asal-mu?". Pekik Nyonya Jeon lalu berjongkok di depan Jeongsan, perempuan itu menjawil pipi Jeongsan gemas.

"Eh? Kenapa kau mirip sekali dengan putraku?". Gumam Nyonya Jeon lalu tanpa sadar mengusap mata hidung dan pipi Jeongsan pelan. Bentuk wajah ini, cetakannya mirip JK. Jeongsan berkedip-kedip karena bingung dengan tingkah nenek di depannya ini.

"Imo?". Tegur Jeongsan. Tiba-tiba mata Nyonya Jeon berkaca-kaca, anak kecil didepannya ini apakah cucunya?

"Apa namamu Jeongsan?". Tanya Nyonya Jeon lembut, tak henti membelai pipi tembam Jeongsan.

"Ne. Choi Jeongsan imnida...".

"Astaga, panggil aku haelmoni. Panggil aku haelmoni". Ujar Nyonya Jeon begitu antusias sampai-sampai membuat Jeongsan takut karenanya. Nyonya Jeon lalu memeluk Jeongsan erat sekali dan menciumi puncak kepala anak itu. Saking senangnya bertemu Jeongsan, Nyonya Jeon sampai tidak sadar telah membuat anak itu tidak nyaman.

"Permisi... Kenapa aku harus memanggilmu haelmoni?". Tanya Jeongsan sambil meronta-ronta. Siapa yang tidak takut kalau tiba-tiba dipeluk orang tak dikenal? Terlebih Jeongsan sudah diwanti-wanti oleh ibu dan neneknya jika harus hati-hati saat didekati atau disentuh orang asing. Anak itu pernah diculik kan? Tentu saja ia tidak mau mengalami hal yang sama.

"Omo... Omoo... Tidak perlu takut sayang, aku ini kenal dengan keluargamu. Namaku Haelmoni Jeon, aku bukan orang jahat". Kata Nyonya Jeon lembut begitu menyadari wajah ketakutan Jeongsan. Jeongsan menelisik wajah Nyonya Jeon, memang sih nenek didepannya ini terlihat ramah dan baik.

Nyonya Jung yang tak sengaja menatap keluar kedai, terlihat cemas karena melihat Jeongsan berinteraksi dengan orang asing begitu dekat. Tidak mau cucunya diculik untuk yang kedua kalinya, perempuan itu bergegas keluar. Ia sedikit terkejut ketika menangkap sosok mantan calon besannya itu.

"Ya ampun, Nyonya Jeon? Sudah lama sekali".

"Mantan calon besanku? Memang sudah lama sekali kan, astaga harusnya kita lebih sering bertemu". Lalu Nyonya Jung dan Nyonya Jeon saling berpelukan. Melihat interaksi dua nenek di depannya ini, Jeongsan akhirnya percaya jika Nyonya Jeon adalah orang yang baik.

"Maafkan kami yang bahkan tidak sempat mampir ke Busan. Kedai ramai sekali". Kata Nyonya Jung agak tidak enak. Dari dulu yang kerap berkunjung adalah keluarga Jeon, keluarga Jung jarang mengunjungi balik karena sibuk mengurus kedai. Meski anak-anak mereka sudah putus hubungan, namun ikatan kekeluargaan tidak pernah putus.

Oh My Baby (JJK-JEB)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang