20. Backstreet Rookie

1.2K 230 122
                                    

JK mengurai pelukan mereka lalu menangkup pipi gembul Eunha. Eunha tersenyum lembut menatap lelaki itu, matanya terpejam kala pipinya diusap lembut. Tangan Eunha melingkar erat dipinggang JK, lucu sekali seperti anak yang tengah memeluk ayahnya. Sementara itu JK merasa hatinya menghangat, haru menyelimuti. Apakah ini mimpi? Ia bisa menyentuh Eunha lagi?

"Mianhae, untuk semua kesalahanku. Aku...".

"Ugh...". Tiba-tiba JK kembali memeluk Eunha erat sekali bahkan tidak membiarkan perempuan itu bicara.

"Aku hanya mau mendengarkan kalimat yang baik-baik saat ini. Jika tidak bisa mengucapkan kalimat yang baik, maka diamlah". Omel JK namun terdengar lembut, Eunha terkekeh dibuatnya. Kini giliran perempuan itu yang mengurai pelukan mereka lalu mencubit pipi JK gemas.

"Yak! Kau bahkan belum mendengarkan ku sampai selesai...". Omel Eunha balik lalu meraih kedua tangan JK untuk digenggam.

"Aku hanya ingin minta maaf soal kejadian-kejadian yang telah lalu. Perkataan ku selalu menyakitimu, dan aku yang selalu mencampakkanmu". Lanjut Eunha dengan wajah tertunduk sedih. Selama ini hanya JK yang berusaha di dalam hubungan mereka, sementara Eunha adalah pihak yang selalu menyerah. JK menarik tapi Eunha mengulur, kalau begitu terus sampai kapan Eunha akan jatuh kepelukan JK?

JK menyentuh dagu Eunha lalu menatap mata perempuan itu lamat-lamat. Jauh sebelum Eunha meminta maaf, JK sudah memaafkannya. Baginya Eunha tidak pernah salah, sikap perempuan itu tentu tergantung pada sikapnya. JK menyadari Eunha mencampakkannya karena kesalahannya juga. Mereka sama-sama salah, jadi tidak perlu saling merasa bersalah.

"Dimaafkan, dengan syarat kau harus menemaniku sampai konser selesai". JK tersenyum lebar yang menular pada Eunha. Keduanya terkekeh sambil meneteskan air mata, ini tangisan haru. Tak disangka mereka kembali akur setelah mengalami banyak kesulitan.

"Kenapa aku menangis, mataku sudah bengkak". Kekeh Eunha lalu mengusap air matanya, dibantu JK.

"Aku juga tidak boleh menangis, sebentar lagi konser dimulai". Mereka berdua terkekeh lalu saling membantu mengusap air mata. Tak bosannya saling menatap satu sama lain sambil melempar senyum. Kedua tangan mereka juga saling bertaut erat, seakan takut terpisah lagi.

"Pergilah, Jeongsan juga menonton". Kata Eunha.

"Aku pasti akan menemukannya dibangku penonton". Sahut JK dengan yakin, Eunha tertawa. JK mengambil Hoodie yang ia letakkan di sofa lalu memakaikannya pada Eunha.

"Katanya nanti akan turun hujan, tunggulah disini dan jangan sampai kedinginan". Nasehat JK perhatian.

"Yak! Aku bukan bayi, aku bisa pakai sendiri". Protes Eunha hendak menjauh dari JK tapi lelaki itu malah memelototinya.

"Kau itu bayi! Bayiku!". Ujar JK galak lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Tck! Aku seorang ibu beranak satu". Decih Eunha ketus. JK pun menatap Eunha dengan menyebalkan.

"Dan aku seorang ayah beranak dua". Canda lelaki itu yang membuat Eunha tertawa. Heol, maksudnya ia anaknya JK begitu?

"Kau punya anak dua? Jinjja?". Goda Eunha. JK tersenyum penuh arti lalu berbisik ditelinga Eunha.

"On the way". Eunha reflek memukul lengan JK karena jengkel dengan candaan lelaki itu. Oh ayolah bukankah mereka baru akur? Bahkan hubungan kedepannya mau bagaimana saja belum jelas. Tapi JK sudah menginginkan anak kedua -______-

"Ahhh... Telingaku mendadak tuli". Gumam Eunha sambil pura-pura mengorek telinganya. JK tertawa lelaki itu menarik kepala Eunha lalu mendaratkan kecupan didahi agak lama.

Oh My Baby (JJK-JEB)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang