14. Menanam Bibit Bersama-sama

1.4K 242 145
                                    

"Ahjussi, aku mau ciki lagi". Rengek Jeongsan untuk yang kesekian kalinya. Bagaimana ya menjelaskannya, pokoknya Jeongsan ini malah merepotkan ahjussi penculik. Tujuan menculik adalah agar mendapatkan uang tebusan yang banyak, tapi belum apa-apa ahjussi itu sudah rugi besar. Bagaimana tidak rugi kalau tiap menit Jeongsan merengek minta dibelikan ciki. Sepertinya dua ahjussi itu menyesal telah menculik Jeongsan.

"Anak manis, makan ciki banyak-banyak itu tidak baik. Bagaimana kalau nanti kau jadi bodoh?". Nasehat ahjussi berusaha bersikap baik. Kendati ingin sekali memasukkan bocah bawel itu ke dalam botol.

"Oh... Begitu ya? Bagaimana kalau ice cream saja?". Tanya Jeongsan sambil menjentikkan jarinya. Lalu matanya melebar saat melihat kedai ice cream.

"Ahaaaa! Itu dia ice cream. Aku mau ice cream!!". Teriak Jeongsan lalu berlari kearah kedai tersebut. Dua ahjussi penculik menghela nafas berat lalu mengecek dompet mereka.

"Sepertinya kita salah karena telah menculik bocah prik". Keluh salah satu ahjussi. Isi dompetnya kosong gara-gara Jeongsan.

"Harusnya kita ambil tas dan sepatunya lalu tinggalkan dia di pinggir jalan. Telingaku rasanya mau berdarah setiap mendengarnya berteriak". Sahut Ahjussi yang satu lagi.

"Yak! Dilihat dari barang-barang yang dipakainya saja terlihat seperti anak orang kaya. Kalau kita sabar sebentar lagi, kita pasti akan tahu siapa orangtuanya dan minta tebusan". Dan akhirnya dua ahjussi itu masih sabar menuruti permintaan Jeongsan.

Jeongsan memesan ice cream kesukaannya tanpa dua ahjussi. Pedagang yang berjualan tentu saja khawatir, apa tidak berbahaya anak kecil berkeliaran seorang diri?

"Kau pergi dengan siapa? Dimana orangtua mu?". Tanya pedagang itu lembut.

"Aku tadinya pergi dengan teman-temanku, kami kabur dari sekolah. Tapi mereka meninggalkanku sendiri di pinggir jalan. Untung ada dua ahjussi itu yang mau mengantarku pulang". Cerita Jeongsan sambil menunjuk kearah dua ahjussi yang sedang berjalan kearahnya.

"Nde? Apa kau kenal mereka?". Tanya pedagang itu lagi. Dengan polos Jeongsan menggeleng karena memang anak itu tidak mengenal dua ahjussi yang bersamanya sejak tadi.

"Nak, biar aku beri tahu. Sangat berbahaya...".

"Terimakasih ice creamnya". Potong salah satu ahjussi sembari memberikan selembar uang, lalu segera mengajak Jeongsan pergi.

Pedagang yang merasa curiga itu pun langsung memotret Jeongsan dan dua ahjussi itu dari belakang lalu mengunggahnya di laman Naver.

Anak kecil ini sepertinya sedang diculik. Anak itu sangat tampan, ah aku baru ingat kalau dia adalah Little JK yang sempat viral. Dia bercerita kalau kabur dari sekolah dengan teman-temannya. Lalu ia ditinggal sendirian di pinggir jalan. Dua ahjussi lalu menawarkan mengantar pulang. Bukankah mencurigakan? Aku tidak sempat bertanya siapa mereka karena buru-buru pergi. Bagi yang mengenal anak itu bisa langsung menuju kedai tempatku bekerja jalan xxx kurasa mereka masih ada disekitar sini.

Setelah foto itu diunggah, banyak yang meninggalkan kolom komentar. K-netz menyalahkan pedagang itu karena tidak menahan Jeongsan disisinya. Unggahan itu juga di repost hingga menjadi viral dalam waktu singkat. Beruntung alam ada dipihak Eunha, perempuan itu pasti akan segera menemukan Jeongsan.

***

Sementara itu Eunha mengitari kota Seoul dengan mobilnya hingga menjelang malam hari. Anehnya ia sama sekali belum menemukan Jeongsan. Ponselnya yang terus berbunyi ia abaikan karena tidak ingin kehilangan fokus. Perempuan itu terus merapalkan doa di dalam hati agar Jeongsan tidak terluka. Kalaupun anaknya memang diculik seperti perkiraan Ibunya, Eunha rela membayar tebusan sebesar apapun asalkan Jeongsan kembali. Apa pentingnya harta benda dalam situasi seperti ini? Toh harta bisa dicari lagi, sementara Jeongsan segalanya. Jeongsan lebih berharga dari apapun. Cintanya, hidupnya, nafasnya...

Oh My Baby (JJK-JEB)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang