35. Kepercayaan

810 169 70
                                    

Eunha menggerutu di dalam mobil, ia kesal pada ibunya yang asal mengiyakan permintaan Nyonya Jeon untuk menginap. Padahal besok Eunha masih ada jadwal syuting, Jeongsan pun sekolah. Alhasil perempuan itu kelabakan meminta Yeonsu untuk mengundur jadwal syuting besok pagi menjadi siang. Nyonya Jung pun tak sampai hati menolak permintaan mantan calon besannya. Terlebih dua ibu itu sudah cocok sekali, rasanya sayang kan sudah jauh-jauh ke Busan tapi tidak mampir. Kalau Tuan Jung, Ji-won, dan Daesuk sih asal ikut saja. Sebenarnya Eunha pun masih canggung jika bertemu keluarga JK, terlebih ialah yang dulu memutuskan hubungan.

Pokoknya rasa bersalah dan tidak enak masih mendominasi. Apalagi Nyonya Jeon itu baik sekali, padahal ia sudah menyakiti JK tapi perempuan itu masih memperlakukan dirinya dengan baik. Ini seperti Eunha yang sudah tidak punya muka lagi berhadapan dengan keluarga Jeon. Meskipun waktu itu ia sudah bertemu Nyonya Jeon di rumah JK sih. Tapikan belum bertemu Tuan Jeon dan Junghyun Oppa setelah lima tahun berlalu.

"Heum... Dipindah ke jam satu siang saja. Oke, beri kabar saja jika pihak stasiun TV memberi jawaban". Eunha mendengus setelah mematikan sambungan telepon. Lalu ia menatap ibunya dengan bibir manyun dari kaca mobil.

"Eomma, lain kali tolong jangan memutuskan sesuatu tanpa bertanya padaku lebih dulu. Lihatlah jadwalku berantakan". Omel Eunha. Nyonya Jung yang sebal karena diomeli putrinya pun menoyor kepala Eunha dari belakang. Lantas Eunha yang sedang menyetir menganga tak percaya dibuatnya.

"Astaga, Eomma!". Dumel Eunha. Tuan Jung yang melihat istri dan anaknya bertengkar hanya bisa terkikik geli. Di dalam mobil hanya ada Eunha, Nyonya Jung, dan Tuan Jung. Sementara Jeongsan dan Cindy ikut mobil Ji-won. Bertiga seperti ini membuat hati Tuan Jung menghangat, jarang sekali mereka berkumpul. Rasanya seperti mereka sedang piknik dengan Eunha kecil.

"Yak! Kau ini. Lalu apa yang harus ku katakan untuk menolak permintaan Nyonya Jeon, eoh? Terlebih mereka tahu jika kita ada di Busan. Pabbo!". Omel Nyonya Jung. Eunha mencibir, perempuan itu menggerakkan bibirnya menirukan ibunya yang sedang berbicara.

"Eomma kan bisa bilang kalau tidak bisa karena besok aku ada syuting, lagian aku memang besok ada syuting kok". Sahut Eunha tak mau kalah. Ibu dan anak itu terus saja berdebat hingga Tuan Jung dibuat pusing seketika.

"Sttttt... Sudah-sudah, lagian tidak ada salahnya juga kan kalau keluarga JK meminta kita untuk berkunjung. Eunbi-yaa, kau seharusnya sadar jika Jeongsan itu bukan hanya anakmu saja, tapi anak JK Juga. Wajar mereka ingin bertemu Jeongsan". Ucapan Tuan Jung membuat Eunha bungkam. Perkataan ayahnya tidak salah, harusnya perempuan itu menyadari jika hubungan yang terjalin antara dirinya dan JK melibatkan dua keluarga. Jadi mau tak mau ia juga perlu mengakrabkan diri dengan keluarga JK.

"Hhhh... Arraseo. Tapi jangan mendadak seperti ini, semuanya jadi kacau". Cicit Eunha yang mulai terbuka pikirannya. Baiklah, ia akan belajar mengenal lebih dekat (kembali) keluarga Jeon.

Kurang lebih satu jam kemudian, mereka sampai di rumah keluarga Jeon. Kediaman JK tak jauh berbeda dengan kediaman keluarga Eunha yang mewah. Ada halaman besar di depannya, ditambah taman yang sungguh asri. Ketika mereka tiba, gerbang utama langsung dibuka. Heol, Eunha berdecak kagum dibuatnya, pasti JK telah merenovasi rumah orangtuanya tepat setelah BNT sukses besar. Hunian bak istana itu tak jauh beda mewahnya dari rumah Taehe di Daegu. Jadi ia benar-benar telah berkencan dengan seorang sultan Busan?

Seperti biasa, Nyonya Jeon yang memiliki sifat ceria dan banyak bicara pun menyambut kedatangan mereka dengan riang gembira. Bahkan langsung menggendong Jeongsan tepat ketika matanya menangkap wujud anak itu. Jeongsan yang dulunya takut melihat neneknya yang heboh itupun kini nampak baik-baik saja. Ia justru cekikikan karena wajahnya dihujami beberapa kecupan.

Oh My Baby (JJK-JEB)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang