9. Gadis Gulali

994 205 58
                                    

Musim panas tahun 2012...

Eunha yang saat itu masih menggunakan nama aslinya: Eunbi, menunggu Rin B di depan gedung tempat dilaksanakannya dance competition. Mereka berdua berada di sekolah dance yang sama, Eunha bergabung di sekolah itu juga karena desakan ibunya. Ibu Eunha memang sering mengarahkan anak-anaknya untuk melakukan kegiatan yang positif. Waktu itu Eunha pernah dimasukan ke sekolah akting, berkat Ibunya, ia bisa menjadi aktris cilik. Namun karena Eunha tidak begitu menyukai akting, maka ibunya memindahkan gadis itu ke sekolah dance. Bukankah ibu Eunha sangat bijaksana? Beliau menghargai keputusan anaknya dan tidak memaksa. Namun sayang, Eunha saja yang memang pemalas dan tidak punya gairah untuk melakukan banyak kegiatan diluar rumah, gadis itu kerap membolos hingga ilmu yang didapatkan di sekolah dance pun tidak bisa diserap dengan baik.

Hari ini juga ia tidak berminat kok ikut kompetisi, gadis itu hanya menemani Rin B saja. Rin B ini paling jago dance dan terkenal di sekolah. Tak heran kalau gadis itu suka mengikuti banyak kompetisi, dan tentu saja selalu pulang membawa piala. Omong-omong mereka datang secara terpisah, Rin B masih ada urusan di sekolah dance dan akan terlambat datang sementara Eunha membolos. Gadis itu sedari tadi hanya berkeliling di taman sambil makan gulali. Eunha menghela nafas malas di dalam maskernya. Ia merasa tidak nyaman karena banyak siswa-siswi yang seusia dengannya namun tidak ia kenali. Apalagi telinganya sudah gatal karena mendengar dua lelaki dengan papan nama lelaki kardus dan kue mochi tengah menggoda para gadis tak jauh darinya.

"Apa kau tahu bagaimana bentuk cinta?". Tanya salah satu lelaki dengan lolipop ditangannya. Membuat gadis yang digoda itu bersemu malu.

"Apa yang kau katakan? Tentu saja aku tidak tahu...". Sahut si gadis. Lalu lelaki dengan lolipop itu mengunci tubuh sang gadis dengan sebelah tangannya.

"Tentu saja seperti ini, saranghae". Si lelaki membuat bentuk heart dengan jarinya. Sumpah Eunha mau muntah saat melihatnya.

"Dasar bocah". Cibir Eunha. Jelas-jelas lelaki itu terlihat seumuran dengannya, wajahnya juga imut-imut. Tapi sudah bertingkah seperti buaya.

Lama menunggu sambil menahan muntah, Rin B belum juga datang. Ia tidak bisa menghubungi karena ponselnya disita agensi. Ia dan Rin B merupakan trainee di Saus Music, peraturan di agensi tersebut adalah para trainee tidak boleh menggunakan ponsel. Eunha ingin pulang tapi Rin B berpesan untuk menunggu karena gadis itu sudah mendaftar.

"Para peserta dance competition diharap untuk segera masuk ke dalam gedung". Eunha mengumpat, ia kesal pada dirinya sendiri karena tidak bisa meninggalkan gedung tersebut karena pesan Rin B. Alhasil Eunha terpaksa masuk ke dalam ruangan dan menonton para peserta yang tengah menunjukan bakat mereka. Eunha akui saingan Rin B sangat berat, mereka yang usianya sama dengannya memiliki kemampuan luar biasa. Tak heran jika audisi untuk menjadi trainee di agensi besar semakin sulit.

"Peserta selanjutnya, lelaki kardus dan kue mochi". Eunha menatap dua lelaki genit yang menggoda para gadis tadi. Awalnya ia meremehkan keduanya, karena menurut Eunha dua lelaki itu pasti hanya iseng ikut kompetisi. Biasalah mungkin untuk sekedar tebar pesona pada gadis-gadis. Namun begitu melihat kolaborasi keduanya, Eunha sukses menganga. Kolaborasi antara lelaki kardus a.k.a JK dan kue mochi a.k.a Jimi membuat penonton merinding.

"Woah, mereka memang berbahaya. Sudah tampan, berbakat pula". Gumam Eunha. Oke baiklah memang Eunha akui JK dan Jimi begitu tampan, wajar saja jika para gadis takhluk pada mereka. Namun Eunha pengecualian.

Setelah JK dan Jimi selesai tampil, juri memanggil-manggil nama peserta yang tidak kunjung menyahut. Eunha pun masih sibuk memperhatikan JK dan Jimi yang sukses membuatnya terpesona. Maksudnya terpesona dengan performance mereka ya, bukan dengan orangnya.

Oh My Baby (JJK-JEB)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang