17. Tunas yang Mulai Tumbuh

1.2K 230 105
                                    

Eunha memasukkan pil pencegah kehamilan ke dalam mulutnya. Ini sudah dua kali ia mengkonsumsi obat tersebut, tak peduli soal dosis yang tertera dilabel. Satu jam sudah ia hanya berdiam diri di dalam mobil yang masih terparkir di club. Beruntung semalam Eunha dan Saerom pergi ke club dengan mobilnya. Maka setelah Eunha terjaga, ia langsung menuju mobil untuk memakai jaket dan bergegas ke apotek terdekat. Bagaimana bisa bra-nya ketinggalan di motel?

Eunha menelisik penampilannya melalui kaca mobil untuk yang kesekian kalinya. Lehernya dipenuhi bercak merah, untung saja hari ini schedule-nya kosong. Tapi tetap saja kalau sampai orang rumah memergoki kiss mark di lehernya, pasti akan heboh. Beberapa kali Eunha merutuki dirinya yang bodoh, bisa-bisanya setelah mabuk berakhir di ranjang dengan sang mantan. Dan perempuan itu berharap JK tidak ingat siapa yang ia tiduri semalam.

"Aku bahkan tidak berani pulang. Pabo! Pabo!". Gumam Eunha sambil mengetuk-ngetukkan kepalanya ke stir mobil. Ia tidak pulang semalam, orang rumah pasti menginterogasinya. Ditambah penampilannya saat ini sungguh memprihatinkan.

Eunha menatap ponselnya dengan gamang, ia hendak mengaktifkannya tapi takut. Pasti banyak notifikasi pesan dari keluarganya dan Yeonsu. Sungguh otak Eunha buntu seketika, bahkan tidak bisa memikirkan alasan kenapa tidak pulang semalaman pada keluarganya. Namun kalau tidak segera mengabari, semuanya pasti khawatir. Eunha tidak mau membuat orang lain mengkhawatirkannya.

"Hhh... Molla...". Eunha menekan tombol power sedikit lebih lama lalu memejamkan mata. Ia tidak sanggup melihat keadaan ponselnya saat aktif. Saat ini yang paling penting adalah membuat orang rumah tidak khawatir dan setelah itu ia akan menemui dokter untuk memastikan jika ia tidak hamil. Meski semalam itu Eunha lupa-lupa ingat kejadiannya, tapi sepertinya JK tidak pakai pengaman. Mana sempat beli pengaman, mereka mabuk berat. Jadi lebih baik mencegah ketimbang menyesal kemudian.

Tling!

Tling!

Tling!

Notifikasi di ponselnya langsung jebol. Paling banyak pesan dari Yeonsu, lalu ibunya. Eunha membuka pesan dari ibunya lebih dulu lalu mengetikan balasan disana.

To: Eomma💜

Eomma, mianhae. Aku menginap di rumah teman. Aku mabuk jadi lupa mengabari 😬

"Oke, sudah beres. Toh Eomma tidak tahu aku punya teman atau tidak. Hmmm... Tapi Yeonsu Eonnie? Apa yang harus aku jadikan alasan?". Eunha mikir keras, pasalnya Yeonsu tahu segala tentangnya. Kalau ia bilang menginap di rumah teman pasti perempuan itu tahu kalau dibohongi. Eunha terus memikirkan balasan pesan untuk Yeonsu hingga panggilan video dari JK melalui Instagram membuatnya kaget.

"Ige mwoya? Kenapa dia meneleponku?". Gumam Eunha panik lalu perempuan itu melempar ponselnya ke bangku sebelah. Ia menatap sekitar dengan gusar, mobil JK juga pasti diparkir di club semalam. Karena takut bertemu JK, maka Eunha bergegas menjalankan mobilnya. Ia keluar dari parkiran club dengan terburu.

"Dia tidak ingat kejadian semalam kan? Dia tidak berfikir jika semalam tidur denganku kan? Ottokhae". Eunha benar-benar takut jika kekhawatirannya benar terjadi. Kalau JK hendak bertanggungjawab bagaimana? Ia tidak memerlukan hal itu sebenarnya, karena ia sama sekali tidak mengharapkan kisah cinta itu kembali terulang.

Ponselnya terus berbunyi dan itu masih panggilan dari JK. Eunha menepikan mobilnya sejenak lalu mencoba berfikir dengan jernih.

"Tenanglah... Tenanglah...". Perempuan itu menarik lalu membuang nafas pelan agar rileks.

"Kalau aku tidak mengangkatnya, dia pasti curiga. Maka aku akan bersikap biasa saja". Kata Eunha dengan yakin, lalu ia mengambil syal di bangku belakang untuk menutupi kiss mark dilehernya.

Oh My Baby (JJK-JEB)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang